Berharga

479 29 0
                                    

Jangan lupa vote, komen dan follow biar kalo aku update dapat notifikasi





































Tidak ada yang berharga selain sang adik. Tidak ada yang bisa melemahkannya selain kehilangan sang adik. Semua akan Kaizo lakukan untuk menjaga sang adik walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri. Kaizo mengajari Fang dengan sangat keras, bukan tanpa sebab. Semua yang dia lakukan pasti ada sebab.



Kaizo tidak mau jika dia tidak ada di sisi Fang. Fang di serang oleh sekelompok alien dan dia tidak bisa melawannya dia tidak mau itu terjadi.
Setiap hari Kaizo mengajari Fang cara melawan, walaupun terluka beberapa kali Kaizo tetap mengajarinya seperti sekarang ini. "Cukup kapten, kita dah berlatih 2 jam" Ucap Fang atur nafas. "Tak cukup! Kau masih kurang pertahanan! Serang aku lagi!! " Ucap Kaizo dengan suara marah.


Fang menyerang Kaizo dengan harimau bayang dengan mudah Kaizo menghindari harimau bayang Fang. "Itu saja?!! " Ucap Kaizo dengan suara yang sangat keras. Setelah 3 jam berlatih mereka selesai. Fang mengatur nafasnya, sangat lelah menghadapi kapten sekaligus kakaknya yang penuh semangat. Kaizo menatap Fang dengan tatapan yang sulit di artikan. "Bagus, tingkatkan lagi Pang. " Ucap Kaizo sambil tersenyum kecil lalu meninggalkan ruang latihan.



Fang yang di puji merasa sangat senang, dia menemui kawan-kawannya di kantin. "Hai semua" Ucap Fang dengan gembira dan tersenyum lebar. Kawan-kawannya yang melihat merasa bingung. "Fang, kau tak kena pistol emosi Adudu, kan? " Tanya Gopal keheranan. "Tak, aku habis di puji kapten! " Jawab Fang semangat.


Kawan-kawannya hanya tersenyum, impian Fang. Di puji oleh kapten sekaligus kakaknya sudah tercapai. Sekarang tinggal bagaimana bisa mengalahkan sang kapten. Mereka tertawa bersama, tak menyadari jika ada yang mengawasi mereka. "Bahagia selalu Pang, bahagia selalu" Ucap Kaizo. Yah orang yang mengawasi mereka adalah Kaizo.


Kaizo mengamati bagaimana adiknya tertawa lepas. Seseorang menepuk pundaknya, Kaizo menoleh ke belakang dan menemukan sahabatnya. "Fang sudah bahagia, bagaimana dengan kamu?. Jangan terlalu larut dalam kesedihan, Kaizo" Ucap Ramen man. "Aku sudah bahagia, Ramen. Melihat Fang tertawa sudah membuat ku bahagia" Ucap Kaizo tersenyum sambil meneteskan air mata.











































Sorry lama update, kehabisan ide.

Brother ( Kaifang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang