01. Step Brother⚠

9.3K 94 2
                                    

❤Alcia vs Steve dan Ares❤

...

Seorang gadis bernama Alcia sedang melangkah mengendap-endap ke dalam rumah yang memiliki cahaya temaram, sekilas dia melihat ponsel menunjukkan pukul dua belas malam, astaga Cia tidak menyangka akan pulang seterlambat ini, dan dia pastikan kedua Kakak-kakak tirinya itu pasti akan menghukumnya seperti biasa.

Cia barusaja menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya di sebuah club, itu sudah menjadi kebiasaannya, namun semua itu tanpa sepengetahuan dua kakaknya.

"Huhh, mungkin Kak Steve dan kak Ares belum pulang balapan." Cia mendesah lega ketika ia sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

Namun ketika ia membuka pintu... kedua matanya membulat melihat Steve sudah berbaring di atas ranjangnya dengan tubuh bertelanjang dada, kedua tangan di bawah kepala, menatap tajam ke arah Alcia.

Melihat itu membuat Cia menciut, membeku di tempat hingga ia tak sadar bahwa kini Steve sudah berdiri di hadapannya, memperlihatkan otot tubuhnya yang atletis dan begitu tegap, tinggi dan gagah. Tubuh itu lah yang selalu menjajahi tubuh Cia, oh god. Cia menelan ludah susah payah, jika melihat tubuh sang Kakak, dia tak dapat menahan dirinya. Steve dan Ares terlalu sempurna.

"Apa yang sedang kamu lihat, baby?" Steve berkata dengan suaranya yang rendah dan berat, menyebabkan Cia merinding.

"A-nu.. Kak, Cia minta maaf.."

"Ngomong apa, sayang, hm?" Steve menarik tangan Cia masuk kedalam kamar, mengunci pintu dan kini memojokkan Cia ke dinding, menatap tajam wajah imut di hadapannya.

Cia semakin gugup, dan entah mengapa kewanitaannya kini berdenyut.
"Cia salah.." suara gadis itu mengecil.

Melihat itu Steve mengulum senyumannya, tangannya terangkat mengusap wajah Adik kecilnya yang penuh keringat, dan turun membelai leher Cia.
"Bagus. Sekarang kamu tau kan, tugas kamu apa?" bisik Steve di telinga Cia, dan Cia mengangguk gugup.

Jangan salahkan Cia jika dia begitu takut pada Steve, Pasalnya Kakak pertamanya itu sangat menyukai seks yang kasar, sementara Ares merupakan pria yang lembut, namun keduanya memiliki pesona yang tinggi, sehingga Cia tak mampu untuk menolak. Oh come on! Siapa yang akan menolak pria setampan mereka?

Steve memisahkan diri, membiarkan Cia melangkah terlebih dahulu di ranjang, gadis itu meletakkan tas selempang miliknya di atas meja, lantas menanggalkan seluruh pakaiannya hingga menyisakan bra dan celana dalam.

"Buka semuanya, baby," ucap Steve serak, menatap sayu ke arah Cia. Dari semua wanita yang pernah ia tiduri, hanya tubuh Cia yang ia sukai, tubuh Adik kecilnya yang cantik jelita. Sial, katakan saja Steve terobsesi dengan tubuh gadis berusia 18 tahun itu.

Cia mengangguk, meskipun Steve sudah pernah melihatnya telanjang, namun Cia masih memiliki rasa malu. Gadis itu pun melepaskan sisa kain yang melekat di tubuh moleknya, lantas menaiki ranjang yang sudah tersedia vibrator, Cia merebahkan tubuhnya dengan kedua paha mengangkang.

Steve menyeringai, pria tampan itu mengambil posisi duduk di kursi belajar Cia, menonton kegiatan gadis itu sambil meminum alkohol.
"Ayo mulai bermain, sayang."

Cia memulai dengan tangannya mengusap vaginanya, hingga menimbulkan rasa geli nikmat, dia menggigit bibir bawahnya saat merasakan miliknya sudah mulai basah, setelahnya Cia memasukkan vibrator kecil ke dalam vaginanya, lantas Steve lah yang mengontrol kecepatan tersebut melalui ponsel pria itu.

"Aahhh." Cia mendesah keras, seperti biasa Steve akan memberi getaran penuh pada vibrator membuat Cia menggelinjang di atas kasur, tubuhnya meliuk-liuk seperti cacing kepanasan, wajah cantiknya memerah dan di hiasi oleh keringat. Napas Cia memburu, kedua tangan gadis itu mencengkram sprey kala pelepasan itu datang menjemput.

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang