Wang Yibo terbangun dari tidurnya pukul tujuh pagi. Dia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka semua jendela yang ada di kamarnya. Wang Yibo melihat keluar, udara sejuk menerpa tubuhnya. Rasa dingin dari udara pagi membuat tubuhnya kedinginan.
"Uwooh.... Dingin sekali!!" Ucap Yibo dengan menggosokan telapak tangannya bersamaan.
Tidak ingin berlama-lama kedinginan, Yibo memilih untuk pergi ke kamar mandi karena pasti sebentar lagi menejernya akan meneriakinya.
Lay yang sudah rapih langsung pergi kekamar Yibo, dia membuka pintu kamar Yibo ternyata Yibo sudah lebih dulu bangun sebelum Lay membangunkan nya. Lay masuk ke kamar Yibo dan menyiapkan pakaian untuk Yibo, setelah semua tersiapkan Lay memilih untuk turun dan membantu bibinya di dapur.
"Selamat pagi, bi?!" Sapa Lay yang menghampiri Nyonya Wang.
"Bangun sepagi ini? Apa ada jadwal syuting pagi?!" Nyonya Wang menoleh ke arah Lay.
"Eum, ada beberapa jadwal untuk Yibo hari ini, bi!" Ucap Lay dan di balas anggukan oleh Nyonya Wang.
"Apa ada yang perlu aku bantu bi?"
Nyonya Wang sekali lagi menoleh melihat Lay dan di jawab gelengan olehnya." Tidak perlu sayang, kau duduk saja di sana. Lagi pula sebentar lagi semuanya siap!" Ucap Nyonya Wang.
"Aku sudah menyiapkan keperluan Yibo dan sekarang tidak ada kerjaan lagi jadi aku bisa membantu bibi!"
"Tidak perlu. Ini sudah biasa bagi bibi!" Lay mengerucutkan bibirnya karena nyonya Wang tidak membiarkan dia membantunya.
"Duduk sana. Sarapan akan segera siap!" Titahnya dan Lay langsung menurut, dia dengan terpaksa duduk di kursi makan.
Rumah utama Wang Yibo lebih besar dari rumah Yibo sendiri. Orang tua Yibo pengusaha terkenal dan memiliki banyak cabang perusahaan di China. Sebelum Yibo menjadi artis dia sudah terkenal di kalangan orang orang yang bekerja sama dengan ayahnya. Rumah utama Yibo juga banyak sekali pelayan tetapi mereka hanya membantu saja dan mempunyai bagian pekerjaan masing masing. Tidak ada koki atau juru masak karena setiap hari Nyonya Wang yang akan memasak untuk suaminya. Dia juga tidak ingin jika suaminya mempekerjakan koki untuk menggantikannya.
Jam yang sudah menunjukan pukul setengah delepan membuat seisi rumah turun dari kamarnya begitupun dengan Yibo, di tangga dia berpapasan dengan ayahnya namun tidak ada sapaan selamat pagi dari keduanya. Wang Yibo langsung berjalan ke arah meja makan dan menarik kursi di samping Lay yang akan dia duduki.
"Selamat pagi paman!" Sapa Lay pada Tuan Wang yang duduk di depannya.
"Selamat pagi Lay. Bagaimana apa tidurmu nyenyak?!"
"Eum, nyenyak sekali!" Ucap Lay sambil tersenyum kepada Tuan Wang.
"Ge, kau tidur dimana?!" Kali ini Yibo yang bersuara.
"Dikamar tamu." Ucap Lay
"Kenapa tidak dikamar ku?!" Protes Yibo kesal.
"Tidak ingin mengganggu kenyamanan mu" balas Lay.
Setelah itu tidak ada obrolan lagi, mereka hanya menunggu makanan datang, tidak butuh waktu yang lama makananpun datang dengan di bawakan oleh para pelayan.
"Uwahh, ibu banyak sekali!" Ucap Yibo dengan mata berbinar melihat banyak makanan di meja makan.
"Kau harus habiskan ini, Yibo!" Mendengar perkataan ibunya Yibo langsung menoleh ke arah Lay yang duduk di sampingnya.
"Kenapa melihat ku?!"
"Ibu menyuruhku untuk menghabiskan makanan ini Ge."
"Habiskan, tapi setelah itu kau harus banyak olah raga. Ps di rumah akan aku situ untuk 1 bulan dan kau fokus dengan berat badan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
behind the scenes
Fanfictiondua aktor muda yang menjalin hubungan di balik layar sampai di mana mereka harus diam diam merahasiakan hubungan mereka dari awak media karena mereka bekerja sebagai public figure. " i think we should break up, Yibo" "What do you think your saying...