CHAPTER 5

3K 262 23
                                    

Happy Reading!!

"Cepet s-"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Cepet sadar anak cantik yang hebat"-ucap evano.

"Eungh"-erang zee tersadar dari pingsannya.

"Nih dek minum dulu"-ucap aran memberikan air ke zee, zee menerimanya lalu meminumnya.

"Makasih bang"-ucap zee, aran mengangguk.

"Dedek kenapa kok kamarnya berantakan kertas berserakan di mana-mana terus gelap pula"-ucap aran.

"Zizi gak sanggup lagi bang"-lirih zee.

"Gak boleh ngomong gitu dek, zizi kan anak kuat yang keren"-ucap evano, aran mengangguk.

"Dedek harus kuat oke, kan ada bang mirza, bang onielsen, bang aran sama bang evano yang selalu ada untuk dedek dan jaga dedek"-ucap aran, zee hanya mengangguk.

"Bang dedek boleh tinggal di apartemen dedek?"-tanya zee menatap kedua abang kembarnya.

"Gak boleh ya dek"-ucap aran lembut, zee menunduk.

"Gak usah sedih dek, ada empat abang dedek disini yang jaga dan sayang dedek"-ucap evano.

"Dah ya dedek istirahat aja oke"-lanjut evano, zee menurut ia tertidur.

"Kasian banget kamu dek"-ucap aran pelan menatap adik bungsunya yang sudah tertidur.

"Jahat banget ya ran mereka semua"-ucap evano, aran hanya mengangguk saja.

"Dah yuk keluar, balik ke kamar kita, dedek dah tidur, kasian kalau kita masih ada disini tidurnya jadi keganggu"-ucap aran, lalu mereka berdua keluar dari kamar zee menuju kamar mereka berdua.

Skip keesokan harinya.

Di meja makan sedang ada Natio Siblings sedang melaksanakan sarapan pagi, seperti biasa si bungsu natio tidak ikut bergabung.

"Dek gak sarapan dulu?"-tanya onielsen saat melihat sang adik sedang menuruni tangga.

"Gak bang zizi langsung berangkat aja"-ucap zee.

"Sarapan dulu dek"-ucap mirza.

"Nanti aja bang di kantin"-ucap zee.

"Bener ya"-ucap mirza, zee hanya mengangguk saja.

"Ih anak pembunuh sok banget"-ucap sean.

"Nanti sakit siapa juga yang repot"-ucap chika.

"Saya yang sakit dan saya juga yang repot, memang nya kalian pernah saya repotkan saat saya sakit? Tidak pernah kan"-ucap zee dingin, entah keberanian dari mana ia menjawab sindiran dari saudara-saudari nya.

"Berani sekali kamu menjawab!"-bentak jinan.

"Beranilah masa iya mau diem terus"-ucap zee dengan dingin, saudara-saudari nya sudah makin emosi, sementara itu mirza, onielsen, aran dan evano tak percaya adik bungsu mereka yang mereka sangat jaga dan biasanya hanya menangis kini bisa menjawab bahkan dengan nada yang dingin.

"BERANI KALI KAMU AZIZI SHAFA NATIO!"-teriak kenan.

"Halah bacot lo semua, gak puas apa, gw capek bangsat"-ucap zee sedingin mungkin.

"Berani kamu mengganti kata menjadi lo gw"-bentak gita.

"Gw kata berani ya berani budek napah lo"-ucap zee.

"Berani sekali ya anak pembunuh pembawa sial ini"-ucap cindy semakin geram.

Tiba-tiba..

Plak
Suara tamparan, zee mendapatkan tamparan di pipi kanannya dari sang koko yaitu sean.

Apa Pantas Bahagia? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang