kelompok

1.3K 115 9
                                    

Gyuvin segera masuk kedalam apartemen miliknya, lalu masuk kedalam kamar berniat untuk mandi terlebih dahulu sebelum bertemu kembali dengan sang semesta.

Ingatan disekolah tadi membuat nafas Gyuvin tak beraturan, emosinya kembali memuncak saat ingatan memutar adegan Yujin yang tersenyum kepada pemuda lain.

Ini tidak bisa dibiarkan lagi, Yujin harus tau bahwa dirinya adalah miliknya.

Milik Kim Gyuvin.

Dengan cepat Gyuvin menyelesaikan acara mandinya lalu mencari pakaian yang terlihat menarik untuk dilihat Yujin.

Setelah berfikir cukup lama, akhirnya Gyuvin memilih sebuah kemeja Hitam dan celana berwarna hitam juga. Pasalnya tidak ada warna lain lagi selain hitam

Sebelum dirinya pergi Gyuvin berniat memasuki sebuah ruangan rahasia miliknya, ruangan yang bisa menurunkan emosinya dan membuat dirinya tersenyum senang.

Gyuvin tersenyum dengan tampan, menyentuh setiap foto yang tertempel dan tergantung di seisi ruang itu. Mengusap salah satu foto favoritnya dari ratusan foto yang berada di ruang itu sembari tersenyum,

"Sebentar lagi, sebentar lagi kamu akan menjadi milikku, selamanya."

"Ingat itu, selamanya Han Yujin"

.

Gyuvin sudah berada didepan kamar Yujin, lalu menekan bell dan dimenit itu juga Yujin segera membuka pintu dan mempersilahkan Gyuvin untuk masuk.

"Silahkan masuk," ujar ramah Yujin menyuruh Gyuvin untuk memasuki apartemen miliknya. Gyuvin hanya mengangguk dan mengikuti langkah kecil milik Yujin, melihat seisi ruangan itu dengan seksama.

"Sini duduk dulu aku mau ambil minuman sama cemilan ya." Sambung Yujin yang lagi-lagi hanya di balas dengan anggukan Gyuvin,

Gyuvin memandangi Yujin lekat saat pemuda itu menaruh minuman dan cemilan di meja hadapannya.

Kulit putih itu benar-benar Gyuvin lihat dengan jelas, Yujin hanya memakai kaos lengan pendek dan celana pendek juga.

Gyuvin ingin melihat lebih, ingin melihat semua tubuh sang semesta.

"Ayo kita mau mulai dari mana dulu?"

"Gyuvin?" sambung Yujin saat pertannyaan nya tidak dihiraukan oleh pemuda dihadapannya, Yujin melambaikan tangannya dihadapan wajah Gyuvin yang terlihat menatap kosong kearahnya.

"ya?" kata Gyuvin saat tersadar dari lamunan nya. Yujin yang melihat wajah bingung Gyuvin tertawa pelan, sedangkan yang ditertawakan kembali bingung.

"Kenapa ketawa?" tanya Gyuvin.

"hehehe, muka kamu lucu kalo bingung," jawab Yujin sembari terus memandangi Gyuvin,

Gyuvin hanya diam tak merespon, bukan karena apa dirinya hanya tidak tau harus bagaimana.

"Kok diem? aku salah ya? maaf," ujar Yujin dengan mata yang kebingungan, lalu kepalanya mulai tertunduk pelan

"Kenapa minta maaf? Ayo buruan ngerjain tugas, Jangan cemberut gue gak tahan,"

"gak tahan kenapa?" Tanya Yujin dengan wajah yang terlihat menggemaskan Dimata Gyuvin.

"Gak tahan pengen nerkam Lo" batin Gyuvin,

"Gak nyangka kamu bisa gomong sepanjang itu," sambung Yujin sembari terkekeh pelan memandangi Gyuvin,

Gyuvin membalas tatapan Yujin dengan dingin dan alis yang terangkat satu, Yujin langsung menggeleng saat merasakan hawa yang mulai tidak enak.

OBSESSION | GYUJIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang