De Rode Draad

74 8 0
                                    

Author Point Of View On

Win yang sedang berjalan ditengah hujan sambil memegang payung tiba-tiba melihat sebuah benang merah di tengah jalan depan pertokoan. Win cukup tertarik dengan benang itu dan akhirnya mengambilnya. Win terlihat sangat terkejut ketika tiba-tiba saja benang itu mengikat jarinya.

"Apa ini? Kenapa benang ini mengikat jariku?" Win mencoba melepaskannya namun tidak bisa.

"Kok ngga bisa lepas sih?"

Win mencoba menarik benang itu, namun ternyata benang itu terhubung pada seseorang yang sedari tadi berdiri terdiam si pinggir jalan raya. Tiba-tiba orang itu menoleh ke arah Win, karena merasa jarinya ditarik. Orang itu langsung melihat kearah kedua mata Win dan merasa marah karena tarikan itu.

"Benang?"

"....."

"Benang ini terhubung denganmu?!"

Ketika Win ingin menanyakan perihal benang, pria itu tiba-tiba berjalan ke tengah jalan raya dan ingin menabrakkan dirinya ke sebuah truk yang melintas dijalan raya itu. Win langsung menjatuhkan payung dan segera menarik tangan orang itu. Win mencegah orang itu untuk bunuh diri.

"Apa kau sudah gila? Kenapa kamu mau bunuh diri? Apakah hidupmu tidak berharga?" Teriak Win sambil menggenggam kerah baju orang itu.

"Ini bukan urusanmu!"

"Ini adalah urusanku karena kamu adalah jodohku! Kalau kamu mati, aku sama siapa menjalani kehidupan ini huh?" Ucap Win.

"Apakah kamu sudah gila? Aku bukan jodohmu!"

"Kamu yang sudah gila!"

"Lepaskan aku! Aku ingin menyusul kekasihku!"

"Ahh jadi dia ingin bunuh diri karena baru saja kehilangan kekasihnya." Batin Win

"Kamu ingin mati bunuh diri tapi dengan cara menyusahkan orang lain! Kalau kamu mau mati, mati saja dirumah! Jangan di jalanan! Orang yang tidak berdosa akan menanggung kesalahan yang tidak mereka lakukan karena kamu!" Ucap Win

"Kamu sudah gila!"

"Kamu yang sudah gila! Kamu hanya membuat orang lain kesulitan karena kamu!"

"Lepaskan aku!"

"Sebaiknya kamu ikut sama aku dan aku akan menjelaskan semuanya kepadamu! Orang-orang sudah melihat kearah kita karena aku berteriak kepadamu."

"Lepaskan aku dulu!"

"Berjanjilah untuk mengikuti ku!"

"Hmmm..." Orang itu hanya menuruti perkataan Win sekarang.

Beberapa menit yang lalu tiba-tiba saja Win kembali mengingat mitos tentang benang merah yang pernah diceritakan oleh neneknya. Jika itu benar, maka orang ini adalah jodoh Win dan kalau sampai orang ini mati, maka Win akan hidup sendirian selamanya. Win tidak akan memiliki jodoh lagi karena jodohnya telah mati. Satu hal yang Win tidak mengerti adalah kenapa jodohnya adalah seorang laki-laki?

"Apakah nenek tidak salah?" Ucap Win dengan nada yang sangat rendah sehingga orang yang berada di sampingnya tidak mendengar terlalu jelas.

"Kenapa kamu berbicara sendiri? Apa yang kamu katakan?"

"Tidak apa-apa! Aku cuma berpikir.."

"Kau sangat aneh.."

"Hmm, aku memang aneh."

"Aneh, karena aku mempercayai sebuah cerita mitos. Ta-tapi kalau aku tidak percaya, aku sedang mengalaminya sekarang. Bagaimana ini?" Batin Win

Win dan orang itu kini sedang dalam perjalanan ke apartemen Win dengan menggunakan taksi agar cepat sampai. Win terus berpikir dan merasa tidak yakin dengan keputusannya, tapi benang merah itu masih terikat dijari manis mereka berdua.

Story Time (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang