CHAPTER 7

2.9K 257 11
                                    

Happy Reading!!

"Heh siapa lo"-ucap evano yang menyadari bahwa ada orang yang mengintip lewat celah pintu.

"Siapa sih van?"-tanya aran.

"Ya gw gak tau bego"-kesal evano, aran hanya cengegesan.

"Woy jangan kabur lo"-ucap mirza keluar dari ruang rawat zee, orang tersebut langsung berlari.

"Hah huh hah huh, sial gw ketinggalan jejak tuh orang"-kesal mirza, ia berada di parkiran rumah sakit, lalu ia masuk kembali ke dalam rumah sakit dan menuju ruang
zee.

"Siapa bang?"-tanya onielsen, aran, evano dan zee.

"Gak tau gw ketinggalan jejak tuh orang"-ucap mirza.

Mereka berlima terdiam memikirkan siapakah orang tadi?

"Dia siapa? Mau apa, kok dia bisa tau aku ada di RS ini"-batin zee.

"Siapa sih orang tadi, kok dia bisa tau kita berlima ada di RS ini"-batin evano.

"Gw harus lebih berhati-hati lagi"-batin mirza.

"Gw harus jaga-jaga, gw gak mau kehilangan separuh jiwa gw, gw harus jaga dedek"-batin aran.

"Mencurigakan"-batin onielsen.

Skip keesokan harinya.

Ceklek
Pintu ruang rawat zee terbuka dan menampakkan wanita lanjut usia.

"Omaaa"-ucap zee gembira.

"Ajiji cucu oma"-ucap oma yang tak kalah gembira, akhirnya ia dapat berjumpa dengan cucu bungsunya itu.

Grep
Oma memeluk zee yang terduduk diatas bangsal nya, zee membalas pelukan hangat dari sang oma, akhirnya mereka berdua berpelukan sangat erat.

"Zee kangen oma"-ucap zee melepas pelukan hangat tersebut.

"Oma juga kangen cucu oma ini"-ucap oma tersenyum.

"Oma maafin zizi ya"-ucap zee menunduk.

"Why? Minta maaf untuk apa sayang"-ucap oma lembut ia tau pasti cucunya itu masih merasa sangat bersalah, tapi ia sudah mengikhlaskan kepergian sang suami, dan cucunya itu tak bersalah dalam kecelakaan yang memang sudah takdir tuhan.

"Maafin zizi, gara-gara zizi opa pergi ninggalin oma dan yang lain"-ucap zee yang masih menunduk.

"Enggak sayang, zizi gak salah, itu kan udah takdir tuhan, zizi gak boleh merasa kalau kepergian opa itu merupakan salah zizi, gak boleh ya sayang"-ucap oma lembut lalu memeluk sang cucu bungsu.

"Hiks hiks hiks"-tangis zee pecah saat oma nya memeluk nya.

"Eh kok nangis sayang"-ucap oma lembut, ia masih memeluk sang cucu.

"Hiks hiks oma hiks"-ucap zee dengan tangisnya ia menatap sang oma.

"Iya sayang kenapa? Zizi mau apa?"-tanya oma lembut.

"Hiks hiks oma zizi gak pantas ya untuk hidup hiks hiks"-ucap zee dengan tangisnya.

"Eits, zizi pantas sayang untuk hidup, zizi anak cantik, hebat, kuat, zizi gak boleh gampang menyerah dong sayang nya oma"-ucap oma lembut lalu ia mencium kening sang cucu bungsu.

"Hiks hiks oma hiks zizi kangen mereka hiks zizi mau kayak dulu lagi oma hiks hiks"-ucap zee dengan tangisnya.

"Semangat ya sayang, pasti nanti bisa kayak dulu lagi, zizi sabar aja dulu oke"-ucap oma lembut zee mengangguk.

Apa Pantas Bahagia? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang