Kenapa Banyak Sekali Gula ?

239 23 20
                                    

Song Mingi.

Pria berusia 24 tahun yang bekerja sebagai Tattoo Artist & pemilik studio Tattoo bernama "FixonArt" di salah 1 distrik di Seoul selalu melihat nya.

Dia.

Seorang pria jakung yang duduk sendirian di sudut cafe milik sahabatnya dengan berbagai makanan manis dan banyak Latte di mejanya.

Menikmatinya seorang diri seolah-olah dia adalah konten kreator Mukbang.

Walau wajahnya mendukung sih menurut Mingi.

But seriously, 4 gelas Latte beda warna belum lagi 5-7 piring berisi dessert dalam 1 meja dan hanya ada dia ?

Kenapa banyak sekali gula ?

Dia tidak takut diabetes apa ?

Mingi hanya menatapnya dari jauh sebelum Kang Yeosang, sahabat sekaligus pemilik Cafe tersebut memanggil dan menyerahkan segelas Americano dingin padanya.

"Gak makan ?" tanya Yeosang.

"Lagi diet" jawab Mingi sekenanya. Bohong sih.

"Udah kerempeng gitu sok-sok an diet" cibir Yeosang.

"Tadi malam over-eating soalnya. Sakit perut"

"Malah pesen Americano. Goblok banget"

"Bacot ya anda. Q-rish yes kayak biasanya"

"Baik" kata Yeosang setelah Mingi menunjukkan bukti pembayaran melalui e-walletnya.

Mingi sempat melirik lagi sebentar ke arah pria bertemankan gula di pojok sana sebelum keluar dari Cafe tersebut dan kembali ke studionya.

Ada pelanggan yang menunggu.

( ͡°( ͡° ͜ʖ( ͡° ͜ʖ ͡°)ʖ ͡°) ͡°)

Jeong Yunho.

Pria berusia 24 tahun yang bekerja sebagai seorang penulis novel anonimous yang bukunya selalu masuk daftar best seller. Menyukai tempat tenang dan traveling keluar kota sendirian. Penyuka makanan dan minuman manis. Latte adalah dunianya. Bagian dari perjalanan hidupnya.
Sehari tanpa Latte ? Bisa sakit kepala dia.

Dirinya sedang kabur dari rumah. Menghindari keluarga dan editornya. Pergi ke Seoul tanpa pikir panjang. Untung dia punya kenalan disini.

Hari pertama dia ke Seoul, yang dituju adalah Cafe tempat ia duduk berdiam diri sekarang. Asal masuk yang penting ada Latte nya. Jadilah dia kesini hampir setiap hari setelahnya. Latte di Cafe ini yang terbaik menurutnya.


"Aku pesan semua latte disini & semua makanan manis yang ada. Dine in ya" ucapnya saat pertama kali bertamu ke cafe ini.

"Maaf ?" pelayan pria berwajah cantik nampak bingung dengan ucapannya.

"Aku akan duduk di pojok sana, dan tolong kalau bisa aku minta privasi juga. Akan kubayar lebih untuk permintaanku"

Dan Yunho pergi begitu saja menuju tempat duduk di sudut Cafe yang menjadi spot favoritnya sekarang.


Yunho bisa melihatnya. Seorang pria dengan perawakan tinggi dan hidung mancung serta mata tajam itu masuk ke dalam studio tato di seberang cafe. Melihatnya dari jendela.

Melihat nya setiap hari sejak datang ke Seoul dan Cafe bernama Utopia.



"Kapan-kapan kesitu deh" batinnya.

.
.
.
.
.
.
.





Buat konsumsi pribadi doang ya ini wkwk

Tattoo & Latte [MinYun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang