Rumah

14 0 0
                                    

"My most comfortable place is school"- Angela Madamie.

**
Kesepian adalah hal yang mungkin dibenci sebagian orang. Tidak ada yang mengajak bicara, tidak ada suara, dan tidak ada yang bisa diajak cerita.

Mata gadis itu membengkak, mulutnya mengeluarkan isakan dan kepalanya pusing karna kebanyakan menangis.
"Tau gitu mending aku main dulu."

Rumah tanpa kehangatan, hal itu yang menggambarkan kondisi rumah sang gadis. Keluarga yang lengkap bukan berarti hangat. Terkadang perlu halusinasi untuk menggambarkan suasana rumah.

"Ibu tidak mengizinkan kamu untuk kuliah, kita uang dari mana, Angela?" Suara yang tak lagi muda, keriput menghiasi pinggir mata, suara itu milik sang Ibu.

Angel menunduk tak brani bersuara. Ia terisak, lagi.

"Angel akan mencari beasiswa, bu." Putusnya.

**

Angel berjalan dengan langkah gontai, harusnya hari ini ia sangat senang karna akan ada Class meet. Hari ini, pujaan hatinya akan tampil sebagai perwakilan kelas. Galang menyukai futsal dan Angel lebih memilih mengabadikan foto Galang dalam galerinya.

Pertandingan dimulai, Angel dengan semangat menyiapkan camera handphonenya. Ia senang karna hari ini Galang main dengan penuh semangat. 

"Semangat amat buset, noh ayang lo ganteng." Vita menyenggol bahunya, mendengar suara dari sebelahnya Angel menoleh.

"Galang selalu tampan, Vit." Ucapnya yang kemudian kembali fokus kepada objek pertama.

Angel tersenyum tipis melihat hasilnya, hasil yang ia inginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angel tersenyum tipis melihat hasilnya, hasil yang ia inginkan. Galangnya begitu keren. Ia sangat bangga akan semua hal tentang Galang.

Mungkin Galang tak paham akan perasaan Angel, namun Angel paham bahwa belum tentu juga ia bisa bersanding disamping Galang.

Angel cukup sadar diri akan hal itu.

Ia beranjak menuju kantin untuk membelikan minum dan beberapa snack untuk Galang-nya. Kemudian ia berikan semua itu kepada Galang yang disambut hangat oleh sang oknum.

Tanpa mereka sadari, beberapa pasang mata melihat keduanya.

"Apa ini? Gak usah repot-repot, Angel." Ujar Galang.

"Gak repot, kamu makan aja biar tenaganya terisi lagi." Jawab Angel dengan cepat.

"CIEEEE CIEEEE"

Sorakan itu berasal dari teman-teman sekelasnya yang membuat pipi Angel merona. Dengan langkah cepat, ia keluar dari ruang kelas.

GALANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang