4

47 11 3
                                    

Selepas mimpi buruk itu, Hanna menjadi buruk, takut jika benar' terjadi "Hanna takut ba.. " Lirihnya pilu

Sementara di luar sana, Abi tengah membujuk sang Adik untuk makan, sudah beberapa hari selepas kejadian mimpi buruk itu, ia tak keluar kamarnya, keluar pun hanya sekedar minum.

"Dek.. Makan ya dek.. Kasian lambung kamu gak terisi loh.. " Bujuknya

"A-abang... A-adek gak mau makan hiks, Abba mana hiks, Abbaaa!!!! "

"Abba lagi pergi sama Umma dek, kamu makan dulu ya, gak suntuk di kamar terus hm? "

Setelah mengatakan itu, pintu pun terbuka, terlihatlah sang Adik yang berantakan, mata sembap, kelopak mata yang menghitam.

"Astaghfirullah haladzim dek.. " Paniknya melihat keadaan sang adik, kacau sekali.

"Gak usah liatin adek bang, mana Abba? " Tanyanya

"Sedang pergi dengan Umma " Singkatnya

"Dek "

"Hm? "

"Mau jalan'? "

Seketika mata yang menghitam itu membulat senang, "mau!!, tapi kebelet eek"

"Naudzubillah dek!! , yasudah Bab dulu sana, Abang tunggu di bawah, jangan lama', dan ya, rapikan penampilan mu "

"Iye " Sunggutnya

Setelah beberapa menit, Hanna pun kembali dengan penampilan yang lebih baik, dan lebih fresh tentunya.

"Udah siap? "

"Dah.. Oh ya bang, mau kemana kita? " Tanyanya

"Gramedia"

"Woahhhh beneran nih?, adek boleh beli novel bang?! "

"Hm"

"Makasih bangggg!! " Jawabnya dengan memeluk lengan sang Abang

»»————><————««

Sesampainya di Gramedia, mereka pun berjalan untuk mencari sebuah novel, Hanna sangat gembira sekarang, bertemu dengan tumpukan buku' yang memiliki berbagai cerita serta bait' yang indah di dalamnya.

" Abangggg!!! " Panggilnya

"Dek, kita lagi di Gramedia, tidak usah teriak' begitu " Nasehatnya

"Hehe iya bang maaf, oh ya,  adek mau beli ini ya"

" Ya "

"Makasih bangg!! "

"Hm"

Setelah melihat beberapa buku, mereka pun lantas menuju kasir untuk membayar buku, Abi sedang mencari buku' untuk keperluan kuliahnya, sedangkan Hanna, ia  mencari novel' islami beserta genre remaja.

Hati Hanna sekarang sudah lumayan membaik, tidak lagi terpikirkan tentang mimpi itu lagi, semuanya sudah kembali kepada suasana sebelumnya, ceria dan gembira, tak ada lagi wajah murung, dan mata yang menghitam lagi, semuanya berkat sang Abang, 'Abi'. Sesampainya di rumah, Hanna pun langsung pergi ke kamarnya, tentu saja untuk membaca buku hasil belanja itu, alias di belikan Abangnya. Abi yang melihat itu hanya geleng' kepala, pusing dengan sang Adik, terkadang marah, terkadang senyum, bunglon fikirnya.

"Abanggg!!! "

Abi yang merasa terpanggil pun lantas menoleh, "apa? "

Hanna pun beranjak memeluk Abangnya, berbisik sesuatu di dekat telinganya "Bang, kalo... Emm.. Semisal Hanna minta Adik buat Hanna boleh gak ya bang? " Tanyanya di sertai bisikan yang amat pelan di telinga sang Abang.

Abi pun mendatarkan ekspresinya, mengapa Adiknya ingin Adik?

"Kenapa? " Tanyanya

"Ih.. Kan Hanna kesepian Bang.. Nanti kalo semisal gak ada Abang, Hanna gangguin siapa? "

"Jadi?, ingin punya Adik, karna gak ada yang bisa di gangguin? ", Hanna menggangguk, " Mending gak usah" Lanjut Abi

"Kenapa Bang???? "

"Kasian Abang sama si Adik "

"Heleh.. Pokoknya aku mau minta sama Umma, wlee" Setelahnya ia pun menghampiri sang ibu.

"Ummaaa!!! "

"Astaghfirullahalazim, kenapa dek?, kok teriak'? "

"Hehe.. Emm a-anu, A-adek mau, mauu-.. "

"Mau? "

"Adek mau punya Adik Umma" Jawabnya seraya menunduk

"HAHAHAHAHAHA"tawa Alri

"Abba? Kok ketawa sih, Adek serius lohh..., pengen punya Adik yang ucull... "

Maaf ceritanya pendek, Author lagi pms, jadi kaga mood, oh ya makasihh buat kalian" Yg udah vote and comen serita saya makasihh bangett😘, oh ya, maaf jarang update, selamat membaca everyone 😊😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

&quot;Dear Calon Imamku&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang