Siapa Shawn?

8 1 0
                                    

Balik lagi sama emaknya Sera dan Shawn neh. Jangan lupa tekan bintang sebelum baca, ya.

Happy Readinggggg!!!

~~~~

Setelah kelasnya usai, Sera langsung berlari ke luar kelas karena tak sabar untuk bertemu dengan Shawn. Dia tak memedulikan peringatan Larry agar tidak berlari, hingga mau tak mau pria baruh baya yang sudah seperti baby sitter-nya itu juga berlari.

Sementara itu security kampus langsung keluar mencari taksi Shawn, ia mengetuk kaca mobil dengan sopan.

"Kelas Nona Seymour sudah usai, Tuan Alexander!" serunya.

Shawn yang ketiduran langsung terbangun saat mendengar suara itu, ia pun memacu mobilnya untuk menjemput Sera tanpa memedulukan security yang terlihat sangat bingung sekarang.

"Kamu dari mana saja?" ketus Sera saat Shawn datang. "Bukankah aku sudah membayarmu, huh? Seharusnya kau menungguku. Dasar tidak profesional."

"Di larang parkir taksi di parkiran kampus, Nona Seymour." Shawn menjawab seadanya meskipun ia mendapatkan pengecualian.

"Tadi aku sudah berbicara pada security untuk membiarkanmu tetap di dalam," kata Larry. "Tapi kenapa kau tetap pergi? Apa kau mencari penumpang lain?" Larry menatapnya penuh curiga bahkan mencoba mengintimidasi, tapi itu tampak sia-sia karena Shawn tidak terpengaruh sama sekali.

"Sekarang kita pergi makan!" seru Sera setelah ia duduk manis di samping Shawn. "Kamu suka makanan apa, Tuan Alexander?" Bahkan kini ia menatap pria itu dengan manja.

"Yang bisa di makan."

Sera menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan mendengar jawaban Shawn yang selalu sama, singkat dan padat.

"Aku ingin makanan Perancis, kau suka? Oh, atau kau belum pernah mencobanya? Itu sangat enak, aku akan membelikannya untukmu." Ia kembali mengoceh sementara Shawn memacu mobilnya.

"Bawa kami ke Qulity Bistro," pinta Larry yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Shawn.

"Shawn?" panggil Sera yang tak lagi menyematkan panggilan Tuan atau memanggil dengan nama belakangnya, menunjukkan bahwa ia ingin dekat dengan Shawn lebih dari sekedar kenalan. "Kamu belum menikah, kan?"

Pupil mata Shawn langsung membesar mendengar pertanyaan yang dilontarkan Sera. Ia melirik gadis cilik itu dengan tajam. "Aku harap kau belum menikah karena aku ingin kita dekat," ujar Sera jujur yang membuat kepala Shawn seperti akan meledak.

"Aku tidak tertarik dekat denganmu," sahutnya dingin.

"Oh, kau jujur sekali. Shawn. Aku jadi makin suka padamu," ucap Sera sambil mengurai senyum lebar, seolah ia memang sangat suka dengan kejujuran Shawn.

"Aku sangat tidak suka padamu," balas Shawn sengit tapi itu tak cukup untuk membuat Sera kesal, gadis cilik itu justru menatapnya intens sambil senyum-senyum seperti orang gila. "Rubah kecil yang menyebalkan," batin Shawn.

"Oh ya, nanti kamu tidak perlu sungkan saat kita masuk ke restauran, oke? Santai saja karena kamu datang bersamaku, orang-orang akan menghormatimu dan tidak akan mempertanyakan pekerjaanmu," racau Sera yang sudah enggan ditanggapi oleh Shawn.

Larry yang duduk di belakang hanya bisa geleng-geleng kepala, dia membiarkan anak asuhnya itu berceloteh ria sementara dia mengirimkan foto Shawn pada William, tak lupa juga menceritakan apa saja yang Sera lakukan hanya untuk Shawn.

Tadinya, Larry ingin mengabaikan hal itu berpikir Sera mungkin hanya ingin merasa berhutang budi, tapi semakin ke sini sikapnya semakin ke sana pada Shawn.

Suami Bayaran Nona SeymourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang