Young Blood

69 9 0
                                    

Author Point Of View On

Win yang kalah dalam balapan motor kini memperlihatkan wajah kecewanya kepada teman-temannya. Win tidak pernah kalah sebelumnya. Bahkan saat dia sedang hamil anak pertamanya dan usia kehamilan telah memasuki usia 4 bulan, dia berhasil memenangkan  balapan liar itu.

Entah mengapa kali ini dia kalah, padahal lawannya itu pemain baru. Win baru melihatnya kali ini. Kata teman-temannya yang sering datang ke arena balapan pun mengatakan bahwa lawannya itu adalah pemain baru. Win tiba-tiba merasa penasaran

"Siapa sih lawan Win? Win ingin melihatnya!" Win ingin melihat lawannya tadi.

"Kami juga tidak tahu Win. Dari awal dia datang sampai selesai pertandingan, dia masih menutup wajahnya dengan helm."

"Apakah wajahnya tidak tampan sehingga dia kurang percaya diri?"

"Sepertinya begitu."

Ketika Win berjalan menghampiri lawannya itu, tiba-tiba Win berhenti. Win mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Win memperhatikan secara detail lawannya yang masih memakai helm untuk menutupi wajahnya itu. Lawannya itu kini sedang berbicara dengan orang lain.

"Ahh mungkin hanya mirip.." Batin Win

"Kamu sangat beruntung karena bisa mengalahkan Win! Win sangat berbakat." Ucap orang lain kepada pemain baru.

"Aku mungkin hanya beruntung saja." Ucap pemain baru itu.

"Kamu juga beruntung karena bisa menjadi lawannya hari ini. Dia berbakat, namun sayangnya dia mulai jarang datang ke arena."

"Kenapa?"

"Entahlah, tapi yang aku dengar seseorang melarangnya. Sangat disayangkan karena bakatnya tidak dapat disalurkan."

"Dia mungkin hidup terkekang dalam tekanan seseorang."

"Banyak yang ingin mengajaknya balapan, tapi dia sangat sibuk, sehingga kami harus terus menghubunginya untuk mengatur jadwal."

"Ahh ini alasan mengapa dia sangat sibuk dengan handphonenya saat di rumah." Batin pemain baru itu.

"Kenapa kalian membicarakan Win? Apakah kalian datang hanya untuk bergosip?" Tanya Win.

"Aku akan pergi melanjutkan pekerjaanku. Berbicaralah dengan Win!" Ucap orang itu yang pamit kepada pemain baru.

"Tch, dia tidak pamit kepadaku."

Orang yang mengajak bicara pemain baru itu akhirnya pergi. Dia mencoba menghindari Win, karena kalau sekali Win merajuk, maka akan sulit menenangkannya kembali. Semua orang akan menjadi target kekesalannya. Apapun yang di perbuat oleh orang lain akan terlihat salah di mata Win.

"Hei, siapa namamu?" Tanya Win kepada pemain baru itu.

"Apakah itu penting?"

"Apakah kamu selalu sesombong ini?"

"Aku tidak sombong, tapi apakah itu penting?"

"Kamu sangat mirip dengan seseorang."

"Apakah aku mirip dengan suamimu?"

"Huh? Aku tidak punya suami maupun istri! Aku masih single. Apakah kamu mengerti?"

"Ya, aku mengerti."

"Kamu tidak asik. Aku sebaiknya tidak perlu mengajakmu untuk berteman." Win yang kecewa langsung membalikkan tubuhnya.

Ketika Win membalikkan tubuhnya. Orang yang dari tadi menutupi wajahnya dengan helm, kini membuka helm itu. Win yang merasa di panggil namanya langsung berbalik ke arah sumber suara.

Story Time (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang