𝐎𝐙'𝐎𝐍 3

18 4 1
                                    

 
Aku suka berdiri di depan publik
diperhatikan dan didengarkan.

[Karakter, tempat, organisasi dan kejadian dalam cerita ini adalah karya fiksi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Karakter, tempat, organisasi dan kejadian dalam cerita ini adalah karya fiksi]

   вraιnѕтen нιgн ѕcнool

   BRIELLA dan Alex telah menghadap kembali kepada wali kelas mereka. Datang sebagai perwakilan guna menyampaikan pendapat dari teman-teman sekelasnya.

   "Mereka semua kompak menolak Pak," ucap Alex setelah Briella menjelaskan panjang sebelumnya.

   "Apa yang membuat mereka menolak?" Guru laki-laki berusia cukup muda di hadapan mereka tampak menghela dengan pelan. Menatap Briella dan Alex dengan dahi yang dibuat terlipat menandakan ia sangat pusing saat ini.

   "Sejak tadi saya sudah mau bertanya mengenai hal ini, tapi tidak ada kesempatan yang diberikan untuk kami mengeluarkan suara." Briella berbicara yang mengundang tatapan penasaran guru di depannya.

   Juga Alex yang tidak bisa membaca pikiran ketua kelasnya.

   "Kenapa sekolah ini juga terlibat dalam penelitian itu?"

   "Kedua orang tua saya menentang hal ini, dan karena mereka juga lah penelitian itu hanya tidak berlaku di Brainsten High School."

   Alex cukup terkejut mendengarkan kebenaran baru tersebut dari mulut Briella.

   Guru muda di depan mereka telah memijit dahinya pelan, usianya memang masih muda tapi karena keadaan yang selalu di luar kuasa terus membuatnya mudah merasakan nyeri di bagian belakang leher.

   "Pak Wijaya, saya mohon berikan penjelasan yang sebenarnya. Saya tidak bisa membujuk teman-teman untuk menerima keputusan baru itu jika saya sendiri tidak mempunyai kepercayaan."

   Alex tampak tidak berkutik, ia tidak tahu harus menimpali apa pada percakapan yang sedang terjadi.

   "Saya juga tidak mengetahuinya dengan pasti, tapi tinggal sekolah kita yang tersisa. Dan penelitian harus terus dilanjutkan demi keamanan semua umat manusia."

    "Apa ada kesalahan dengan peluncuran ketiga Oz'On?"

   Pak Wijaya tampaknya terkejut dan langsung mengedarkan pandangan guna melihat keadaan di sekitarnya. Untungnya ruang guru sedang sepi di karenakan jam istirahat yang tengah berlangsung.

    "Kamu berbicara apa Bri?"

    Briella menatap pak Wijaya yang kini malah terlihat nyata berusaha mengelak dari kebenaran yang diketahuinya.

OZ'ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang