04ㅤ GET TO KNOW EACH OTHER.

2.8K 410 24
                                    

Jeo menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Menunduk memainkan benda pipih yang ada di tangannya, berusaha mengabaikan tatapan intens yang dilayangkan oleh sosok yang duduk di depannya.

Jeo sedang bersama Haru. Ada Juan dan Samuel juga, tadinya. Sekarang kedua orang itu pergi, yang katanya ada rapat mendadak di OSIS.

Kantin sangat padat dan ramai karena jam istirahat sedang berlangsung. Banyak pasang mata yang menatap Jeo dan Haru duduk berhadapan. Namun yang membuat Jeo merasa tak nyaman adalah tatapan Haru itu sendiri.

Rasanya cowok itu menatapnya terlalu intens sedari tadi. Jeo ingin menegurnya namun urung karena rasa takut.

Mereka sudah selesai makan beberapa menit yang lalu dan sekarang hanya diam-diaman satu sama lain dengan canggung. Dia gak habis pikir kenapa Haru gak pergi aja setelah selesai makan?

Jeo sendiri bingung. Dia merasa seperti terjebak.

Tetap disini bersama Haru terasa sangat canggung. Kembali ke kelas malah lebih parah, Sean dan Rafael sedang bermesraan disana. Mungkin kedua orang itu belum beranjak sampai sekarang.

Kalau Jeo jalan ke tempat lain, takutnya dia nyasar. Area sekolah mereka ini gak bisa dibilang kecil.

Jadi dengan sangat terpaksa dia harus bertahan diam-diaman sama Haru di sini. Solusi terbaiknya adalah pura-pura main hp.

Padahal sebenarnya Jeo hanya bolak balik aplikasi random dan homescreen.

Namun ide pura-pura main hp itu gak bertahan lama. Karena Jeo benar-benar merasa gugup dan tidak nyaman dengan keberadaan Haru di depannya.

Akhirnya dengan segala keberanian, Jeo memutuskan untuk mengajak cowok itu bicara. Siapa tau mereka akan akrab dan tidak lagi canggung?

Jeo menelan ludahnya gugup, agak kesusahan mengeluarkan suaranya. Mau dilihat bagaimanapun, Haru ini punya aura yang sangat mengintimidasi.

"Kak." Jeo mendongak, menatap Haru yang ternyata tadinya juga sedang asik dengan ponsel miliknya.

Cowok itu menoleh karena mendengar suara Jeo yang memanggilnya sangat pelan.

"Ya?" sahut Haru menatap Jeo dengan sorot mata dinginnya.

"Anu... kita belum bener-bener kenalan kan? Nama kakak siapa btw? Kakak kelas 12 kan?" tanya Jeo dengan nada yang aneh dan terdengar canggung.

Haru terdiam beberapa saat sebelum menatap Jeo lagi. "Nama gue Haruceil Arthfael, lo sendiri?" cowok itu berbicara dengan santainya, tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari wajah Jeo.

"Jeovan Zeano kak. Btw salam kenal ya." ujar Jeo tersenyum. Senyum yang sedikit dipaksakan.

"...Ya." sahut Haru singkat.

Cowok itu kemudian kembali fokus dengan ponselnya. Membuat Jeo yang merasa tidak bisa memulai topik lagi akhirnya menyerah. Kembali mengutak-atik ponselnya sambil sesekali melirik sekitar.

Sampai ia merasakan pergerakan dari Haru.

"Gue mau ke lapangan basket dulu, mau ikut?" tawar cowok itu tiba-tiba seraya bangkit dari duduknya.

Jeo mengerjap bingung, "lo ngajak gue kak?" tanya nya dengan ekspresi bodoh.

Haru tersenyum tipis sesaat. Sangat tipis sampai Jeo sendiri tak melihat senyuman itu.

"Iya, emang siapa lagi?" Haru masih berdiri, menunggu respon Jeo.

Jeo sendiri malah kebingungan. Tak tahu kenapa Haru tiba-tiba mengajaknya padahal cowok itu terlihat seperti akan meninggalkannya dengan tidak perduli, itu yang Jeo pikirkan.

KISMET 《HJW🦋🐺》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang