American Comics: Explosive Start - Power Amplified Hundredfold dari Wanda Maximo

Bab 58-60

Bab 58: Presiden Dibunuh, Alice Berubah

arrow_back_ios_newBab SebelumnyaBab selanjutnyaarrow_forward_ios

IKLAN

dini hari.

Lin En sedang tidur larut malam.

Menurut pendapatnya.

Tidak ada yang lebih nyaman daripada memeluk selimut hangat di musim dingin.

Apalagi ada wanita cantik dengan benjolan di bawah selimut.

"Wanda, jaga gigimu, itu menyakitiku."

Ding ding ding!

Telepon berdering.

Ini George menelepon.

"Lin En, cepatlah ke kantor polisi."

Lin En sangat terdiam: "Saya sedang berlibur sekarang, Anda tidak tahu."

Menelepon seseorang di pagi hari untuk membuat orang bekerja lembur sungguh menyebalkan.

"Ada yang tidak beres. Presiden dibunuh oleh Mutant. Sekarang Dinas Rahasia Penjaga sedang membereskan Mutant. Kantor polisi kami akan mengirim orang untuk membantu."

"Berhenti bicara omong kosong, cepat kemari. Pemimpin di atas ingin melihat namamu."

Lin En berdiri tiba-tiba.

Nyalakan TV dengan cepat.

Berita bahwa presiden dibunuh sangat luar biasa.

Sosok biru yang tampak seperti setan baru saja difoto.

Berengsek.

IKLAN

Bagaimana rencana Stryker dikembangkan.

Bukankah ini plot yang akan muncul tahun depan?

Setelah beberapa saat keheranan.

Lin En cepat mengerti.

Mungkin karena alasan saya sendiri, timeline telah berubah.

"Aku akan pergi ke kantor polisi dan memberi tahu semua orang untuk tidak keluar dalam waktu dekat," perintah Lin En.

Orang-orang ini, karena gen X, semuanya dianggap mutan.

Jika ditemukan dalam kasus ini, itu akan sangat merepotkan.

Rumah Fat Cook di Queens.

"Ayah, kapan kita akan menemukan kakak Lin En, aku sangat bosan." Alice duduk di tempat tidur, mengayunkan betisnya, terus mendesak.

"Alice, jangan khawatir, ini akan segera siap." Si juru masak gendut berkata dengan penuh perhatian.

Dia memasukkan beberapa pakaian ke dalam kotak.

"Kali ini aku akan mengirimmu ke rumah tuan selama beberapa hari. Kamu tidak bisa memanggilku suami lagi. Jika kamu mendengarku, orang lain akan menertawakanmu."

"TIDAK!" Alice melengkungkan bibirnya dan berlari keluar dengan ekspresi tidak senang.

Koki gendut itu menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tak berdaya.

Dia tidak ada hubungannya dengan putri ini.

"Woooow!"

Pada saat ini, teriakan Alice datang dari luar.

Koki gemuk itu cepat habis.

"Alice, ada apa?"

"Woooooo, Ayah, Jiujiu akan mati."