𝐎𝐙'𝐎𝐍 6

13 0 0
                                    


Hanya berpikir bahwa kita adalah manusia, yaitu kamu dan aku.

[Karakter, tempat, organisasi dan kejadian dalam cerita ini adalah karya fiksi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Karakter, tempat, organisasi dan kejadian dalam cerita ini adalah karya fiksi]





вraιnѕтen нιgн ѕcнool

   SITUASI yang telah terjadi tampaknya telah berada di luar kuasa siapapun. Baik mereka yang mengadakan ataupun mereka yang menjadi objek pengadaan.

   "Semuanya menjadi tidak terkendali, kejadiannya berlalu sangat cepat. Ini telah di luar prediksi kita, Prof!"

   Profesor Aldrik tak bisa berbicara apapun, ia menatap penuh penghayatan pada layar komputer yang sedang menunjukkan proses bekerjanya temuannya yang telah diluncurkan.

   Bagaimana lapisan ozon yang berwarna biru pucat perlahan terkikis, dan dalam kurun waktu 1 jam saja lapisan ozon tersebut hampir terkikis separuhnya.

   "Bagaimana dengan besok, pasti bencana akan terjadi!"

   Ujaran-ujaran ketakutan dari para pekerja di bawah kendali Profesor Aldrik mulai terdengarkan dan semakin menambah panas suasana dalam ruangan.

   "Profesor!" Suara Nada terdengarkan, terlihat perempuan dalam balutan jas putih laboratoriumnya tersebut datang dengan langkah terburu-buru.

    Diikuti Agil tepat di belakangnya, keduanya membawa kabar baik yang terpancar dari wajah mereka.

    "Ada apa?" Nada mempertanyakan wajah cemas semua orang yang berada di dalam ruangan pemantauan.

    Mereka tidak ada yang menjawab, berdiri diam menatap pada Profesor Aldrik yang tetap berdiri dalam keterdiaman yang tidak tergambarkan.

    "Segera selesaikan surat permohonannya, bagaimanapun caranya besok kita harus mulai bertindak."

   Profesor Aldrik kemudian melangkah cepat melewati pintu kaca yang terbuka lebar.

   Nada dan Agil saling pandang, melempar pandangan pada yang lain juga. Dan reaksi yang mereka dapatkan hanya keterdiaman, lalu apa yang sebenarnya telah terjadi.

   "Kalian berdua cepat ikuti Profesor, dia akan bertindak di luar pikiran karena keadaan yang kacau ini."

   Tanpa banyak melakukan peraduan kata, Nada dan Agil langsung melesat pergi mengikuti sang profesor.

вraιnѕтen нιgн ѕcнool

   SESUAI dengan peraturan baru yang dikeluarkan kemarin, hari ini murid-murid Brainsten High School telah terlihat berdatangan dengan berbagai kerepotan yang mengiringi.

OZ'ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang