29 ☯ Mau?

4.5K 109 0
                                    

🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎀

"Ayah ngapain ke sini?" tanya Kevano dengan wajah datarnya.

Xavier tersenyum lalu merangkul pundak putranya itu.

"Tentu saja menjenguk menantu ayah, apa itu salah?" Kevano hanya diam memandang ayahnya malas.

"Maaf ya, ayah sama bunda jenguk nya tengah malam begini," ucap Gita lalu duduk di kursi samping brankar Sabrina.

"Gak papa bun, makasih udah jenguk Sabrina. Padahal bunda lagi sibuk." Sabrina tersenyum manis.

Kevano membawa Xavier menjauh, tidak mungkin ayahnya datang hanya untuk menjenguk tengah malam begini, pasti ada alasan lainnya.

"Kenapa?" tanyanya untuk kedua kalinya, memastikan percakapan mereka tak terdengar.

"Mobil itu memang milik Fara, ayahnya membelikan mobil itu sehari sebelum dia kembali ke Indonesia." Jawab Xavier dengan wajah serius.

Bodoh, satu kata yang keluar dari mulut Kevano. Fara terlalu lugu untuk menjadi seorang penjahat. Bahkan gadis itu menabrak Sabrina dengan mobil pribadinya.

"Ayah bakal menuntut Fara untuk perbuatannya."

"Gaimana dengan kontrak kerjanya?"

Xevier tersenyum. "Ada banyak perusahaan yang mengantri untuk bekerjasama dengan perusahaan ayah, ayah tak harus tetap bekerjasama dengan perusahaan yang anaknya berusaha mencelakai menantu ayah."

Kevano mengangguk lalu menoleh kearah Sabrina dan Gita yang sedang asik berbicara hingga tertawa bersama.

"Kamu mencintainya, bukan?"

"Ya."

Xavier mendengus geli. "Tanpa ragu berani menjawab, kamu benar-benar sudah jatuh hati padanya, ya?"

Xavier menepuk pelan pundak Kevano. "Jaga dia, dia anak yang baik bukan?" Kevano mengangguk.

"Lusa ada acara ulang tahun perusahaan, ayah harap kamu bisa hadir." Xavier tersenyum tipis pada kembaran versi mudanya itu

"Ajak istrimu juga."

Kevano mengerling dengan wajah malas, dia paling malas datang ke sebuah pesta, karena itu berarti dia akan berbaur dengan keramaian.

Sampai saat ini indentitas nya sebagai anak dari seorang pengusaha sukses masih di rahasiakan, atas keinginannya sendiri.

Kevano tak mau terlalu di istimewakan oleh para murid di sekolahnya, ia hanya ingin menjalani kehidupan sekolah yang normal. Pihak sekolah hanya tau Kevano berasal dari keluarga yang kaya. Yang mengetahui identitas aslinya hanya kerabat terdekat dan para sahabatnya.

Xavier dan Gita tak pernah memaksa Kevano untuk menunjukan dirinya pada media, mereka akan menunggu sampai Kevano siap dengan sendirinya.

Apakah ini saatnya?

KEVANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang