Part 9

43 7 2
                                        

...

pelajaran telah selesai para murid berbondong-bondong ke kantin begitupun dengan hyerin dan jungkook yang sudah lebih dulu lari ke kantin.

"jung kau tau setiap pagi badanku selalu pagal itu kenapa? padahal aku tidak melakukan aktivitas yang berat-berat."Ujar hyerin sambil memasukan sesendok nasi goreng yang ia pesan tadi ke dalam mulutnya.

"Mungkin kau kecapeean karna beraktifitas."

"Mungkin saja, eh taehyung sini gabung." Ujar hyerin melambaikan tengannya kearah taehyung, gadis itu kasian karna melihat taehyung yang kebingungan mencari tempat duduk.

taehyung pun duduk di samping hyerin dan tak lupa tatapan tajam jungkook yang sedari tadi menatapnya. taehyung tak ambil pusing pun memakan-makanannya dan sesekali masuk ke topik pembicaraan hyerin.

"Berhubung udah terhitung beberapa hari lagi kita bakalan perpisahan nih ada yang mau ikut gak?" Ujar hyerin

"Kemana." Ujar mereka berdua bersamaan.

"Belum di rencanain masih mikir hehe." Ujar hyerin sambil tertawa garing.

hyerin bingung karna jungkook sedari tadi menatap taehyung dengan tatapan tajam dan intimidasi entah apa salah taehyung membuat pria yang di hadapannya ini seperti begitu membencinya.

...

"Hyerin."

Suara itu hyerin kenal gadis itu menatap setiap sudut penjuru gang yang ia lewati tak satupun orang disana hyerin berpikir ia salah dengar tapi suara itu kembali muncul sekarang lebih jelas dan begitu dekat.

"Hyerin!"

"Jimin"Ujar hyerin gadis itu mematung tak percaya apa yang ia lihat jimin berada tak jauh dari hadapannya pria itu tersenyum sambil merentangkan kedua tangan.

hyerin berlari merentangkan kedua tanganya sambil menangis.hingga sebuah peluruh menembus tubuh jimin pria itu ambruk dengan darah yang terus mengalir.tatapan hyerin terjutuh kepada seseorang yang tak jauh dari belakang jimin. jungkook pria itu tepat berada di belakang jimin sambil memegang sebuah sanapan dan tak lupa senyuman bagaikan iblis.

....

Keringat membasahi dahi hyerin gadis itu mendapatkan mimpi buruk sangat buruk pikirnya.

Dengan badan yang bergetar tangan mungilnya meraba segalas air yang berada di atas meja samping ranjangnya.

Hyerin pun mengambil ponsel genggamnya mengetik nama jungkook disana menelponnya tapi tak terjawab tumben sekali jungkook tak menjawab telponnya.

Hyerin takut entah mengapa ia merasakan seperti di awasi ia benar-benar takut hingga akhirnya tak ada pilihan lain gadis itu menelpon taehyung hingga beberapa detik kemudia suara dering telpon kini
terdengar jelas didalam ruangan yang kini hyerin tempati.

Seketika hyerin mematung kakinya seakan lumpu tak bisa digerakkan ingin rasanya lari sekencang-kencangnya tapi entah mengapa kakinya begitu sulit untuk di gerakkan.

Dering telpon itu terus berbunyi suaranya berasal dari bawah kolong tempat tidur hyerin gadis itu berteriak histeris ketika sebuah tangan muncul dari bawah dan keluar pria berbadan besar menggunakan topeng mukanya tertutup sehingga membuat hyerin sulit  untuk melihatnya dan juga ruangnya begitu gelap.

Hyerin memukul pria itu dengan kedua tanganya ia harus bisa pergi dari pria yang ada di hadapannya ini,tapi begitu sulit hingga terlintas ide di pikiran hyerin menendang sesuatu yang berada di bawah sana sehingga pria itu tersukur jatuh sambil menahan sakit.

Dengan bantuan handpone hyerin berlari keluar belum mencapai pintu pria itu memegang salah satu kaki hyerin tetapi dengan gesit hyerin menendang wajah pria itu hingga membuatnya melepaskan kaki hyerin.

entah mengapa pintu keluar terasa begitu jauh pria itu sudah berada dibelakangnya sambil membawah borgol hyerin ketakutan sekuat tenaga berlari menuju pintu keluar.

Hyerin pun keluar dari kamar apartementnya berlari tanpa menggunakan alas kaki ia pun menoleh ke belakang melihat pria bertopeng itu masih mengejarnya.

Hingga sampainya di lift gadis itu dengan cepat menekan tombol lantai bawah entah mengapa pintu lift itu sangat lambat tertutup membuat hyerin panik ketika pria itu tak jauh lagi mencapai pintu lift.pintu lift tertutup pria itu lambat hingga membuatnya menggeram kesal.

Hyerin pun bernapas legah keringat masih bercucuran pintu lift terbuka mendapati taehyung disana yang seperti orang kebingungan mencari sesuatu.

Hyerin menjadi takut mengiat tadi ia sempat menelpon taehyung akan tetapi suara ponsel itu berada tepat pada dibawah ranjangnya.

Taehyung menatap hyerin heran kenapa gadis di depannya ini begitu pucat dan tak lupa dengan keringat yang bercucuran.

"Hyerin ada apa denganmu." Ujarnya khawatir sambil mendekat kearahnya

Hyerin pun mundur membuat taehyung mengkerutkan keningnya bingung dengan sikap hyerin.

"Ah aku sedang mencari ponselku."Ujarnya tiba-tiba padahal hyerin hanya diam tak menanyakan apapun kepadanya.

"Seseorang mengikutiku."Ujar hyerin.

"Siapa?" Tanya taehyung sambil melihat ke kanan dan ke kiri

"Aku tidak tahu ia menutupi wajahnya sulit untuk mengenali pria itu." Ujar hyerin

"Lebih baik kau menginap di apartemntku saja,apakah kau mau?"

"Tapi aku bisa menginap di rumah jungkook."

"Tidak hyerin untuk sekarang kau lebih baik bersamaku."

"Tapi-"

"Tak ada penolakan hyerin ini demi keselamatanmu."

"baiklah terima kasih taehyung."

....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote juseyooo☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote juseyooo☺️

Psychompath [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang