Changed

489 37 11
                                    

Don't forget to support

Sorry for typo

Happy reading

Beware of harsh sentences, fiction!!

×××××××××


Sung Hanbin, nama yang sungguh tidak asing lagi di telinga, siapa sih yang tidak mengenal Hanbin?

Dancer muda asal Korea itu, dengan kemampuan idol nya itu Hanbin sering mendapatkan tawaran dadi agensi-agensi besar untuk menjadi idol

Sayangnya Hanbin menolak semua itu, dia tidak ada niatan menjadi idol, ia hanya ingin melanjutkan dan fokus pendidikannya itu alasan pertama

Wajah tampan, tinggi proposal semua sempurna, mangsa yang pas untuk agensi-agensi itu, sayangnya semua dari mereka menyuruhnya untuk putus jadi pacarnya, syarat normal agensi pada umumnya sayangnya Hanbin tidak suka

Citra Hanbin itu bagus, dia disegani banyak orang tapi entah kenapa dia malah berpacaran dengan salah satu lelaki di sekolahnya, penampilan lelaki itu buruk!

Kacamata bertengger di hidungnya, kulit putih pucat, rambut lepek berbentuk mangkok menutupi matannya bahkan hidungnya juga, jaket dan headset bluetooth menjadi khas nya, jalan dengan menunduk sambil memegang erat ujung tali tasnya

“hei wibu! Lu tuh ga pantas buat Hanbin”

“kasian Hanbin pasti di guna-guna sama tuh monster”

“udah jelek ga tau diri”

“menjijikan”

“wibu bangsat”

“lu tuh ga pantes disini”

“kok Hanbin mau sih sama dia”

“ini sih judulnya pangeran dan si kodok”

“lu tuh ga pantes ada disini”

Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat cacian yang selalu tertuju pada pemuda itu

Lelaki itu masih melanjutkan berjalannya, duduk di kursi paling belakang, kepalanya pusing ia cukup lelah dengan semua ini

Entah bagaimana awalnya Zhang Hao lelaki itu bisa berpacaran dengan the most wanted Korea Sung Hanbin

Haruskah Zhang Hao bersyukur karena mendapatkan hal yang tidak bisa orang lain milikki? Atau malah merutuki dirinya karena tidak sadar diri? Bisa-bisanya dia bersanding dengan Hanbin

Zhang Hao menunduk di kursinya, air matanya tertahan, setidak pantas itukah dia dengan Hanbin? Hahaha seharusnya Zhang Hao sadar dari awal, seharusnya dia tidak menerima Hanbin malam itu

“sayang” panggil Hanbin, ia memandang kekasihnya yang sedang duduk menunduk di ujung sana

Zhang Hao mendongak, gigi rapinya tertera disana, tapi tak bohong Hanbin melihat mata itu, kesedihan terpancar disana

Hanbin menggeser meja itu, menggantikan dirinya duduk bertumpu lutut di depan Zhang Hao

Zhang Hao melihat Hanbin, benar....

Hanbin adalah pangeran negeri dongeng sedangkan dia?

Hanbin mengusap pipi Zhang Hao

“cantik ku kenapa heum? Mereka masih belum berhenti ganggu kamu?”  tanya Hanbin khawatir

Zhang Hao hanya menggelengkan kepalanya “mau pindah sekolah saja? Atau mau School privat berdua? Aku gamau pisah dari kamu” ucap Hanbin lagi seakan tahu bahwa Zhang Hao baru saja menyusun kalimat putus di otaknya

0 to 1 from 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang