Di sisi lain, Asa dan Rora kini tengah menghabiskan waktu berdua di taman komplek perumahan mereka.
Nampak sekali Rora masih terlihat canggung duduk berdekatan dengan sang kakak, namun sebaliknya Asa malah terlihat santai dan biasa saja walaupun sebenarnya ia juga sangat jarang menghabiskan waktu berdua dengan Rora.
Seumur hidupnya, Asa selalu memfokuskan lebih banyak waktunya untuk Canny. Hingga tanpa disadari Asa sudah kehilangan banyak moment dengan saudarinya yang lain.
Asa sendiri tak memiliki masalah dengan itu, ia merasa kedekatan mereka sebagai saudara sudah cukup selama ini. Toh ia masih sering berkumpul bersama yang lain saat waktu senggang.
Berbeda dengan Asa, Rora yang perasa sangat sensitif soal adanya jarak di antara persaudaraan mereka.
Terkadang Rora merasa mereka tujuh bersaudara tapi tanpa sadar sering saling memisahkan diri.
Seperti halnya Asa yang lebih dekat dengan Canny, Rora yang juga lebih sering menempel pada Canny hingga kadang tak memperdulikan saudaranya yang lain, Ruka yang nampak paling akrab dengan Pritha, dan si kembar yang walaupun sering bertengkar tapi paling lengket satu sama lain.
Nyatanya tak bisa dipungkiri memang ada kesenggangan di antara hubungan mereka bertujuh, namun satu hal yang pasti adalah semua sama-sama dekat dengan Canny.
Mungkin disini posisi Canny sebagai anak bungsu yang suka bermanjaan pada siapapun membuatnya otomatis menjadi dekat dengan semua kakaknya.
Ahh iya, mari kecualikan Ayona yang lebih sering bergelut dengan si bungsu. Kalau Hara masih fifty-fifty lah.
Tapi tetap saja, ada beberapa faktor yang membuat Rora merasa ia tak terlalu dekat dengan saudaranya yang lain terutama Asa.
Dan bisa menghabiskan waktu berdua dengan Asa seperti ini bisa dibilang adalah sesuatu yang sangat diinginkan Rora.
Ia ingin bisa mengenal lebih jauh tentang kepribadian kakak ketiganya itu. Selama ini Asa selalu nampak cuek dan dingin, namun disamping itu Asa juga adalah yang paling peka. Itulah yang membuat Rora ingin sekali bisa dekat dengan Asa sebagaimana Canny dekat dengan Asa.
Ia tak masalah jika Asa memang paling menyayangi Canny, hanya kadang Rora merasa sedih karena ia tak bisa sedekat itu dengan Asa.
.....
"Ra, mau makan sesuatu?" tanya Asa tiba-tiba yang langsung membuyarkan Rora dari lamunannya.
Rora mendadak gelagapan, padahal Asa hanya bertanya biasa tapi Rora malah jadi gugup setengah mati.
"Ahh emm enaknya makan apa ya?" tanya Rora balik sambil berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya agar tak nampak kalau ia sedang menahan salah tingkah.
Asa berdehem, ia bukannya tak menyadari tingkah Rora. Tapi ia hanya berusaha mengabaikan itu dan membiarkan agar Rora bisa rileks dengan sendirinya.
Asa sangat peka kalau Rora sebenarnya merasa canggung bila berdekatan denganya. Padahal sebenarnya Asa juga tak akan melakukan apapun, hanya mungkin image yang melekat pada Asa terlalu menakutkan bagi Rora.
Asa juga berpikir salahkan saja kepribadiannya yang mungkin terkesan seperti mengintimidasi lawan bicaranya.
"Mau eskrim?" tawar Asa.
Rora nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk setuju.
"Mau rasa apa?" tanya Asa lagi.
Diam-diam Rora merasa kecewa, tapi ia berusaha tak menunjukannya. Padahal Asa bisa mengingat semua hal yang disukai dan tak disukai Canny secara detail, tapi Asa bahkan tidak tau rasa eskrim kesukaan Rora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl ; BabyMonster
Fanfiction(HIATUS) FOLLOW SEBELUM BACA! [Update sesuai mood] Menceritakan 7 bersaudara yang tumbuh dalam asuhan seorang single parent. Lucas Bailey, orang tua tunggal yang harus membesarkan ketujuh putrinya seorang diri saat sang istri meninggal setelah melah...