*Ellysha vs Jeremy, Aaric, Jakob, Lucas, William, Sergio dan Angelo*
.
Warning 21+, gangbang, terlalu vulgar.⚠
...
Boston, Washington DC.
"Sial!" Pria tampan bernama Jeremy mengumpat marah, wajahnya memerah, kedua tangan mengepal erat, napasnya memburu, rasanya kepalanya meledak kini karena emosi.
"Sabar, dude. Semuanya sudah terjadi," kata Aaric, sahabat dari Jeremy Parker.
Mendengar itu Jeremy murka sendiri, pria gagah itu bangkit berdiri dan mencengkram kerah baju Aaric, baru saja ingin melayangkan pukulan, namun empat pria di belakangnya menahan pergerakannya.
"Jaga ucapanmu, brengsek. Kau tidak tahu apa-apa!" Jeremy berteriak murka.Aaric hanya terkekeh geli. "Yeah, semuanya selalu terkena getahnya jika kau sedang marah begini."
"Jeremy, kontrol dirimu, brengsek. Apa yang harus di perbuat jika Adikmu sudah terlanjur di perkosa oleh keparat Edward." Sergio mendorong kasar tubuh Jeremy membuat pria itu terduduk di kursi.
Jeremy semakin meledak mendengar itu, kepalanya rasanya ingin pecah saja memikirkan Adik tercintanya telah di nodai oleh keparat Edward, tak lain musuhnya sedari dulu. Jeremy ingin membalaskan dendam, namun tidak berdaya di karenakan Edward merupakan pria kaya raya, memiliki segalanya, bahkan pria itu seorang mafia berbahaya, jika Jeremy mencoba menantang pria itu, sama saja menyerahkan diri untuk mati.
"Sial, kita kesulitan menemukan kelemahan Edward." Lucas menyahut, dan di angguki oleh tiga pria lainnya bernama Jacob, Angelo, dan William.
"Aku tidak peduli." Jeremy bangkit, menatap satu persatu sahabatnya. "Aku tahu jika si keparat bajingan itu berkuasa, tapi aku harus membalaskan dendamku, tidak peduli jika nantinya aku harus mati!"
Keempat pria tersebut tertegun, mereka saja tidak berani mendekati Edward, dan sekarang Jeremy dengan sok beraninya mencari masalah dengan mafia kejam itu.
"A-aku tidak ikutan. Lagi pula itu urusanmu dengan Edward, kenapa malah mengajak kami?" Angelo berseru takut, pria tampan memiliki wajah manis itu meringis kala mendengar Edward pernah membunuh orang tanpa pandang bulu, terlebih pria itu memiliki binatang buas, dan Angelo tidak mau mati muda.
Kelima pria, dan juga Jeremy menatap tajam kearah Angelo.
"Ada apa dengannya? Aku heran kenapa bocah bodoh ini malah ikut-ikutan dengan kita." Jacob mengerang frustasi, membuat William dan Aaric terkekeh pelan.
"Urus Adikmu." Perintah Jeremy muak pada Sergio, jika bukan karena Sergio sahabatnya, dia tidak mau Angelo berada di dalam gengnya.
Sergio memutar bola matanya malas, lantas memukul kepala Angelo dengan kasar.
"Jika tak ingin ikut, pulang saja kerumah dan bermainlah boneka Barbie dengan Maliska!"Mendengar itu membuat Angelo menunduk malu, membuat ketiga pria disana tertawa keras, namun berhenti tiba-tiba kala Jeremy memukul meja dengan keras.
"Fuck! Diam!" teriak Jeremy berhasil membuat keenam sahabatnya bungkam seketika.
"Aku tidak peduli pada Angelo jika bocah itu tidak ikut, bahkan jika kalian tak ikut pun tidak masalah, aku akan menghajar Edward sendiri!""Calm down, dude.." Sergio bangkit berdiri, lalu menepuk bahu sahabatnya, dia tahu jika semua ini terasa sulit bagi Jeremy bahkan jika dia mengalami hal yang sama, Sergio pasti menghajar Edward.
"Kami akan ikut bersamamu, tapi untuk menghajar Edward, kita harus berhati-hati.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RandomDewasa 21+ (Berisikan cerita pendek) Awas, bocil minggir. isinya nganu semua!!