Sebelum baca jangan lupa komen guys.
VELLA POVAku benar-benar speechless, syok berat atas apa yang Drake lakukan padaku. Dia kembali memukul bokongku dengan keras membuatku menjerit tertahan, tapi anehnya kewanitaanku merasa berkedut, aku memang pernah berfantasi jika seandainya Drake memperlakukanku dengan kasar, tapi saat ini aku tidak percaya jika Drake benar-benar melakukannya.
"Drake! Sudah cukup! Demi Tuhan, aku akan melaporkanmu pada Morone!" pekikku dengan keras sambil menggigit bibir bawahku.
"Apa kau yakin? Lalu kenapa kau malah menaikkan bokongmu? Seolah-olah kau memintaku menampar kembali bokong nakalmu ini." Suara Drake terdengar mengejek. Aku bisa menebak saat ini dia pasti sedang menyeringai.
Wajahku memerah malu, oh apa yang kulakukan? Tidak.. aku harus segera menyingkir darinya. Dengan cepat aku menjauhkan tubuhku, menatapnya dengan tatapan horor, dia terlihat santai dengan kedua mata keemasan pria itu berkilat cabul.
"Aku bersumpah akan mengadukan perbuatan kurang ajarmu ini pada kakakku."Alis Drake terangkat, tampak meremehkanku, yang anehnya pria itu malah bertambah tampan.
"Coba saja. Maka aku akan memberitahu bagaimana nakalnya Adik kecilnya ini." Drake mengeluarkan ponselnya, entah mengapa membuatku menjadi was-was.Tak lama kemudian aku mendengar suara dari ponsel Drake.
Drake.. ahh faster please.
Yeahh disitu, i wanna cum!
Ahh god my goddness, batangmu sangat nikmat!
Kedua mataku melotot saat mendengar itu, sudah sangat jelas jika pemilik suara itu adalah aku sendiri! Fuck! Sialan, itu adalah pada saat aku bermain dengan sex toys milikku sambil membayangkan Drake!
God. Betapa malunya aku sekarang, aku bisa merasakan wajahku memanas, bisa kulihat jika Drake tampak mengeringai cabul. Damn, aku harap ada lubang di bawah kakiku, dan dengan senang hati aku akan melompat kedalamnya untuk menyembunyikan betapa aku benar-benar malu saat ini. Drake pasti berpikir aku adalah gadis cabul yang mesum.
"Seharusnya aku yang akan melaporkanmu pada Morone. Morone pasti terkejut jika tahu Adik manisnya masturbasi sambil membayangi temannya sendiri."
"Shut up!" Aku berteriak kesal. "K-kenapa kau bisa memiliki rekaman itu!"
"Aku tidak mengaja melewati kamarmu. Awalnya aku hanya pergi ke kamar Morone. Aku melihat pintu kamarmu sedikit terbuka, lalu mendengarmu masturbasi sambil menyebut namaku." Drake menyeringai, membuatku semakin malu. Rasanya aku ingin menghilang saat ini juga!
"Apa kau menyukaiku, little girl?""A-apa? Tentu saja tidak!"
"Lalu apa alasan mengapa kau menyebut namaku saat masturbasi?"
"Kau pikir di dunia ini pria yang bernama Drake hanya kau seorang?! Ada banyak Drake di dunia ini asal kau tahu!" pekikku membela diri, aku terlalu malu sekarang.
"Tapi Drake Killian hanya aku sendiri bukan? Kau menyebutku berserta nama lengkapku, little girl."
"Kau!" Aku terkejut, apakah Draks mendengarku sampai aku orgasme?
"Itu namanya tidak sopan! Aku akan menuntutmu, sialan!""Kau yang tidak sopan, Vee."
Lagi-lagi Drake memanggilku sepergi itu, membuat tubuh merinding seketika. Kedua mata Drake berkilat cabul, sayu seperti orang sedang mabuk, atau dia benar-benar mabuk sekarang?
"Kau pasti sedang mabuk?"
"What? Kenapa kau mengatakan demikian? Aku sama sekali tidak dalam pengaruh alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RandomDewasa 21+ (Berisikan cerita pendek) Awas, bocil minggir. isinya nganu semua!!