"Sae! " Rin melihat sae yang terjatuh, dia benar-benar kebingungan dan ketakutan sekarang, bagaimana bisa ini terjadi??
"Kepala gue pusing.. " Jawab sae sambil melihat mata rin, dia sebenarnya kehilangan kesakitan dalam kepala nya saat melihat Rin
"Sae, lo kenapa? " Perasaan Rin campur aduk, dia ketakutan dan kebingungan, dia bimbang
"Panggil ambulans weh! " Orang-orang lari berhamburan, sedangkan rin dengan muka santai nya menyeret sae
"Ngerepotin bae anjir" Sae hanya tertekan batin mendengar balasan pacar nya itu
_______________________________________
- Kediaman Keluarga Rin -"Mah, rin pulang! " Rin memberi salam kepada ibunya lalu pergi ke ruang tamu
"Selamat datang" Ibu Rin memberi minuman hangat kepada sae yang menggigil
"Makasih, tante" Sae meminum air tersebut dan rin pergi ke ruang tamu untuk mengambil alat kotak p3k
Setelah sae di obati, rin duduk sembari membaca buku materi pelajaran nya untuk besok
"Kemaren.. Kenapa? " Sae melihat wajah rin yang ada bekas memar nya sedikit, rin menutupi nya dengan poni nya
"Ga ada apa-apa" Rin terus membaca buku nya berharap dia tak mengalihkan pikiran nya untuk memberitahu sae
Sae semakin lama curiga dengan kata 'Ga ada apa-apa' jadi dia pergi ke dapur menemui nyonya Tsumuyuri
"Eum.. Tante.. " Sae mengobrol dengan Ibu rin sembari membantu nya menyuci piring
"Iya? Kenapa dek sae? " Tanya nyonya Tsumuyuri sambil menaruh semua piring-piring bersih itu ke rak piring
"Kemaren.. Sae denger ada orang berantem di halaman belakang sekolah, apa rin ikut terlibat? " Sae sebenarnya tidak percaya jika nyonya Tsumuyuri mengangguk
Rin memang terkenal dengan ketenangan dan pribadi nya yang bisa di bilang 'unik' karna kepribadian berubah dengan sesaat
Sae tau sebenarnya rin anak yang bisa berubah dari ceria ke emosi dan emosi ke ceria
Orang-orang mengenal rin, hanya karna seseorang menciptakan kata-kata seperti ini
'Rin itu 1 orang tapi 2 jiwa berbeda'
Jujur, banyak orang yang tidak mengerti, tapi perlahan mereka mengerti karna kepribadian Rin
"Iya, rin terlibat" Jawab nyonya Tsumuyuri sambil menyuci piring nya
"Kenapa bisa? " Saat itu lah nona Tsumuyuri menjelaskan bahwa sebenarnya rin benci di panggil dua kepala di sekolah
"Setelah itu, lelaki yang mengajak rin berkelahi pun membuat onar se gedung sekolah" Setelah menjelaskan panjang lebar, sae kembali ke ruang tamu lalu menggandeng tangan rin
"Kamu di bully, bilang, jangan kelahi kayak gitu" Rin hanya mengangguk, memang sae tau bahwa dirinya hanya mengangguk, bukan menjalani tugas nya
"Aku ngerti kok" Rin terus memperhatikan buku nya, sampai akhirnya pukul 9 malam
"Tante, aku ijin nginap ya" Sae mengambil tas yang berisi baju-baju nya untuk menginap, dia selalu membawa itu jika ada keadaan darurat (yaitu menginap di rumah rin)
"Iya sae" Nyonya Tsumuyuri pun meletakkan barang-barang sae, sedangkan rin pindah ke kamar nya lalu memainkan ponsel nya
"Rin.. Ngapain sih? " Sae melihat ponsel nya, itu tentang artikel seorang tentang wartawan yang harus mati kehabisan nafas karna berdesak-desakan
Sae pun memeluk pinggang rin lalu berbisik kepada nya, "Selamat malam, cintaku."
Sae pun terlelap dalam tidur nya, rin mematikan ponsel nya lalu mengambil casaan nya, dia mengisi emergi ponselnya lalu kembali ke tempat tidur nya
"Selamat malam, sae" Rin mengecup pelan dahi sae lalu membalas pelukannya
Kata-kata:
Bulan bersinar bagaikan menyinari dunia di dalam kegelapan, dirimu menyinari hatiku di kegelapan seperti bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Brother! (SaeRin Shorts) 18+
De TodoEND! Warning: Mature content/ 18+ ! Series takdir sedang on going dan Rin & Sae 1 marga tapi berbeda orang tua! (Sm konsep nya kayak orang batak ) Kehidupan kaka ku seperti puisi terindah yang pernah diterima oleh kedua orang tuaku Mereka sangat...