Little Red Beans (3)

1K 146 54
                                    

Trash Of The Counts Family
Kim Rok Soo x Cale Henituse

—copyright, 28 Juli 2023

.
.
.

Ini aku edit lagi karena ada beberapa informasi penting (menurutku, gak tau kalo menurut kalian) lupa aku masukin jadi, ya ada detail tambahan yang mana kalo kalian baca ulang, kalian pasti bakal ngeh (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

.
.
.

SAAT Rok Soo dikabari oleh Hans tentang Cale, pria itu sedang berada di sebuah acara amal di Busan. Mendengar laporan Hans yang mengatakan bahwa Cale menangis setelah mendatangi dokter kandungan, tentunya, Rok Soo tanpa berpikir panjang langsung melesat pulang ke Seoul.

Meninggalkan pekerjaannya dan menyerahkan sepenuhnya kendali kepada manajernya yang bertanya-tanya mengapa ia pergi begitu saja. Setelah memberi isyarat bahwa ada keadaan darurat di rumah, manajernya mengerti dan membiarkannya pergi yang dalam hati, pria itu sangat berterimakasih atas pengertian manajer maupun manajemennya terhadap kehidupan pribadinya sehingga tanpa membuang waktu, ia mengendarai mobilnya secepat yang ia bisa untuk kembali ke apartemennya di mana, bayi kecilnya kini tengah menunggu kepulangannya.

Setelah memarkir mobil, Rok Soo dengan tergesa melangkah menuju tangga darurat, meniti satu persatu anak tangga yang akan membawanya ke lantai 18 di mana kamar apartemennya berada. Meski ada elevator namun, menunggu elevator turun dari lantai 40 sangatlah membosankan sehingga jalan satu-satunya agar ia cepat sampai ke kamar apartemennya hanyalah dengan menaiki tangga.

Setibanya di lantai 10, Rok Soo berhenti sejenak untuk mengatur napas. Menetralkan detak jantungnya yang berpacu sebelum melanjutkan perjalannya. Tepat ketika ia sampai dia lantai 18, tanpa membuang waktu pria yang sudah dibanjiri keringat itu langsung berlari menuju apartemennya yang berada di ujung lorong dan membuka pintu dengan tergesa-gesa.

Terengah-engah, pria itu berdiri sejenak di ambang pintu sembari menatap dengan liar ke segala penjuru ruangan sebelum akhirnya melangkah lebar ke arah Cale yang meringkuk di sofa sambil mengulurkan kedua tangannya.

“Rok Sooooo!”

Rengekan serta tangisan pilu yang terdengar begitu frustrasi seketika pecah saat Rok Soo membawa tubuh Omeganya ke pelukannya. Menggendong Omega kecilnya yang menempel seperti koala sembari menggosok pelan punggungnya yang gemetar.

Sssttt, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.” 

Rok Soo membisikkan beberapa kalimat penenang untuk Cale yang masih menangis. Seraya terus menenangkan Cale, ia diam-diam melirik ke arah meja dan menemukan sebuah foto hasil USG serta alat tes kehamilan yang memperlihatkan dua garis merah yang sebelumnya sudah disebutkan oleh Hans.

Tersenyum kecil, ia tanpa henti berbisik pada Cale.

“Tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan takut, okey?”

“Tidak mau~” Cale menggeleng, menyusupkan kepalanya ke ceruk leher Rok Soo.

“Hamil itu ... menakutkan,” isak Cale sesenggukan.

“Bagaimana kalau aku berubah menjadi jelek dan tidak cantik lagi?”

Cale meraung, menangis semakin keras sehingga membuat Rok Soo bingung apakah ia harus ikut menangis atau hanya tertawa.

“Tidak apa-apa, sayang. Di mataku kamu tetap cantik, oke?”

“Tidak mau!!!”

Cale meronta, menendang-nendang udara yang membuat Rok Soo sedikit kewalahan karena biarpun tubuh Cale ini kecil tetapi, untuk seorang Omega, Cale memiliki tenaga yang cukup merepotkan ketika mengamuk.

Daddy and Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang