5 - What If!

204 26 3
                                    

Stay With Us what if ver.

.
.
..

Takaba Akihito POV

Pagi kembali datang. Dia kembali membuka mata. Ranjang disampingnya sudah kosong atau bisa jadi dari kemarin ranjang itu sudah kosong. Penghuni ranjang disampingnya mungkin sudah lupa akan eksistensinya.

Entah sudah berapa tahun mereka bersama, Akihito sudah lupa untuk menghitungnya. Anak laki-lakinya sudah berusia lima belas tahun sekarang.

Dua tahun berlalu sejak kecelakaan yang ia alami saat menjemput sang anak. Kesehatannya sudah kembali membaik, meski kakinya tidak bisa lagi ia gunakan untuk berjalan. Saat kecelakan terjadi, kedua kakinya tertabrak dengan sangat keras ditambah dengan peluru yang mengenai kedua kakinya. Dokter mengatakan cedera yang dialami kakinya menyebabkan ia tidak bisa lagi dengan sempurna menggunakan kedua kakinya. Meski bukan kelumpuhan permanen, tapi cedera yang kedua kakinya alami memerlukan terapi yang tidak sebentar karena cedera yang kakinya alami hampir delapan puluh persen.

Hampir dua tahun ini dia duduk di kursi roda. Kebiasaan yang dulu dia lakukan, sudah jarang lagi dilakukan. Dulu dia sering memasak untuk keluarganya, tapi sekarang hal itu sudah susah untuk ia lakukan. Ada hari dimana dia mencoba untuk memasak seperti biasa, tapi yang terjadi adalah dia hampir saja tersiram air mendidih jika Rui tidak segera menarik kursi rodanya. Sejak saat itu, ia tidak lagi diizinkan untuk memasak. Sejak dua tahun lalu juga dia tidak izinkan untuk kembali bekerja. Kesehariannya sekarang hanya berada di dalam rumah. Saat sendiri kegiatannya hanya membaca, menonton tv, mengurus tanaman, hobi baru yang ia miliki semenjak terjebak didalam apartement.

Keitaro akan menemaninya jika dia libur sekolah atau tidak ada latihan. Asami akan menemaninya jika dia tidak sibuk. Banyak waktunya ia habiskan hanya bersama kedua pengawalnya, Rui dan Achi. Keluarganya juga akan bergantian menemani jika mereka tidak sibuk.

"Akihito-sama."

Panggilan itu membuyarkan lamunan Akihito. Dia bersandar pada ranjang sebelum menjawab, "Masuk."

"Selamat pagi Akihito-sama." Sapa Rui juga Achi

"Pagi."

Keduanya kemudian membantu Akihito duduk di kursi roda. Mendorong kursi roda Akihito ke kamar mandi, setelah menyiapkan semua keperluan Akihito, keduanya lantas keluar kamar mandi. Dulu saat awal-awal, Asami selalu membantu Akihito mandi dan berpakaian. Lama-lama Akihito merasa sungkan, dia tidak ingin terus menyusahkan Asami. Hingga akhirnya Asami memasang pegangan di kamar mandi untuk membantu Akihito.

Selesai mandi juga berpakaian, Akihito keluar kamar. Rui juga Achi sedang menyiapkan sarapan di meja yang berada di teras. Teras luas apartemen sekarang sudah berubah menjadi kebun, berbagai tanaman bunga juga pohon ada disana. Teras itu dulu hanya dipakai saat semua keluarga berkumpul untuk bbq. Sekarang teras sudah penuh oleh tanaman yang Akihito kumpulkan hampir dua tahun ini.

Ketiganya duduk bersama menikmati sarapan mereka.

"Keitaro pulang sore ini. Nanti siang jangan lupa belikan japanese cheesecake di toko biasa."

"Baik Akihito-sama."

Keitaro sudah beberapa hari ini mengikuti acara camping yang sekolahnya adakan. Semalam dia menelpon dan mengatakan akan pulang sore ini.

"Akihito-sama, anda ingin makan buah sekarang?" Tanya Rui saat sarapan mereka sudah habis.

"Boleh."

Rui berdiri untuk menyiapkan buah, Achi membersihkan alat makan. Keduanya kembali ke teras dengan buah-buahan dan air putih. Ketiganya duduk memunggungi ruang tamu.

Kumpulan OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang