4. Rumah ka Jeff

149 17 2
                                    


Ini hari sabtu, seperti janjinya nakunta datang kerumah jeffery untuk menagih coklat dan eskrim yang dijanjikan oleh tetangganya itu. hari ini abangnya, biben sedang pergi dengan daddynya membeli peralatan berkebun untuk mamih dan tambahan untuk dekorasi kamarnya. 

mamih menawarkan diri untuk mengantar nakunta kerumah sebelah tapi si bungsu menolak, lagi-lagi berkata kalau dia bukanlah anak kecil dan sudah bisa mandiri. 

mamihnya menghela nafas,antara bangga dan kehilangan, anak gemasnya yang manja ini kelak tidak akan butuh dirinya lagi untuk menjalani hari-harinya. 

nakunta menciun tangan mamihnya, pamit menuju kerumah kak jeffery yang tepat ada disebelah rumahnya. 

gerbang rumah jefferi terbuka membuat si kecil leluasa masuk menuju pintu rumah yang sama besar dengan pintu rumahnya. ia mendogak ke atas menatap bell rumah yang jauh dari jangkauanya, tidak akan bisa digapai, pikir nakunta dalam hati. nakunta menarik nafas setelahnya sekuat tenaga memukul pintu dengan telapak tangannya sambil berteriak memanggil sipemilik rumah. 

"kakak jeff!!" panggil nakunta lantang.

"kakak jeff ini nakunta" teriaknya lagi.

"ta udah makan nasi pakai sayur jadi boleh makan coklat dan es krim yang banyak, mamih yang bilang" cerocosnya masih sambil memukul pintu rumah jeff. 

yang empunya rumah bukannya tidak mendengar, jeff sudah memperhatikan bocah gembul itu sejak ia memasuki gerbang rumahnya. ia hanya ingin lebih lama memperhatikan tingkah lucu adik tetangganya itu. masih menahan tawa jeffery membuka pintu untuk nakunta.

"eh nakunta udah dateng, enggak nyasar kan?" jeff tersenyum geli melihat nakunta yang langsung mengerucutkan bibirnya.

"rumah ta kan disebelah . mana mungkin nyasar, lagian ta ini udah gede bukan anak kecil yang suka nyasar!" protes nakunta tak terima. 

jeff tergelak tawa lalu menggandeng tangan gembul nakunta masuk ke arah ruang TV. 

"nakunta tunggu sini ya, ka jeff mau ambil coklat sama es krimnya" ucap jeff setelah mendudukan nakunta di sofa dan menyalakan TV memilihkan tayangan khas anak kecil lalu menuju dapur.

tidak smpai 2 menit jeff kembali dengan 2 nampan besar dibantu oleh pengasuhnya, berisi beraneka ragam cemilan yang sengaja ia beli di super market kemarin. 

mata nakunta berkilat antusias melihat banyaknya cemilan yang dibawa kakak jeffnya bersama dengan seorang wanita paruh baya yang mengikutinya. nakunta sudah kenal ibu, pengasuh ka jeff, karna beberapa kali ia melihatnya kerumah mengantar makanan buatanya. yang terakhir adalah donat salju, rasanya enak nakunta suka sekali.

"ka jeff ini banyak banget. semua buat nakunta?" jeffery gemas sekali melihat mata yang berkilat menatap kepadanya itu

"iya semuanya boleh buat nakunta asalkan nakunta mau main sama kak jeffy seharian ini" jeffery jail membuat penawaran padahal semua jenis cemilan yang kebanyakan manis ini memang sengaja ia siapkan khusus untuk si gemas seorang.

"oke, tapi ta harus pulang sebelum sore, nanti mamih marah kalo ta main kelama-an. "

jeff mengangguk lalu membantu nakunta membuka bungkus cemilan yang sudah membuatnya ngiler sejak tadi, yupi bentuk pizza. nakunta begitu bucin dengan yang namanya pizza sampai-sampai apapun yang berbentuk pizza dia juga suka. dia punya bantal berbentuk pizza bed cover , serta pajama dengan corak pizza. mamihnya kadang pusing saat nakunta mengamuk tidak mau tidur saat sprei gambar pizzanya harus dicuci.

saat ini nakunta sedang mengunyah kue rasa coklat , pipinya mengembung lucu sekali, bibirnya mengerucut dengan noda coklat disekitarnya. jeff mengusap bibir nakunta dengan tisu basah membuat nakunta tersenyum kepadanya. kak jeff mirip abangnya pikir nakunta dalam hati.

Noir (Jeffta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang