"Beberapa kali kami kehujanan dan basah-basahan." Jungkook tersenyum kecil.
Gunung yang sudah hampir menghantam kepala Taehyung langsung mencair.
"Maksudku basah yang lain, serius kau tidak mengerti pertanyaanku?"
Jungkook tertawa renyah, "Percaya atau tidak, aku belum pernah menyentuh dan disentuh perempuan." Jungkook tersipu malu, menyembunyikan merah pipinya di antara kepulan asap mangkuk yang meliuk.
Taehyung menaikkan sudut bibir meremehkan, saat Jungkook sedang menunduk menyeruput isi mangkuknya.
Mustahil. Gumam Taehyung dalam hati.
"Bagaimana denganmu?" Jungkook balik bertanya, mengangkat wajah menatap Taehyung yang tertawa tanpa suara.
"Kau tahu di Eropa itu hal yang biasa, berciuman di pinggir jalan. Menginap di rumah pacar, bercinta sepanjang malam. Dan aku ... sudah sering melakukan itu."
"Bercinta sepanjang malam, hah?" Jungkook terkejut bukan main, sendok di tangannya hampir lepas.
"Tidak, bukan itu. Maksudku berciuman di pinggir jalan. Aku ahli soal ciuman, mulai kecupan, lumatan, deep kiss dan french kiss." Wajah Taehyung tanpa dosa saat mengatakannya. "Mau mencoba salah satunya?"
Sendok di tangan Jungkook benar-benar jatuh, dan ia menganga mendengar tawaran Taehyung.
"Hahaha, aku hanya bercanda." Taehyung melupakan begitu saja ucapannya barusan. Dan langsung menikmati kuah pangsitnya hingga tandas.
Sementara Jungkook sedang mencoba berdamai dengan jantungnya yang tiba-tiba berdebar lebih cepat dari semula.
"Tapi ... aku serius jika kau ingin belajar, wanita sangat menyukai ciuman," sambung Taehyung setelah menghabiskan makanannya. Sambil mengerling menggoda ke arah yang lebih muda. Tidak tahu jika jantung Jungkook sedang bersalto ria.
Begitu selesai makan di kafe, mereka tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Masih berjalan-jalan di sekitar sana. Masuk ke mini market untuk membeli rokok.
Taehyung perokok berat sebenarnya, tapi dia tidak melakukan itu di depan para karyawan atau orang asing. Jungkook bagi Taehyung bukan orang asing lagi. Melainkan musuh yang harus ditaklukkan olehnya.
"Mau mencoba?" Taehyung menyodorkan rokok yang masih ada di dalam bungkusnya. Namun Jungkook malah mengambil rokok yang terselip di bibir Taehyung lalu menghisapnya tanpa keahlian.
Jungkook tersedak asap, terbatuk keras oleh nikotin yang terbakar. Tenggorokannya gatal dan ia bingung karena tak tahu cara mengatasinya.
Taehyung menepuk-nepuk punggung pemuda itu, menyodorkannya sekaleng soda sebagai pereda. Tapi Jungkook tidak minum soda, ia lebih suka susu. Taehyung lupa untuk mengambil susu di rak tadi. Ia harus belajar lebih giat untuk menggaet seseorang.
"Sebentar, sebentar." Taehyung menyingkir sejenak untuk menelpon seseorang. Ia kembali pada Jungkook setelahnya yang masih berusaha mengatur napas.
Tak lama kemudian, orang asing berkacamata hitam. Tampilan seperti agen FBI lewat di depan mereka. Dengan wajah dibuat-buat mengatakan butuh uang untuk ongkos pulang, lalu menyerahkan satu kantong hitam berisi sesuatu.
Tanpa banyak perdebatan Taehyung menukar kantong itu dengan jam tangannya. Kemudian pria itu lekas pergi masuk ke mobil mewahnya. Jungkook melongo dibuatnya. Mereka seperti dua sindikat yang sedang transaksi narkoba.
"Kau bukan pengedar, kan?" Jungkook mundur ke belakang.
Kelucuan yang alami dari Jungkook membuat Taehyung tertawa tanpa dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Golden Youth (Tamat Di Pdf)
FanfictionTaehyung tidak terima mendengar kabar ibunya selingkuh dengan seorang lelaki muda yang lebih pantas ia panggil adik. Karena marah dan kecewa Taehyung mencari cara untuk menghancurkan hubungan mereka. Sampai akhirnya Taehyung jatuh pada sosok pemuda...