*POV LINA*
Entah mengapa hari ini aku mendapatkan firasat buruk, kenapa dari tadi aku gelisah ya?
Aku berharap tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan hari ini, aku berpikir seperti nya nanti saat istirahat aku lebih baik ke perpustakaan saja lah daripada harus meladeni teman teman ku yang menyebalkan ini.
____________________*POV NORMAL*
Lina pun segera memasuki kelas nya dan duduk di barisan pertama paling belakang. di sisi lain, Rayn duduk di kursi depan dari kursi Lina. (Ngerti gak? Author harap kalian ngerti).
Bel belum berbunyi dan ini menjadi kesempatan bagi para murid untuk bergosip terlebih dahulu, dan Lina melihat gerak gerik Rayn dari belakang.
Rayn tampak terus menerus fokus pada bukunya tanpa mempedulikan sekitar nya dan di sisi lain para gadis tertawa dan senyum senyum melihat Rayn, ya para cewek di kelas ini adalah fans Rayn.
Lina yang melihat pemandangan tersebut memutar bola matanya malas dan menyibukkan dirinya dengan gambaran nya.
"Lina-chan apakah kau ada waktu hari ini?"tanya seorang gadis di sebelah ku
"Ah entahlah, kyoko-chan sendiri mau apa bila aku ada waktu?" Tanyaku memandang wajah gadis itu
"Ya aku ingin mengajakmu untuk berkumpul bersama teman teman yang lain di cafe"
"Mm.. kapan itu?"
"Nanti pulang sekolah, bagaimana kau mau?"
"Ah maaf Kyoko-chan aku tidak bisa nanti pulang sekolah aku ada ekstrakurikuler tambahan"
"Ouh begitu tidak apa apa aku paham, eh kau menggambar anime lagi?" Kyoko melihat buku gambar Lina dan memuji hasil gambaran Lina
"Iya nih aku gabut, habis nya bel belum bunyi bunyi.."
*Kriing..*
Tiba-tiba bel masuk berbunyi dan semua murid langsung duduk ke tempat masing-masing.
"Waw aneh sekali" Lina keheranan karena bel tiba-tiba berbunyi setelah ia mengeluh.
_____________________*Kriing..*
Bel istirahat berbunyi dan semua murid berhamburan keluar kelas, ada yang menuju ke kantin ada yang duduk di kelas, dan ada yang melanjutkan bergosipnya (dasar biadab).
Lina tampak nya menjalankan rencananya untuk menghabiskan waktu di perpustakaan selama istirahat ini, ia pun dengan senang hati segera berjalan menuju perpustakaan yang tempat nya berada di ujung kolidor kelas.
Saat sedang berjalan tiba-tiba saja Lina terpeleset jatuh karena ada yang membuang kulit pisang di sembarang tempat.
"Aduuh siapa sih yang buang kulit pisang disini dasar!!!" Lina menggerutu kesal
"Haha... Hey gadis cantik kau tidak apa apa?" Ucap seorang senpai laki-laki kelas 3-b menatap Lina dengan tatapan nakalnya
"Jangan menatap ku seperti itu! Cepat pergi sana!" Bentak Lina yang benar benar kesal
"Ouh kouhai menyuruh senpai nya pergi sangat kurang ajar ya!" Dia mendekat ke arah Lina
Lina merasa kan firasat buruk, Lina mundur beberapa langkah hingga membentur tembok.
"Hei sayang lebih baik kau bersamaku saja mumpung aku sedang ada waktu luang untuk bersenang senang" dia mencoba menyentuh bagian sensitif milik Lina
"Apa yang kau lakukan dasar mesum!" Lina segera menampar pipi orang kurang ajar ini dengan tangan kosong.
Laki-laki itu tampak marah dan akan menampar Lina lebih keras, melihat laki laki tersebut akan menampar Lina, Lina segera berlari menjauh dari laki laki tersebut namun tetap terkejar dan kini lengan Lina di cengkram erat oleh pria itu.
"Lepaskan aku!"
"Tidak, kau pikir kau bisa lari dari ku hah?!"
Lina kini benar benar dalam sinyal bahaya, sayang sekali kondisi disini tampak sepi tidak ada satu murid pun yang melintas di kolidor ini.
Saat pria itu hendak menampar Lina tiba-tiba sebuah lengan menahan pria itu. Seketika pria itu langsung di pukul dengan sebuah tongkat oleh seseorang.
"Ah Rayn?!" Tanpa pikir panjang Lina segera menghampiri Rayn dan berlindung di balik punggung Rayn.
Rayn tak menjawab, dan pria itu kembali bangkit dan mencoba melawan Rayn menggunakan barang barang di sekitarnya.
Namun dengan sigap Rayn dapat menghindari semua serangan tersebut dan dia membalas lebih kejam dari pria itu.
Setelah pria itu K.O Rayn pun menatap Lina khawatir.
"Kau baik baik saja Lina?" Tetap dalam ekspresi datar nya
"I..iya a.. arigatto.. aku tidak tahu harus berbuat apa tadi.."
"Huh bukan kah kau bisa karate kenapa tidak langsung menghajarnya?"
"E..eh a..aku tadi panik dan tidak bisa berpikir jernih..jadi pikiran ku error' hehe.."
"Terserah " dia melangkah kan kaki menuju perpustakaan dan sikap nya yang tetap dingin dan tidak banyak bicara.
"Kau ingin ke perpustakaan Rayn?" Tanya Lina mengikuti Rayn dari belakang
"Enggak mau ke Hongkong, pake nanya!" Ucapnya mendelik kan matanya ke arah Lina
"Ish nyebelin banget sih "
"Yaudah"
Lina berdecak sebal karena Rayn terus bersikap dingin dan menyebalkan.
__________________Sampai lah dua manusia itu di perpustakaan, Lina begitu senang dan segera pergi mencari buku yang diinginkan.
Perpustakaan ini begitu hening karena murid murid jarang datang ke tempat membosankan ini, kalau pun sekali nya ramai cuma buat nyari jawaban ulangan doang.
Rayn pun mengambil salah satu buku biografi dan menghampiri kursi kosong. Sedang kan Lina masih bingung mencari buku yang cocok untuk nya, namun sesaat kemudian Lina melihat buku yang menarik di bagian rak paling atas.
Lina berusaha menggapai nya namun masih terlalu tinggi bagi Lina, ia pun mencari kursi untuk ia jadikan sebuah pijakan.
Lina segera mengambil kursi kosong yang berada samping Rayn, dan segera mengangkat nya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Rayn memperhatikan gerak gerik Lina
"Aku ingin mengambil buku" Lina pun mengangkat kursi tersebut dan melangkah kan kaki nya menuju rak tadi
"Huh dasar pendek" gumam Rayn
Lina pun segera berpijak pada kursi tersebut dan meraih buku tersebut lalu setelah dilihat ternyata hanya buku ensiklopedia, terlihat Lina sedikit kecewa padahal ia berharap buku itu adalah buku misteri.
Tiba-tiba anak kaki kursi yang di pijak Lina goyah dan itu membuat Lina tidak seimbang dan alhasil ia pun terjatuh dan meringis kesakitan di tambah buku buku berjatuhan menimpa tubuh Lina.
"Tuhan!! Yang benar saja!!" Aku menggerutu kesal, dan berusaha untuk duduk
"Makanya jangan ceroboh dasar payah!" Sahut Rayn sambil datang menghampiri Lina.
"Bukan nya ngebantu malah ngeledek dasar biadab!" Gerutu Lina
Lina begitu kesal dengan kursi tersebut dan kesal dengan Rayn yang malah meledeknya.
_____________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicial Love
Teen FictionTak kusangka aku dapat menjadi seseorang yang begitu berarti baginya. . . Rayn Matsumoto, cowok yang tidak terlalu suka bergaul dan lebih memilih menyendiri. dia irit dalam bicara, dan sangat cuek. Tapi dia cukup berprestasi dan mampu memasuki juara...