CHAPTER 04

317 41 20
                                        

Dua hari telah berlalu sejak pertemuannya dengan pria manis yang sialnya mentalnya seperti anak-anak. Dari cara bicaranya dan tingkahnya sudah terlihat jelas bahwa pemuda manis itu memiliki keterbelakangan mental.

Haruto entah mengapa dia setiap kali teringat dengan pemuda itu membuat Haruto bergidik ngeri sendiri. Dia jijik, sungguh.

Namun, itu semua sirna di saat pemuda manis itu berkata.

'kyu ukan olang gila, ataupun olang yang buat kakak tampan dalam baaya. kyu hanya olang yang mempunyai penyakit sepelti ini. Jangan jijik, acu bukan kotoran. Acu juga manucia seperti mu.'

Gila! mendengarnya membuat Haruto langsung merasa ada yang aneh di dalam hatinya.

Sejak dua hari juga Haruto sudah tidak pernah bertemu lagi dengan nya, dia pernah berkata bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal maupun keluarga.

Lantas ada di mana dia sekarang?Apa dia baik-baik saja?

"Brengsek! kenapa gue jadi mikirin dia!"teriak nya memukul meja.

Dia sedang berada di dalam kamarnya, duduk di meja belajarnya. Niat awalnya untuk mengerjakan tugas sekolah nya gagal total karena sedari tadi pikirannya selalu melayang-layang pada pemuda itu.

"Tapi dia ada di mana? sialan, gue benci dia."

Berbeda dengan perkataan nya, Haruto malah berdiri dengan menyambar jaketnya dan memakainya. Sepertinya dia memang sudah gila.

Karena di malam hari yang sangat dingin ini dia malah pergi keluar dan sialnya lagi itu semua karena Junkyu.

Entahlah. Namun, dia hanya penasaran mungkin? apa dia baik-baik saja atau tidak. Kalau di pikir-pikir lagi Junkyu itu sebernanya sangat manis dan lucu, hanya saja tingkahnya itu yang membuat Haruto merasa jijik

"Terus gue mau cari dia di mana? dan kenapa gue juga harus rela keluar malam-malam cuman demi mau nyari dia?!"teriak Haruto di dalam mobilnya.

Dia masih berada di dalam mobilnya, belum juga menghidupkan mesin mobilnya. Dia bimbang, sungguh.

Menatap ke sekeliling, tunggu dulu! Itu bukankah Junkyu? si pemuda idiot yang ingin dia cari?

Tanpa menunggu lama lagi Haruto pun keluar dari mobilnya dan berlari kecil menghampiri Junkyu yang hanya duduk di jalanan sambil menatap ke arah rumahnya.

"Kemana aja lu? dan kenapa lu bisa sampai ada di sini?"tanya Haruto sambil ikut berjongkok menatap Junkyu yang hanya menatapnya dengan tatapan polos seperti biasanya.

"Hum kyu nda ada lumah,"jawab Junkyu dengan nada anak-anak sepertinya sebelumnya.

Haruto menghela nafas panjang, kemudian memegang pinggang Junkyu untuk ia ajak berdiri. Setelahnya Haruto mengusap pipi gembil Junkyu yang nampak kotor oleh debu.

"Pulang, jangan di sini."Haruto berdiri merapikan rambut Junkyu yang agak berantakan, tersenyum tipis melihat penampilan Junkyu yang agak lebih baik dari sebelumnya.

Junkyu tertawa kecil sambil menepuk-nepuk pelan pipi Haruto. "Bodo! kyu kan udaa bilang kalau kyu nda punya lumah, tlus mau pulang ke mana?"

Haruto menatapnya malas dan menjauhkan tangan Junkyu dari pipinya. Tadi itu terlalu tiba-tiba, tangan Junkyu kotor dan malah menyentuh wajahnya. "Pulang ke rumah gue, untuk sementara waktu lu akan tinggal di sana."

Junkyu diam dan menganggukkan kepalanya pelan, saat melihat Haruto sudah mulai berjalan dirinya pun juga ikut berjalan mengikuti Haruto.

Tanpa Haruto sadari di belakangnya ada Junkyu pemuda polos yang diam-diam menyeringai kecil. Tertawa tanpa suara, seolah-olah sedikit lagi maka semuanya kelar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IDIOT BOY||HARUKYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang