Jangan lupa follow dan tekan bintangnya, ya.
Happy Reading!!!
~~~~~
"Berapa lama kamu menjadi sopir taksi, Shawn?" Sera menatap Shawn yang sedang fokus menyetir dengan genit, sama sekali tak malu bersikap bak penggoda karena ia memang ingin menggoda pangeran es balok itu.
"Entahlah," jawab Shawn acuh.
"Aku rasa sekitar dua atau tiga tahun," tebak Larry yang masih mengipas wajahnya bahkan pria itu sesekali meringis.
"Menjadi sopir pribadiku pasti jauh lebih baik dari pada menjadi sopir taksi." Sera kembali melancarkan aksinya untuk menjerat sang pangeran. "Gajimu akan tinggi, kau tidak perlu lelah mencari penumpang. Bonusmu setiap bulan juga sangat besar dan kau dapat hari libur setiap hari minggu. Selain itu, kami menjami keselamatanmu dan jika terjadi sesuatu padamu maka kami bertanggung jawab."
Sera memamparkan kemudahan dan kenyamanan bekerja padanya, tapi Shawn sama sekali tidak terlihat tertarik, justru pria itu bersikap seolah tak mendengar ocehan panjang lebar Sera membuat gadis itu menghela napas lesu.
"Lalu apa kau akan memecatku, Nona Seymour?" tanya Larry dengan suara beratnya. "Ah, sepertinya kau tidak akan masalah jika harus memecatku. Bahkan tadi kau sengaja memberikanku sup udang supaya alergiku kambuh dan kau punya alasan untuk menjadikan pria asing ini sebagai sopirmu."
Shawn terperangah mendengar apa yang Larry katakan tapi Sera justru mengelaknya dengan cepat.
"Itu tuduhan yang sangat kejam, Larry. Kau sendiri yang makan sup itu," dengusnya.
"Sup itu disajikan ke kamarku, jadi sudah pasti aku memakannya dan kau tahu itu. Makanya kamu mencampurkan udang, kan?" tuding Larry tapi Sera menggeleng tegas, meski memang benar dia sengaja menambahkan udang ke dalam sup itu.
Larry sangat alergi dengan udang sehingga tubuhnya akan bereaksi meski ia hanya meminum kuah supnya saja. Yeah, itu adalah kelemahan yang sudah beberapa kali Sera gunakan untuk mengerjai Larry yang malang.
"Kau kejam juga," gumam Shawn.
Sejak tadi ia tahu Larry tampak tersiksa tapi Shawn enggan bertanya, bahkan dia bersikap bodoh amat. Namun, entah kenapa pada akhirnya kegilaan Sera menarik perhatiannya untuk berkomentar meski hanya tiga kata.
"Semua adil dalam perang dan cinta, bukan?" Sera menaik-turunkan alisnya seraya mengurai senyum nakal.
"Cinta?" cibir Shawn.
"Yeah, aku jatuh cinta padamu jadi aku akan mel_"
BRUUGGGH
"Shit!" umpat Shawn karena tak sengaja menabrak mobil di depannya. Mau bagaimana lagi? Pengakuan cinta Sera membuatnya shock hingga ia kehilangan kendali.
"Ouch!" ringis Sera sambil memegang kepala bagian belakangnya yang terbentur sandaran jok.
"Kamu gila, huh?" bentak Larry yang juga shock. "Kamu tidak bisa menyetir dengan baik bagaimana bisa kamu menjadi sopir taksi?"
"Aku tidak sengaja melakukannya," bantah Shawn membela diri. Ia sedikit cemas saat melihat pengendara mobil yang dia tabrak kini menghampirinya dengan wajah yang terlihat marah. "Aku akan bertanggung jawab," ujar Shawn yang langsung turun dari mobil.
"Larry, jangan galak begitu pada Shawn," tegur Sera kesal. "Aku akan meminta William memotong gajimu bulan ini karena kamu membuat Shawn sedih," ancamnya yang membuat Larry hanya bisa menganga.
"Tuan, maaf aku tidak sengaja melakukannya," ucap Shawn dengan tulus.
"Kamu mabuk atau tidak bisa menyetir?" teriak pria itu dengan lantang. "Apa kamu tahu mobil ini baru aku beli bulan lalu? Oh Tuhan, kau mengacaukannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Bayaran Nona Seymour
Romance"Aku bersedia membayar berapa pun yang kamu, jadilah suami Sera setidaknya selama satu tahun." ~~~~ Menjadi suami bayaran Nona manja yang masih berusia 18 tahun? Tentu hal itu tidak pernah terbersit dalam benak Shawn, seorang pria berusia 28 tahun y...