6. FITTING BAJU?

14 0 0
                                    

Happy Reading!💐

Cowok dengan setelan kaus hitam dan celana pendek dengan rambut yang sedikit acak-acakan karena basah yang membuatnya terlihat sangat tampan dan segar sedang menuruni anak tangga berjalan santai menuju meja makan. Disana sudah ada Papa, Bunda dan adik laki-lakinya yang baru berusia 4 tahun.

Ardanio Baskara Fernando putra kedua dari Vella dan Fano, ia adalah adik Arsel satu-satunya yang sekarang masih bersekolah di bangku paud.

"Abang lama banget turunnya!" Ujar Arden menatap sebal Arsel yang sekarang sudah duduk dikursi sebelahnya.

"Suka-suka gue." Balas Arsel lalu memakan sandwich buatan bundanya.

"Siki-siki gii.." Ardan ikut menirukan gaya bicara Abangnya tapi dengan nada dibuat-buat.

"Udah Ardan makannya dilanjutin dulu sayang.." Perintah Vella yang juga sedang menikmati sarapan.

"Iyaa bunda.." jawab Ardan pasrah.

"Arsel jangan lupa nanti ke butik tante
Hana buat fitting baju sama Clara. Kamu bawa Ardan juga, ya? Bunda sama Papa mau kerumah temen Papa." ucap Vella.

"Kenapa bunda gak bawa Ardan aja?" Tanya Arsel.

"Ardan mau jalan-jalan sama Abang, Arsen gak mau ikut bunda, males!" Protes Ardann seraya melipat tangannya didepan dada dengan bibir yang sengaja bocah itu manyunkan.

"Ardannya nggak mau," Sambung Fano.

"Nggak, Abang males." Tolak Arsel.

"Janji deh Ardan nggak ngerepotin Abang." Bocah itu menggoyang-goyangkan lengan Arsel. Sesekali menampilkan puppy eyes nya.

Arsel menatap jengah adiknya ini.
"Boong." balasnya.

"Abang, Ardan serius tauu.."

"Nanti kalo bang Arsel mau ajak Ardan, kata Papa uang bulanan Abang bakal ditambahin sama Papa, iyakan Papa?" Sontak mata Fano membulat mendengar penuturan putra bungsunya.

Setelahnya Fano geleng-geleng."Ada-ada saja bocil satu ini." Ucapnya.

Vella memukul lengan suaminya," jangan panggil bocil-bocil!"

Fano merintih,"iya-iya bundaa,"

"Arsel gimana? Ardan nggak mau sama bunda," Tanya Vella menghela nafasnya.

"Uang bulanan naik." Sambung Fano dengan alis yang terangkat sebelah.

"Oke." Putus Arsel membuat Ardan kegirangan.

Tidak seperti biasanya, Ardan sangat anti pada abangnya ini. Pasalnya Arsel sering membuatnya kesal.

"Pokoknya Ardan mau jalan-jalan sepuasnya! Abang gak boleh nolak satupun. Soalnya uang bulanan Abang ditambahin sama Papa itu semua ide Ardan!"

Vella dan Fano geleng-geleng melihat tingkah putra bungsunya itu. Berbeda dengan Arsel yang menatap tajam adiknya.

***

Sekarang Arsel sudah berada didepan pintu gerbang rumah Clara. Terlihat pintu yang masih tertutup rapat disana. Arsel sengaja menunggu Clara diluar. Jangan lupakan Ardan yang juga mengintili dibelakang abangnya.

ARSELINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang