Dewa Eros memperhatikan anaknya yang tertidur nyenyak di kasur mewahnya dengan balutan selimut bulu domba yang menghangatkannya. Ia menghela napas panjang segera keluar dari kamar anak tunggalnya, ia mulai melangkah untuk duduk di kamarnya sementara istrinya yang sedang berada di bumi untuk bertemu teman-temannya. Eros hanya bisa menunggu istrinya agar cepat menyelesaikan pertemuannya dengan teman-temannya.
"Aku tidak fokus hingga panah itu mengenai anakku sendiri."
Saat itu pagi menjelang siang, Dewa Eros datang dan duduk di atas pilar-pilar kuil. Ia memandang pria yang sedang menatap beberapa patung dewa dewi di sana dengan tenang dalam keadaan kuil yang sepi. Eros terus duduk di sana karena jauh beberapa ratus meter dari kuil, Chiron membawa Cassia untuk mengunjungi kuil—seakan tahu kehadiran Barnard berada di tempat ini.
Benar, Dewa Eros sudah menebak akan adanya Barnard dan Cassia yang akan saling bertemu. Mungkin untuk pertama kalinya mereka bertemu setelah 2 tahun yang lalu, mungkin kisah mereka akan bersatu setelah ia memanah Barnard sesaat lagi.
Ia melihat Barnard yang masih terdiam mulai meraih panahnya dan siap untuk menariknya. Sebenernya dia merasakan ada sebuah energi dewa dewi di sekitar sini, tapi ia tidak pedulikan.
Satu
Dua
Tiga
Setelah melihat seseorang wanita yang ia kira Dasha telah berlari, ia yang sudah siap melepas panah merasa terkejut dengan aura dewa dewi ini seketika oleng dan melepas busur anak panahnya ke wanita itu hingga dia terjatuh.
Eros segera turun dari atas pilar dan berdiri sekitar 30 meter dari sana untuk memastikan siapa orang yang terkena panahnya. Apakah dia dewa atau dewi yang membuat ia sangat khawatir karena sudah salah memanah panahnya.
Cassia datang terlebih dahulu sebelum Chiron seperti tebakannya dan menatap ke arah mereka. Chiron yang sedang mengobrol dengan penjaga kuil di luar.
"Kamu baik-baik saja?" Barnard memegang kaki wanita itu. Saat melihat tampak samping dari wanita itu. Ia merasa sangat tidak asing, namun hanya bisa terdiam karena seorang dewa dewi biasa menampilkan tampilan asing agar bisa dilihat oleh seorang manusia.
"Ayah ...." Gumaman wanita itu yang melihat ke arahnya membuatnya terkejut setengah mati. Dia anaknya?! Hedone sedang apa di sana?
Anaknya terkena panah darinya. Ohh ini sangat buruk. Hedone akan mencintai seorang manusia itu seumur hidupnya.
Itu buruk ....
"Barnard, sedang apa kamu?" Eros terdiam saat melihat Chiron yang baru tiba di sana. Sepersekian detik ia sangat terkejut saat anaknya mengecup pipi pria yang belum ia kenali.
Ohhh tidak ... bagaimana cara menghilangkan efek panahnya? Dengan sifat Hedone yang biasa diluar kendalinya, ia yakin pria itu tidak akan aman karena anaknya itu.
.
.
.
.
.
.
"Mengapa kamu ada di kuil?"
"Kenapa Ayah hendak memanah Barnard?" Hedone malah bertanya tanpa menjawab pertanyaan Ayahnya. Wanita itu bahkan baru saja terbangun setelah lukanya disembuhkan. "Apa Ayah tadi berniat memanah Barnard agar dia bersama Cassia?" Eros diam mengangguk dan segera menjelaskan segalanya dari awal permohonan Chiron kepadanya hingga doa agar Barnard bisa mencintai anaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Love Path
Fantasy"Kamu perlu bukti apalagi? Aku menyukaimu dan itulah faktanya." Kisah Hedone, dewi kesenangan yang terpikat oleh pria pemahat patung asal pulau Serifos bernama Barnard. Ia terus mendekati pria tampan itu yang terus menolaknya, hingga suatu petualang...