- Prolog -

201 27 0
                                    


👋🏼👋🏼👋🏼

Seorang lelaki berjalan di trotoar. Ia memakai Earphone sambil mendengarkan lagu playlist nya. Tiba - tiba terdengar teriakan orang - orang. Ia mendengar teriakan yang tak terlalu keras karena sedang mendengarkan lagu. Lelaki itu melepas earphone sebelah kanan lalu menatap orang - orang dengan tatapan aneh. Pasalnya mereka semua berteriak histeris.

"WOOI !! AWAS ITU ADA TRUK!!"

"ANJIR. TRUK NYA OLENG TUH. GIMANA NIH"

"KAYAKNYA REM NYA BLONG DEH!"

Ice menengok ke belakang. Benar saja, ada truk yang berjalan dengan kelajuan penuh di belakang mobil - mobil dan motor yang sedang berhenti di lampu merah. Ice yang melihat itu pun langsung menjauh dari trotoar. Pengendara mobil dan motor itu pun langsung berhamburan dari lampu lalu lintas dan tak peduli jika warna lampu itu ntah merah atau hijau. Semua pengemudi menyelamatkan diri.

Namun, Truk itu pun mendekat dengan cepat. Ice yang panik langsung lari dan belok ke kanan, gang yang jarang ada mobil dan motor berlalu lalang.

TIN! TIN!

BRAK!

SSTT!

DUARR!

BRAK!!

Truk itu menabrak beberapa mobil dan motor lalu berakhir menabrak sebuah tembok.

Teriakan beberapa orang mendominasi, diikuti tangisan suara anak kecil dan klakson mobil saling bersahutan.

Keadaan begitu kacau. Kemacetan lalu lintas begitu padat. Pada akhirnya beberapa orang mulai muncul berbondong - bondong untuk mengetahui apa yang terjadi. Tak lama kemudian, bunyi sirene Mobil Ambulans dan Polisi pun berhasutan.

Beberapa dokter dan polisi keluar dari mobil dan masuk ke area TKP. Polisi memberi batas kuning atau disebut Police line. Polisi pun meniup peluit nya lalu menyuruh orang - orang untuk menjauh dari daerah TKP.

"Sebanyak 21 korban jiwa meninggal dunia dan 5 orang yang luka parah!"

"Bawa mereka ke rumah sakit. Segera!"

"Bagaimana dengan Sopir Truk itu?" Pekik salah satu polisi.

"Beliau sudah meninggal dunia."

Ice yang melihat dari kejauhan mendengar tangisan histeris dari korban kecelakaan itu. Sudah pasti bukan manusia.

"T-tolong... Ayah ibu ada di dalam... P-polisi, pak, tolong bantuin Ayah Ibu aku. M-mereka masih hidup." Seorang anak kecil berumur 9 tahun. Ia meminta tolong kepada polisi dan dokter namun, tak ada respon dari mereka.

"D-dokter.. Tolo--" namun, dokter itu mengabaikan ucapan anak kecil itu dan langsung memasuki mobil ambulance.

Anak itu menangis sejadi jadinya karena semua orang merasa tidak memedulikan dirinya.

"I-itu aku?" Ucap seorang gadis yang melihat dirinya yang tak bernyawa itu sedang di taruh ke Stretcher.

Ia menggeleng tak percaya, "Itu pasti bukan aku kan??" Air mata telah membasahi pipi Chubby gadis itu. Ia menghampiri tubuh dirinya yang sudah berlumuran darah di daerah kepala dan wajah yang sudah pucat. Ia memandangi di sekitarnya yang banyak  sekali mobil rusak dan darah di mana mana. Dan ia pun masuk ke dalam Ambulans karena di situlah tubuhnya berada. 

"Ini seriusan gue mati? Padahal utang gue belum gue bayar sama sekali" Ucap salah satu arwah pria yang melihat tubuhnya sudah tak bernyawa.

Itulah Yang Ice lihat sedari tadi. Ia yang sedang memerhatikan gerak gerik arwah itu langsung berpaling ke arah lain, jangan sampai ia ketahuan sama arwah - arwah kalau ia bisa melihat mereka. Ice memakai earphone nya dan lanjut berjalan menuju rumahnya sebari mengirup udara segar.

👻👻👻

TBC...

Okey.. Jangan lupa votenya

Light in the darkness [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang