Setelah pelajaran yg cukup melelahkan selesai, akhirnya Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa dan siswi berbondong keluar untuk menuju ke kantin, begitupun dengan Hanna dan Tasya.
"Han, ke kantin yuk, laper nih" Ajak Tasya
"Iya ayok, bentar, aku beresin bukunya dulu "
Hanna pun membereskan peralatan tulisnya.
"Udah yuk" Ajaknya
Mereka pun menyusuri kantin, untuk mengganjal perut mereka. Sesampainya di kantin, mereka mencari tempat duduk untuk mengistirahatkan perut mereka. Mereka duduk di bangku yang lumayan sepi, karna itu tempat yang masih ada.
"Kok di situ sih? "Sewot Tasya
" Udah gapapa, alhamdulillah.. Masih ada tempat "ujarnya
" Yaudah deh "
Seorang lelaki yang tampan menghampiri mereka berdua, ya, dia adalah Ray, Ray Akbar Sebastian, lelaki yang mencintai Hanna, sedari waktu pertama kali masuk sekolah, yah.. Bisa di bilang, cinta pada pandangan pertama.
"Assalamu'alaikum" Ucap Ray
"Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh " Ucap keduanya
"Hanna, boleh ngomong sebentar? " Tanya Ray
"Mau ngomong apa Ray?" Tanyanya
"Boleh ber-" Belum sempat ia menyelesaikan ucapanya, tetapi Hanna lebih dulu memotongnya.
"Di sini aja, kita bukan mahram" Ucapnya
"Tapi aku mau bicara yang penting, sama kamu Han "imbuhnya
"Kenapa sih ray? Hanna tuh gamau, jangan di paksa dong, lagian juga bukan mahram " Komentar Tasya, karna dia juga gemas dengan sifat Ray yang pemaksa
Pasrah sudah Ray, jika Tasya sudah begini, mau gimana lagi?, namanya juga Tasya, gak mau ngalah orangnya. Akhirnya Ray pasrah, dan mengutarakan perasaannya. "Uhibuk min 'ajl allah han" Ucapnya dengan penuh keyakinan
Bagaimana dengan Hanna?, tentunya dia syok dengan hal ini, dia paham betul, apa yg Ray katakan padanya, karna sedari kecil, orang tuanya selalu mengajarkan bahasa Arab padanya.
"Maksud kamu apa Ray? " Tanya Hanna waspada
"Dengan seizin Allah Han, Aku mengutarakan isi hati ini " Jawabnya lantang
"Maaf Ray, aku gak bisa nerima kamu, kita masih anak remaja, dan maaf, alkalamu huwa lafdzu " Jawabnya seraya beranjak pergi dari kantin
"Aku bakal buktiin ke kamu Han,bahwa aku memang mencintai kamu, tunggu aku ya? " Ujar Ray menyakinkan Hanna
Hanna berhenti berjalan, ia menoleh ke belakang lalu berkata "buktikan apa yang kamu bilang, jangan hanya dengan kata' Ray, semuanya butuh pembuktian " Setelah mengucapkan itu, Hanna benar' meninggalkan kantin, begitupun dengan Tasya, ia akan menyusul sahabatnya itu. "Jangan kayak gitu Ray, Hanna gak suka, kalau emang kamu yakin, perjuangin, Hanna bukan tipe yang suka berpacaran " Ujarny sebelum ia benar' meninggalkan kantin dan mengejar sahabatnya.
'Tunggu aku Han, jika memang kita berjodoh " gumamnya
ಥ‿ಥಥ‿ಥ
Setelah kejadian beberapa menit yang lalu, Hanna masih terpikirkan dengan hal itu, bagaimana bisa Ray menyukainya? Dan mengapa dia harus mengungkapkan nya?
Cinta gak bisa di paksakan Han☺_Author_
"Han.. Hannaaaa!!! " Teriak Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
"Dear Calon Imamku"
Teen FictionTidak ada yang bisa memaksakan kepada siapa perasaan cinta itu tumbuh, dan tidak ada yang bisa di salahkan dari orang yang sedang jatuh cinta.