07 Getting Better

309 22 2
                                    

“Force, mending ganti baju dulu deh, basah kuyup gitu nanti malah sakit” Jimmy menghampiri Force yang masih duduk dilantai, tepat didekat pintu ruang operasi. Force tidak berkata atau makan dan minum apapun. Beberapa kali Sea atau yang lainnya menawari Force makanan selalu ia tolak. “Force, Nong sudah ditangani oleh orang yang hebat jadi jangan khawatir. Lihatlah dirmu, basah kuyup, mukamu juga pucat karena belum makan apapun dan kakimu terluka kalau tidak diobati bisa infeksi”

“Aku tidak apa-apa, gimana kalau Book nanti nyariin aku waktu aku gak ada” jawab Force dengan tatapan kosong “Lihat apa yang terjadi waktu aku gak ada didekat Book padahal cuma sekitar 15 menit”

“Tapi disini ada Earth, ada New didalam juga ada dokter” Jimmy mencoba lagi “Fine, kalau kamu gak mau pindah, aku obatin kaki kamu disini” Jimmy lalu membuka kotak obat dan mulai membersihkan luka yang ada ditelapak kaki Force. “Bilang kalau sakit”

“Aku bodoh banget, kenapa aku ga aware sama sekali soal peringatan Khun Mae dan Decha yang tiba-tiba datang pagi ini” Force menghela napas panjang “Mereka semua pasti bersekongkol. Keterlaluan sekali”

“Lalu apa yang mau kamu lakuin?” tanya Jimmy sembari masih mengobati luka Force “Lukanya cukup dalam tapi tidak perlu dijahit. Kamu pasti menginjak batu tajam ya?”

“Apa yang bakal aku lakuin? Sudah aku bilang aku bakal bunuh mereka semua, tanpa terkecuali” Tatapan Force seketika berubah menjadi tatapan marah “Mereka berani melakukan ini pada Book jadi mereka semua harus kena akibatnya”

“Mungkin membunuh mereka semua pekerjaan yang sangat mudah untukmu. Tapi apa kamu pernah mikir Book bakal bilang apa kalau kamu lakuin itu?” ujar Jimmy “Kamu bakal jadi orang yang paling dibenci Book” Force lalu memberikan tatapan tidak setuju pada Jimmy “Book itu orang baik dan dia pasti ga mau ini kejadian. Betul mereka memang sudah membuatnya celaka tapi balas dendam bukanlah jawabannya”

“Tapi.....”

“Gini aja, kamu boleh melakukan apapun pada mereka yang sudah jahat pada Book tapi syaratnya Book harus setuju dulu. Kalau Book setuju kamu boleh... terserah deh mau bunuh mereka atau mau apain mereka juga”

“Book pasti setuju sama aku, mereka udah nyakitin Book”

“We’ll see....” Jimmy mengangguk lalu melihat kearah Sea yang duduk di bangku tidak jauh dari tempat Force dan Jimmy “Sea, mana pakaian untuk Force”

“Oh....” Sea lalu menghampiri Force dan Jimmy sambil membawa tas berisi pakaian “Here khub..”

“Thank you sayang...” Jimmy mengucapkan terima kasih sambil tersenyum pada Sea kemudian kembali melihat Force “Ganti baju dulu, balas dendam juga butuh tenaga, kalau kamu sakit bagaimana bisa balas dendam”

“Balas dendam?” Sea mengerutkan dahinya karena bingung

“Iya, Force mau balas dendam sama orang yang udah jahatin Book tapi phi bilang kalau Force boleh balas dendam kalau Book setuju” jawab Jimmy “Which is.... phi ragu kalau Book akan iyain kemauannya Force”

“Iyalah.... Book itu orang baik, hia ..... yang penting sekarang itu Book sembuh. Sudah gak perlu mikirin yang lainnya” Sea memberikan anggukan pada Jimmy dan Force.

Satu jam... dua jam.... tiga jam... berlalu tanpa terasa hari sudah mulai gelap. Earth kembali ke hotel bersama Jimmy dan Sea karena Force meminta mereka mengatur kegiatan outing perusahaan. Sementara New dan Force tetap tinggal di rumah sakit. Untungnya Force sudah menurut dan mengganti pakaian, ia juga sudah mulai mau makan meskipun hanya sepotong roti. Setidaknya Force punya sedikit energi. Sampai akhirnya tengah malam. Lampu diatas pintu operasi akhirnya mati pertanda operasi sudah selesai. 20 menit kemudian Tay bersama beberapa dokter lain keluar, Tay langsung menghampiri New dan Force.

Warm Heart Chapter 3 (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang