Hari sudah mulai gelap, Rin terlihat cemas. Sejak pagi Sae tidak bisa di hubungi, bahkan penjaga di rumah Sae tidak melihat pria itu keluar
"Bi.. Bibi ga liat sae kemana? " Tanya Rin kepada salah satu pembantu di rumah sae
"Maaf dek, bibi beneran ga ada liat dek Sae pergi, terakhir kali bibi cek. Sae lagi di kamar sambil baca buku" Jelas sang bibi sambil mengotak-atik CCTV, siapa tau Sae ga sengaja ke rekam gitu?
Rin keluar dari Mansion milik Sae, dia menaiki motor nya lalu langsung membawa motor nya secepat kilat
Walaupun waktu sudah menunjukan jam 02:45. Rin masih berinisiatif bahwa Sae ada di luar sana
•Sae's POV•
Sae memandang langit yang sangat gelap, dia sedang berfikir. Apakah takdir ini si tentukan oleh dirinya? Atau tidak?
Dia hanya ingin hidup bahagia dengan Rin, walau hanya sesaat
Dia hanya ingin melihat wajah Rin sampai akhir hayat mereka. Apakah sesusah itu?
Apakah sesusah itu bersama Rin? Dia tidak peduli jika Rin punya Rahim atau tidak. Mereka bisa mengadopsi anak. Tidak salah, bukan?
Flashback
"Maksud mu apa?! " Bentak Sae kepada Ayah nya, ayah nya gila. Dia ingin Sae secepatnya pindah ke California agar bisa meneruskan perusahaan nya
"Sae.. Kamu pewaris tunggal, sayang. Ayah tidak bisa bergantung kepada siapapun. Walaupun itu saudara ataupun keponakan ayah, ayah akan tetap memilih mu. " Jelas sang ayah, berharap sae tidak marah dengan permintaan ayah nya
"Sudah menjadi impian ku dan Rin tinggal berdua di rumah ini, dan ayah masuk ke properti ku dengan membawa berita seperti ini? " Sae menatap Ayah nya dengan penuh kebencian.
"Kalaupun saudara mu masih hidup, ayah tidak mungkin bergantung dengan mu. Hanya kamu sae, hanya kamu. "
Kepala Sae pusing, dia tidak bisa berfikir. Dia sudah stress, dia berjanji kepada Rin bahwa sesusah apapun keadaan mereka, Sae akan tetap tinggal di Japan
End of Flashback
"Sae! " Teriak Rin kepada nya.
"Rin! " Lelaki itu berlari kepada nya, dia langsung memeluk pria itu. Betapa senang nya Sae, melihat Rin yang benar-benar mencari nya
"Ayo, kita pulang. " Sae memegang tangan Rin secara perlahan, mereka menaiki motor itu, lalu pergi secepat kilat.
Setelah sampai, Sae meminta maaf kepada pelayan nya karena sudah kabur tanpa izin, Sae dan Rin langsung masuk ke kamar.
-Warning 18+-
"Hey, Sae. Mengapa kau pergi? " Tanya Rin yang sedang membuka semua pakaian nya, dia hendak berendam sebentar
"Aku butuh berfikir. " Jawab Sae yang ikut membuka pakaian nya
Mereka berdua masuk ke dalam bathtub, perlahan. Sae membuat Rin duduk di pangkuan nya.
"Rin.. Ini yang kumaksud, dengan hadiah special ini. " Sae langsung menghentakkan milik nya ke dalam Rin
"S-sakit!! " Rin meremas bahu Sae, menandakan bahwa milik nya sudah mentok di dalam lubang Rin
Sae perlahan menggoyangkan nya, dia menggoyangkan nya secara perlahan agar tidak sakit
"Hahh... Nghhh.. S-sae... " Kesakitan berubah menjadi kenikmatan, jeritan berubah menjadi desahan. Sungguh, dia keenakan.
"Ahh~... Nghhh.. D-daddy!.. Hmph.. "
Ruangan itu penuh dengan desahan Rin, sae menaikan tempo nya secara cepat, yang membuat Rin kewalahan
"D-daddy.. K-keluarkan di dalam! Hmph.. Ahhh.. Shhhh"
"As yo wish, baby. " Sae tidak bercanda. Dia benar-benar mengeluarkan cairan nya di dalam Rin
"Hahh!!! " Rin terjerit saat sperma Rin menyemprot nya sangat dalam
Sae merubah posisi nya, dia berada di bawah Rin, Sae sesekali menusuk Rin dengan kencang agar dia cepat keluar
Mereka melanjutkan nya, sampai ronde ke-5, Sae membawa kotak berisi alat bantu seks.Sae memasukkan satu di lubang Rin, Rin membuka kaki nya selebar mungkin, saat benda itu masuk. Rin mendesah kuat
Bagaimana tidak, Sae langsung membuat level nya ke max! Itu mengejutkan nya
"Baby-hhh" Rin menaruh tangan Sae di dada nya, Sae meremae nya kuat. Kali ini Rin sudah kehilangan akal. Dia muncrat langsung.
"Sakit kah sayang? " Sae menarik tubuh Rin dekat dengannya, dia tersenyum kepada nya
"Nghhh.. Aku nyaman dengan yang ini.. Hahhh.. " Jawab Rin, dia menyukai vibrator yang kali ini, vibrator itu bergetar kencang. Dan langsung mengenai setiap sudut lubang.
"Hah.... Enak.. Sekali.. " Jawab Rin sebelum dirinya nya mendesah kuat saat Sae memasukkan ke 3 jarinya ke dalam lubang nya
"sayang.. Benih ku terus keluar. Jadi tahan nya? " Rin membuka kakinya , dia bahkan sudah kehilangan akal nya. Benih Sae, sudah masuk sepenuh nya.
"Hiks.. Sayang.. Hiks.. S-sakit.. " Rin tidak kuasa menahan kesakitan itu, lalu pada akhir nya benih sae masuk sepenuh nya.
-End-
Notes: Hai semua! Makasih udah ikutin cerita ini dari awal sampai akhir. Semoga kalian senang dengan part terakhir ini.
-Sabtu, 18 November 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Brother! (SaeRin Shorts) 18+
AcakEND! Warning: Mature content/ 18+ ! Series takdir sedang on going dan Rin & Sae 1 marga tapi berbeda orang tua! (Sm konsep nya kayak orang batak ) Kehidupan kaka ku seperti puisi terindah yang pernah diterima oleh kedua orang tuaku Mereka sangat...