[6]

82 16 4
                                    

Happy reading!!!



"Malu banget ketauan Yujin"


Minju menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, tidak peduli dengan Yuri yang terganggu tidurnya. Saat Yujin memergokinya Minju langsung berlari bahkan Yujin memanggilnya dia tidak peduli.  "Bunda!!!! Mau pulang aja!!!"


Minju bergerak random didalam selimut membuat satu tendangan di bokongnya terjadi begitu saja. Minju terjatuh kebawah akibat tendangan dari Yuri yang kesal karena tidurnya terganggu. " Lo ngapain sih! Malem-malem bukanya tidur malah teriak-teriak!" Yuri memasang muka marah. Rambut acak-acakan terlihat begitu frustasi karena ulah Minju.


Minju yang ada dibawah hanya bisa cemberut, dia berdiri sambil mengusap bokongnya yang sakit. " Ya gimana gue gak teriak-teriak, gue kepergok sama Yujin" bibir itu mengerucut cemberut. " Yujin pasti ngira aneh-aneh sama gue"


"Lo kan emang aneh, Ju" bukanya menenangkan malah semakin membuat Minju malu. " Udahlah tidur, besok kan kita sekolah, gue dijemput kak Yena nanti. Kalau telat bisa di marahin gue!"


Minju menurut dan segera ikut tidur bersama Yuri. Urusannya dengan Yujin akan dia pikirkan lagi dari pada nanti bokongnya menjadi sasaran tendangan Yuri lagi, bisa-bisa bokong Minju jadi terlihat semakin tipis.



***


Paginya Yujin bangun lebih awal dari biasanya. Sarapan dengan roti bakar yang dibuat sendiri dan tak lupa membuat susu kesukaannya. Yujin melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 06:55 pagi dan dia tidak mendapati kehadiran Minju.


"Tumben banget belum bangun"


Karena tidak biasanya Minju bangun jam segini, Yujin berjalan kearah kamar tamu yang dimana menjadi kamar Minju sementara dirumahnya. Yujin mengetuk pintu itu dan tidak ada jawaban. " Kak Minju"


Yujin membuka pintunya dan ternyata tidak terkunci, dia melihat isi kamar itu dan tidak mendapati kehadiran Minju bahkan Yuri pun tidak ada. " Lah, udah pada berangkat? Kok gak ada suara sih pas tadi pagi"


Yujin menutup pintunya kembali dengan wajah kebingungan, biasanya saat sudah bangun Minju selalu ada di dapur untuk memasak, dan suara memasak itu selalu terdengar oleh Yujin, itu menandakan Minju sudah bangun. Tapi pagi ini tidak ada suara sama sekali.


"Terlalu rajin" komentar Yujin dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan sarapannya. Dan baru saja duduk, ponselnya berdering.


Tring

Tring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Yujin segera menyuapkan setengah roti yang tersisa kedalam mulutnya dan segera bergegas keluar untuk menemui Doyoung. Dilihatnya Doyoung sudah siap di atas motornya.


"Pelan-pelan kalau makan" Doyoung mengelap sisi bibir Yujin karena sisa selai coklat. Setelah itu dia memakaikan helm untuk Yujin, setelah selesai dia segera menyuruh Yujin naik.


Motor hitam itu segera melaju meninggalkan pekarangan rumah Yujin dengan kecepatan sedang. Karena waktu masuk masih agak lama, Doyoung sengaja memelankan laju motornya agar bisa menikmati angin pagi yang menyejukkan bersama Yujin.


***



"Gimana? Udah ketemu Yujin hari ini?"


Minju mendadak kesal karena ledekan Yuri. Terdengar suara tawa puas di seberang sana. Dia bangun terlalu pagi untuk menghindari Yujin, bahkan Minju tidak sarapan terlebih dahulu. Dia rela diterkam macan yang ada di dalam diri Yuri agar sahabatnya itu bisa menemaninya di sekolah sebentar sebelum dijemput oleh Yena.


"Udah sih jangan ngeledek gue terus"


"Ya mangkanya jangan nyari-nyari masalah, pake liatin anak orang diem-diem. Kan jadinya kepergok, malu kan jadinya"


"Jo Yuri emang ngeselin banget, kalau ketemu gue tonjok" ancam Minju yang hanya dibalas tawa kencang oleh Yuri.


"Kaya berani aja lo, gue aduin sama kak Yena"


"Tukang ngadu.... udahlah, Jo Yuri emang sahabat gue paling ngeselin "


"Lo juga sama.... bye....gue mau makan siang dulu"


Telepon di tutup oleh Minju. Dia masih terlihat kesal karena Yuri. Bukanya menenangkan sahabatnya yang tengah gugup karena takut bertemu Yujin malah terus meledek. " Makan dulu deh, laper juga belum sarapan tadi pagi "


Minju segera memakan makanannya yang dia pesan tadi. Makan dengan lahap karena begitu lapar. Bayangkan Minju menahan lapar dari pagi sampai siang ini karena dia terlalu takut untuk bertemu Yujin. Ini saja Minju beranikan diri untuk makan di kantin. Dimana tempat ini tempat Yujin dan para temanya berkumpul.


"Kak, gue duduk di sini ya"


Uhukkk uhukkk


Minju tersedak makananya sendiri, dia segera meneguk botol minumnya. Dia terkejut Karena dengan tiba-tiba orang yang dia hindari dengan santai duduk kursi kosong di depannya. Tanpa melihat wajahnya saja Minju sudah tahu jika itu Yujin dari suaranya. Mangkanya dia sampai tersedak karena terkejut dan juga panik.


"Kan kursi yang lain masih ada ,Jin... kenapa di sini?" Tanya Minju berlagak sok kalem padahal jantungnya sudah berdisko karena gugup. Demi apapun Minju tidak berani menatap Yujin sekarang. Dia berpura-pura makan agar beralasan tidak menatap Yujin.


"Gak boleh ya gue duduk di sini?"


"Pertanyaan lo salah Kim Minju!"


"Enggak kok, cuman tumben gak bareng sama Yuna" Minju masih lanjut makan.


"Yuna lagi ke ruang guru tadi, mangkanya gue duduk disini...kesian aja tadi liat lo sendiri kak" Yujin mulai makan dengan santai.


"Gue udah selesai, gue pergi dulu" Minju segera bergegas untuk pergi namun lagi-lagi dia harus mengumpat karena tiba-tiba Yujin menarik tangannya dan kembali duduk.


"Temenin gue lah kak, gak kasian apa gue makan sendiri...kalau ada Doyoung sih gue gak masalah " pinta Yujin membuat Minju mau tidak mau menuruti keinginan gadis yang lebih muda darinya itu.


"Ginia banget ya dijadiin pilihan kedua"


"Iya kakak temenin kamu, tapi jangan lama ya...kakak harus ke ruang OSIS nanti"


Bohong, Minju bohong. Jelas dia ingin menghindari Yujin secepatnya. Punya jabatan sebagai ketua OSIS tidak terlalu buruk juga pikiri Minju. Dia bisa berbohong sibuk atau apapun itu dengan mengatasnamakan OSIS.

11:30 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang