.
Lina begitu kesal dengan kursi tersebut dan kesal dengan Rayn yang malah meledeknya.
_____________________Rayn segera berjongkok dan melihat kaki Lina yang terkilir.
"Dasar ceroboh!" Ucap Rayn lagi
"Ish! Udah deh kalau memang gak mau bantu sana pergi!"
"Memang nya kau bisa berdiri?"
"Tentu saja!" Lina pun menggerakkan kaki nya dan mencoba berdiri tegap.
Namun Lina malah kehilangan keseimbangannya karena kakinya yang memar tersebut alhasil Lina malah jatuh ke arah Rayn.
"Ish kalau tidak bisa berdiri setidaknya jangan jatuh ke arahku!" Omel Rayn yang merasa kesakitan karena Lina menindih tubuh nya
"Ma...maaf, aku tadi cuman..."
"Jangan sok kuat deh kalau memang gak kuat!"
"Iya maaf ku bilang!"
Rayn hanya menatap tajam kearah Lina dan mulai bangkit dari duduknya. Dia pun berdiri kemudian mengangkat tubuh Lina ala bridal style.
"Eh Nanishiteruno?!" Lina terkejut karena Rayn tiba-tiba mengangkat nya tanpa perizinan nya terlebih dahulu.
"Kau pikir apa? Kau ingin berjalan dengan kaki mu yang sekarat itu?!"
"Ya tapi jangan tiba-tiba begini lah aku kan... Enggak nyaman!"
"Terserah"
Rayn malah menjatuhkan Lina dari lengannya dengan kasar.
"BAKA! Kau pikir aku kucing yang dengan mudah nya kau lempar begitu saja hah!" Lina merintih kesakitan
"Kan kau sendiri yang mengatakan bahwa kau tidak nyaman, ya sudah aku turun kan saja tidak salah kan" ujar Rayn dengan tampang tak bersalah
"Tapi gak gitu juga Rayn... BAKAJANAINO!"
"Nih orang gak peka ya!" Batin ku mendengus sebal.
Rayn pun mengangkat tubuh Lina kembali dan kali ini Lina di bawa menuju ruang kesehatan.
Walaupun Lina sebenarnya tidak nyaman dengan semua ini karena lengan Rayn berada di paha nya tapi tidak ada pilihan lain.
_______________________"Arigatto nee.. Rayn-kun, kau sudah membantuku 2 kali hari ini terimakasih banyak!" Ucap Lina pelan
Namun Rayn sama sekali tidak menggubris perkataan Lina dan meninggalkan Lina sendiri di ruang kesehatan.
"Eh kau ingin ke mana Rayn?"
"Kelas" singkat nya
Rayn terus melangkah kan kaki nya menuju kelas, karena waktu istirahat sudah habis.
*Di kelas*
Sensei sudah memasuki kelas dan akan memulai pelajaran nya namun Rayn sesaat mengacungkan lengan nya menandakan bahwa ia ingin berbicara.
"Ya Rayn ada apa?" Tanya sensei
"Maaf sensei saya hanya ingin memberitahu, Lina izin karena sakit" ucap Rayn berterus terang
"Sakit? Tapi di buku absensi, sebelum istirahat Lina menghadiri kelas"
"Iya Lina tadi saat istirahat tiba-tiba terjatuh dan kaki nya terkilir"
"Baiklah terimakasih infonya Rayn, kau boleh kembali duduk" ucap sensei ramah
"Hai'k" Rayn pun menuruti sensei dan kembali ke pada pelajaran.
______________________Pulang sekolah Rayn menyempatkan diri untuk ke ruang kesehatan melihat kondisi Lina.
Rayn pun segera memasuki ruang kesehatan dan mencari Lina. Nampaknya Lina tengah tertidur pulas di atas brankar dengan handphone di tangan nya.
Rayn yang melihat hal itu tidak tega membangun kan Lina tapi dia sendiri tidak mau menunggu lama di sini.
Rayn mendekat ke telinga kanan Lina dan mulai mengucapkan sesuatu.
"WAKTUNYA PULANG!!"teriak Rayn ke telinga Lina
"Anj**r!" Umpat Lina kaget dengan teriakan yang terdengar begitu kencang
"Woy bangunin orang lembut sedikit bisa!?" Gerutu Lina yang begitu kesal dengan Rayn
"Abis nya kau tidak bangun bangun ya sudah langkah terakhir yaitu itu.." ucap Rayn dengan wajah tidak berdosa
"Sudahlah cepat mau pulang gak?! Aku tidak ingin berada di sini semalaman" timpal Rayn lagi
"Iya ayo.."
Lina pun sepertinya sudah pulih dan dapat berjalan kembali walaupun masih sedikit tertatih.
__________________"Rayn apakah tadi sensei memberi pekerjaan rumah?"
Lina dan Rayn kini berjalan bersama menuju keluar dari sekolah.
"Kau pikir saja sendiri" bukannya memberi jawaban yang diinginkan malah menjawab seperti itu
"Aku bukan cenayang yang akan tau segalanya Rayn.." Lina mendelik ke pada Rayn
"Oh"
Rayn benar benar irit sekali dalam berbicara dengan seseorang.
"Bisakah kau berhenti bersikap seolah olah tidak ada seseorang di dekat mu?"
"....." Lagi lagi tidak ada jawaban dari Rayn.
"Huh sudahlah.." Lina mendengus kesal dan berjalan mendahului Rayn sambil memalingkan wajah.
"Dasar laki laki sok cool! Aku tidak mengerti ada apa dengan zaman sekarang kenapa semua orang bertindak sok keren sih.." Lina bergumam tidak jelas
Walaupun Lina bergumam Rayn masih bisa mendengar nya dan bagi Rayn momen ini begitu lucu namun tidak ia kemukakan melalui ekspresi tapi melalui tatapan nya.
_____________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicial Love
JugendliteraturTak kusangka aku dapat menjadi seseorang yang begitu berarti baginya. . . Rayn Matsumoto, cowok yang tidak terlalu suka bergaul dan lebih memilih menyendiri. dia irit dalam bicara, dan sangat cuek. Tapi dia cukup berprestasi dan mampu memasuki juara...