live love

234 15 6
                                    

don't forget to support

sorry for typo

happy reading

xxxxxxxxxxx

menjadi artis adalah impian semua orang di dunia ini, apalagi bisa satu group dengan kekasihmu, bukankah itu adalah nikmat dari segala nikmat?

dirimu bisa bekerja juga bisa berpacaran? sungguh itu sangat menyenangkan, tidak perlu repot-repot membagi waktu, karena akan bersama sepanjang hari

itulah yang di rasakan Sung Hanbin kini, idol boy group jebolan survival yang berhasil debut itu

menjadi idol adalah mimpinya, tak ada tujuan lain selain itu yah itu sebelum dia bertemu dengan Zhang Hao, pemuda asal China yang juga bersaing dengannya

Zhang Hao lebih tua satu tahun darinya tapi tetap saja Hanbin dominannya, badan besarnya itu tidak ada apa-apanya dengan badan ramping Zhang Hao

"sung, siapkan bajumu" suara Zhang Hao terdengar dari luar kamar

"siap tuan putri" Hanbin bergegas menata baju kotornya dalam keranjang

cklek

pintu itu terbuka menampilkan lelaki manis dengan penampilan yang sangat sederhana, kaos putih yang sedikit kebesaran dengan celana pendek di atas lututnya, jangan lupakan bare facenya yang tak nampak seperti bare face, karena sama cantiknya

Hanbin tersenyum mengangkat keranjang pakaiannya dan berjalan ke arah Zhang Hao yang setia berdiri di tengah pintu, Hanbin mendekat mencuri satu kecupan di pipi kekasihnya itu

Zhang Hao juga sama, tersenyum manis lalu berbalik dan berjalan bersama sang kekasih menuju tempat loundry untuk mencuci pakaian mereka bersama

sebenarnya mereka bisa melakukannya sendiri-sendiri tapi kali bisa berdua kenapa harus sendiri?

Zhang Hao dengan telaten memasukan baju keduanya ke dalam alat mesin cuci itu, satu pewangi, satu mesin cuci, satu lemari cukup buat mereka saling melupakan mana pakaian masing-masing seperti sekarang yang Zhang Hao gunakan adalah kaos milik Hanbin

Zhang Hao menekan beberapa tombol disana, Hanbin sendiri sekarang mulai memeluk Zhang Hao dari belakang, pinggang Zhang Hao sangat kecil, pas sekali dengan lengannya

Hanbin menjatuhkan kepalanya pada bahu Zhang Hao, mulai menghisap aroma yang keluar dari sana

"eumh Hanbin..." geli tentu saja, apalagi kala Hanbin sudah mulai menjilat i lehernya itu

beberapa kali kecupan Hanbin berikan

"masih sore tapi udah dingin banget, kok kamu betah sih pake singlet doang" ucap Zhang Hao, ikut memeluk dirinya sendiri di atas tangan Hanbin, ia usap tangan Hanbin yang masih melilit pinggangnya itu

"kan ada kamu sayang" Zhang Hao sedikit memukul lengan Hanbin, membuat kekasihnya itu mengerucutkan bibirnya adalah hal yang menyenangkan bagi Hanbin, ia terkekeh

perlahan Hanbin membalik tubuh Zhang Hao berhadapan dengannya
"akhh" teriak Zhang Hao sedikit kaget kala badannya dengan enteng di angkat Hanbin untuk duduk di atas meja samping mesin cuci itu

Zhang Hao tak menolak dengan senang hati dia menatap kekasihnya itu dari atas, wajah Hanbin sangat sempurna, tampan tentu saja, lihat saja bahunya yang kekar dihiasi tatto indahnya
jangan lupakan tangan kekarnya yang kini masih berada di pinggangnya

Zhang Hao sengaja mengalungkan kakinya pada badan Hanbin, menarik pria itu untuk mendekat

wajah mereka saling mendekat Hanbin raup bibir mungil itu, manis terasa pada lidahnya kala mulai menjalar bermain dengan sang kekasih

suara kecapan itu terdengar sedikit keras, seakan sama-sama memiliki nafsu yang sama
berlangsung lama tanpa ada salah satu dari mereka yang merasa kehabisan nafas, tangan Hanbin mulai meremat pinggang Zhang Hao begitupun Zhang Hao yang meremat pundak Hanbin

mengusap punggung Zhang Hao di dalam kaos nya
"eungh.." lenguh si kecil kala sang kekasih mulai menjamah leher dan pundaknya

bunyi mesin cuci yang menghentikan kegiatan mereka, sebenernya Hanbin tak peduli ia ingin meneruskan kegiatannya itu tapi Zhang Hao yang menolak

"jadwal mu untuk live voice malam ini, pergilah, lakukan tugasmu sebagai idol" ucap Zhang Hao, sebenernya Hanbin sedikit kecewa namun ia tak bisa meninggalkan tugasnya itu

satu kecupan sebagai penutup, Hanbin kembali ke kamar mulai melakukan fan service seperti seharusnya, berbagi cerita dengan sang penggemar

Zhang Hao sendiri menyelesaikan urusan pakaian mereka tadi, sebelum menyusul Hanbin ke kamar, Zhang Hao malas kembali ke kamarnya sendiri, karena sedikit lebih jauh

Zhang Hao membuka kamar tanpa suara, lalu merebahkan dirinya di kasur Hanbin, Hanbin yang juga tertidur disana mengusap rambut Zhang Hao, dengan mulutnya yang terus berucap, jika itu ucapan cinta, biasanya Hanbin lakukan sambil menatap zhang Hao, ia lihat kekasihnya itu mulai menutup matanya, mungkin kelelahan

banyak untungkan jika melakukan live tanpa menyalakan kamera, Hanbin tak perlu memperlihatkan wajahnya dan dia bisa melakukan live dengan melakukan hal yang lain juga, seperti berjalan kesana kemari, makan, tiduran, duduk entah apapun itu

sudah cukup lama ia berbicara, merasa tenggorokannya sedikit kering Hanbin beranjak keluar kamar, ke arah dapur untuk mengambil minum tentu masih berbicara

dia membuka pintu perlahan tanpa suara sama sekali, mungkin di live tidak akan terdengar

sedikit kaget melihat Zhang Hao yang sudah beranjak hampir mendekati pintu yang ia buka

"belum selesai?" tanyanya

"belum" jawab Hanbin

"aku tertidur di kasurmu" balas Zhang Hao, ucapnya sangat pelan mungkin efek bangun tidur

"siapa?" tanya Hanbin lagi, Zhang Hao tak menjawab hanya mengarahnya telunjuknya untuk menunjuk dirinya sendiri

Hanbin terkekeh sedikit keras, lihat saja poutan bibir kecil itu, rambut yang sedikit berantakan

Zhang Hao mendekati Hanbin

"matikan live nya sebentar" pintanya

live nya memang belum selesai, lalu Hanbin akan meminta Zhang Hao untuk menunggu? tentu tidak

Hanbin menekan hp lalu mengecup bibir Zhang Hao, ia tutup pintu kamarnya

tangan Zhang Hao terulur mematikan live Hanbin, live itupun terhenti

"kau belum mematikannya" ucapnya

"oh benarkah? sepertinya aku salah tekan

sial, bibirnya kembali berpout dan itu sangat lucu, menggemaskan, kecil, kalo dimakan sekali hap

Hanbin mengangkat badan Zhang Hao, menidurkannya lagi di kasur, membiarkan lengannya sebagai bantal sang kekasih

mengusap lembut surai yang lebih kecil, beberapa rengekan Zhang Hao berikan

hanya di balas kekehan oleh Hanbin, ia tau kekasihnya itu masih mengantuk

benar saja, tak lama Zhang Hao kembali tertidur, memeluk erat tubuh Hanbin, mencari kehangatan disana

Hanbin mengecup pucuk kepala Zhang Hao

"akan ku berikan seluruh dunia dan seisinya jika itu kamu yang minta" ucap hanbin

END


DISINI ADA YANG MINOR GA SIH??? MAU BIKIN 18+ TAKUT BANGET

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

0 to 1 from 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang