Yeol Ahop

2.4K 153 11
                                    

Yoshi kemudian mengangkat kepalanya dan memandang wajah jihoon sesaat. Sebelum akhirnya ia memajukan kepalanya, dan menempelkan bibirnya pada bibir jihoon.

Jihoon terpaku. Ia terkejut karena yoshi tiba - tiba saja menciumnya.

"Ji.. hamilin gue sekarang! Biar gak ada yang bisa rebut gue dari lo.." ujar yoshi karena jihoon malah terdiam saat di cium olehnya. Tapi justru perkataannya itu semakin membuat jihoon terpaku dengan mata terbelalak.


"L-lo.. lo yakin? Gue bisa minta bokap buat nyiapin pernikahan kita secepatnya.. dan kita bisa lakuinnya nanti.." kata jihoon setelah menetralkan ke - terkejutannya.

"Gue maunya sekarang, ji. Gue takut ada yang nyoba merkosa gue lagi. Gue mau satu - satunya anak yang bisa gue kandung ya anak lo"

"T-ta.. tapi.. yosh.. keadaan lo lagi kayak gini.. mana tega sih gu..mmphh.." yoshi langsung saja menyambar kembali bibir jihoon saat lelaki bertubuh dua kali lebih kekar darinya itu mencoba menolak. Ia mulai melumat lembut bibir jihoon dan kedua tangannya ia gunakan untuk menahan tengkuk jihoon.


Jihoon benar - benar tidak bisa menolak. Meski hatinya merasa tidak sanggup karena melihat kondisi yoshi yang memprihatinkan, tetapi ini adalah momen yang ia tunggu - tunggu. Momen di mana ia bisa memiliki yoshi seutuhnya.


Akhirnya jihoon mulai hanyut dalam ciuman yang di mulai oleh pria manisnya itu. Ia mulai melumat balik bibir kenyal yoshi, dan ia masih bisa merasakan darah di bibir manis itu. Amarah jihoon tiba - tiba saja kembali ketika ia menyadari apa yang sudah di lakukan yoonbin pada yoshi. Ia jadi semakin ingin cepat - cepat menanamkan benihnya di dalam perut yoshi dan menjadikan yoshi miliknya seutuhnya.

Selagi ia memperdalam ciumannya, tangan jihoon mulai bergerak mengelus tubuh naked yoshi. Awalnya ia hanya meremat lembut pinggang ramping yoshi, tapi kini tangannya mulai turun dan meremas kedua bongkahan milik pria manis itu.

 Tangan yoshi yang awalnya berada di tengkuk jihoon untuk menahannya pun kini mulai beralih pula, menelusup ke dalam kaos yang di kenakan pria kekar itu dan mengelus perut kotak - kotaknya. Setelah puas meraba perut kotak - kotak itu, tangannya perlahan turun dan mengelus serta meremas pelan gundukkan di bawah sana yang sudah mulai mengeras sejak tadi.


Jihoon sudah sangat tidak tahan. Ia langsung saja menanggalkan pakaiannya -dan menampakkan tubuh kekarnya-, lalu menyibak selimut yang menutupi tubuh yoshi. Ia menatap sesaat kondisi tubuh yoshi -yang terdapat banyak luka dan memar akibat perbuatan yoonbin- dan terdiam sejenak.


"Beneran gapapa?" tanya jihoon sekali lagi untuk memastikan yang kemudian di balas dengan anggukkan yakin oleh yoshi. 


Mendapat persetujuan, akhirnya jihoon pun melebarkan paha yoshi dan mendekatkan wajahnya ke hole lelaki manisnya itu. Ia juga mulai menarikan lidahnya di sekeliling hole yoshi, guna membasahinya. Kemudian jihoon perlahan - lahan memasukkan satu - persatu jarinya, supaya hole yoshi terbiasa dan sedikit melebar, agar miliknya -yang cukup besar- itu bisa lebih mudah menerobos masuk.

Yoshi hanya mampu memejamkan kedua matanya dan menggigit jarinya untuk menahan desahannya. Ia masih merasa malu untuk mengeluarkan desahannya karena ini adalah yang pertama kalinya untuk yoshi. Ia juga meremat kuat sprei di sisinya, meluapkan rasa geli dan nikmat yang ia rasakan dari permainan -pembuka- yang di berikan jihoon.


Tak berselang lama, jihoon mengeluarkan jari - jarinya itu dari hole yoshi, meludahi hole itu, dan kemudian mengganti jari - jarinya dengan adik kecilnya sudah bangun sejak tadi. Dengan perlahan dan hati - hati, jihoon memasukkan miliknya itu ke dalam hole milik yoshi.

The Unexpected 🔞|| TREASURE JIHOON X YOSHI {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang