Wang Yibo sudah berada di pintu kamar ibu nya, dia mengetuk pintu kamar sekali lalu membuka pintu kamar yang tidak pernah di kunci itu.
"Ibu, aku pulang!!" Ucap Yibo yang menyembulkan kepala nya di ambang pintu. Wanita yang di panggil ibu oleh Yibo itu menoleh kepada ny.
"Apa yang kau lakukan, Yibo? Kemarilah!" Titah nyonya Wang yang sedang membaca majalah.
Wang Yibo menghampiri ibu nya, dia tersenyum ketika melihat wajah senang ibu nya. Wang Yibo berjalan agak cepat dan langsung menghamburkan diri nya ke pelukan ibu yang sangat dia rindukan itu.
"Kau ini umur berapa? Masih saja seperti anak kecil!" Ucap nyonya Wang membalas pelukan Yibo dan mengusap-usap rambut Yibo.
"Aku sangat merindukan ibu!" Yibo mengeratkan pelukan kepada ibu nya.
"Ibu juga sangat merindukan anak ibu yang manja ini" ujar nyonya Wang sambil terkekeh pelan karena merasa lucu melihat tingkah anak nya.
"Apa Lay ikut dengan mu?"
"Eum, dia ada di bawah. Kata nya ingin menunggu ayah pulang" jawab Yibo dengan mendangah melihat wajah ibu nya.
Nyonya Wang terkekeh melihat wajah anak nya yang sangat menggemaskan, dia mencubit pelan pipi Yibo yang sedikit membengkak itu.
"Aayaa, itu sakit ibu!!" Keluh Yibo
"Apa kau sudah makan, sayang?!" Nyonya Wang mengusap pipi Yibo yang dia cubit tadi.
"Belum, aku sangat lapar ibu. Aku ingin masakan ibu!!"
"Baiklah baiklah, kalau begitu kau bangun dan turun. Ibu akan memasak untuk mu" titah nyonya Wang dan Yibo menurut, dia melepaskan pelukannya dan juga pergi dari kamar ibu nya terlebih dahulu.
"Kenapa kau cepat sekali besar, nak??" Ucap nyonya Wang ketika dia melihat punggung lebar Yibo yang menghilang dari kamar nya.
Setelah merapihkan tempat tidur nya, nyonya Wang turun untuk memasak makan malam untuk Yibo.
"Lay, bagaimana kabar mu nak?" Nyonya Wang bertanya ketika dia ingin pergi ke dapur tetapi dia melihat menejer Yibo sedang duduk di sofa.
Lay menoleh dan melihat Nyonya Wang lalu dia segera menghampiri nya " baik bi. Bagaimana dengan bibi?!" Ucap Lay
"Bibi baik sayang, maaf ya karena Yibo terus merepotkan mu!"
"Tidak bi, Yibo tidak merepotkan ku. Lagi pula ini pekerjaan ku jadi aku harus siap di repotkan oleh Yibo" jawab Lay lalu nyonya Wang terkekeh mendengar nya.
"Baiklah, apa kau sudah makan malam?!"
"Belum" ucap Lay dengan menunduk
"Baiklah, bibi akan memasak untuk mu dan Yibo. Tapi seperti nya paman Wang akan datang sebentar lagi!"
"Terima kasih bi" Lay membungkuk dan tersenyum kepada ibu Yibo.
"Jangan sungkan, bibi akan ke dapur kau lanjutkan saja bermain dengan Yibo" Lay mengangguk dan Nyonya Wang pergi menuju dapur.
Lay kembali duduk di sofa dengan Yibo yang sedang fokus menonton balapan di tv.
"Ge, apa kau setuju jika aku kembali lagi ke arena balap??" Ucap Yibo menoleh kepada Lay
"Tidak, aku tidak setuju!" Tolak Lay dengan sangat tegas.
"Kenapa ge?"
"Kau tau, dulu ketika kau mengikuti balapan dan kau terjatuh dan motor yang kau gunakan tidak bisa menyala lalu kau menangis di bangku istirahat, aku tidak akan pernah mau melihat kau kecawa dan terpuruk seperti dulu lagi" jelas Lay mengingatkan Yibo dengan kejadian dimana dia kalah saat ikut balap motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
behind the scenes
Fanfictiondua aktor muda yang menjalin hubungan di balik layar sampai di mana mereka harus diam diam merahasiakan hubungan mereka dari awak media karena mereka bekerja sebagai public figure. " i think we should break up, Yibo" "What do you think your saying...