DILEMA

11 1 0
                                    

04 Desember 2017

"Jadi siapa cowok itu Shen?" Yasmin begitu penasaran. Sedari tadi Shenna terus saja berceloteh mengenai laki-laki yang membuatnya terpesona & jatuh hati di sekolahnya.

Shenna sahabat dekatnya sedang jatuh hati kepada seseorang yang entah siapa. Dan sebagai seorang sahabat tentu saja ia sangat tertarik untuk mengetahuinya.

"Tapi bener rahasia-in ya Yas,"Shenna meminta satu hal sebelum ia memberikan bocoran.

Yasmin manggut-manggut tak sabar menunggu Shenna membocorkan rahasia yang membuatnya sangat penasaran. Ia begitu antusias mendengarkan.

"Gue beneran baru sekali ini jatuh cinta Yas. Gue kira bisa cuek aja ama yang namanya cinta. Tapi ternyata cowok ini bener-bener spesial. Beda banget sama yang lain. Cool, kalem, murah senyum, suka bantuin temen & ngga suka cari masalah dengan temen-temen yang lain."

"Dih pake ngasi clue lagi. Ayo cepetan kasi tau. Siapa cowok beruntung yang dicintai ama sahabat gue ini?" desak Yasmin semakin penasaran.

"Coba tebak siapa?" lagi-lagi Shenna malah menggodanya dengan bermain tebak-tebakan.

"Ya Allah Shen. Lu tinggal nyebutin satu nama gitu aja susah amat. Gue ngga jago nembak," Yasmin mulai kesal karena merasa di PHP oleh Shenna.

"Hihihi. Ya maaf Yas, ini pengalaman pertama gue jatuh hati sama seseorang. Jadi gue butuh waktu buat nyebutin namanya. Duh gue bucin banget ngga si Yas?" keduanya kompak tertawa bersamaan.

"Iye kayanya bucin parah lu. Luarnya aja kaya macan lo, pas bucin ternyata dalemnya hello kitty juga,'’ Yasmin meledek.

‘’Sialan lu.’’

Keduanya kompak tertawa.

‘’Ya udah coba gue tebak ya. Gue bener-bener penasaran ama cowok yang udah bikin temen gue yang tomboy ini sampe meleyot. Dia sekolah di sini kan?"

Shenna mengangguk malu.

"Emm, jangan-jangan ada di kelas ini ya." Yasmin asal menebak.

Namun wajah Shenna semakin sumringah. Seolah menandakan bahwa jawabannya semakin dekat.

"Wah beneran? Tapi siapa. Murid di kelas ini ada 48. 28 perempuan yang laki-laki 20 orang. Jadi 1:20 orang. Siapa ya.. Anton, Andi, Iwan, Rasya, Simon, Razan,........ Rayyan. Yang mana Shen?" setelah mencoba mengabsen semua nama murid di kelasnya, Yasmin menyerah.

"Nama terakhir yang lu sebutin." Kata Shenna malu-malu mengakuinya.

Yasmin terkejut. Raut mukanya berubah pucat. Ia bingung bagaimana harus menanggapinya. "Maksud lu Rayyan?"

Shenna mengangguk & terlihat berbunga-bunga.

Berbeda dengan Yasmin yang seketika berubah raut mukanya. Ia yang tadinya sangat antusias penasaran dengan sosok yang membuat Shenna jatuh hati .Kini merasa tak enak hati. Ia tak tau harus berekspresi seperti apa.

Salahnya sendiri. Ia tak pernah menceritakan masalah hatinya kepada Shenna. Meskipun Shenna adalah satu-satunya sahabat dekatnya.

Yasmin tak terbiasa membahas dunia perbucinan. Ia tak pernah menceritakan perihal perasaan cintanya pada Rayyan dengan siapapun.

Ia tak suka orang lain mengetahui masalah pribadinya. Yasmin seorang introvert yang lebih suka mendengarkan dibandingkan menceritakan apa yang dialaminya.

"Woy Yas, kok lu tiba-tiba diem si," Shenna mencoba menyadarkan Yasmin dari lamunannya.

"Eh iya, maaf. Gue baru inget besok bokap gue mau pulang & katanya mau ngobrol penting gitu," tanpa disadarinya, Yasmin termenung cukup lama. Ia pun sibuk mencari alasan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LILYLOVA: dimensi lainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang