"Wahh perut mu semakin bagus saja," Joshua menatap Mingyu yang kini bertelanjang dada di depan nya."Aku iri."
"Hee... Jangan seperti itu hyung, punya mu juga indah." Ucap Mingyu sambil menepuk ringan pundak Joshua.
"Chan-a, kau mau langsung pulang??," Tanya Wonwoo sambil melihat Dino yang bangkit dari lantai dan mengambil tas."Aku akan kesauna bersama Mingyu, kau tidak ikut?"
"Tidak hyung, badan ku sangat berkeringat aku ingin mandi," Dino mulai mengemasi barang barang nya bersiap untuk langsung menuju drom. "Shua hyung mau pulang bersama??" Tanya Dino melihat Joshua yang sedang merapikan barang juga ternyata.
"Iya, ayo pulang bersama. Sudah lama aku tidak bermain manik manik dan membuat gelang," Senyum tulus itu tak luntur bersama keringat ternyata. " tapi bisa temani aku membeli beberapa barang dulu di took serba ada??".
"Kenapa kalian suka sekali berpergian??" Woozi yang masih berlatih dengan barbel ringan ikut menyaut.
"Hyung kami kan manusia normal yang butuh hiburan juga, bukan seperti hyung yang berkencan dengan komputer terus menerus." Mingyu ini ingin diberi bagian rap yang banyak seperti nya.
"Mingyu hyung, hati hati ya, Woozi hyung seperti nya akan membuat mu kerepotan di comeback berikut nya, hahhaah...." Tawa khas Dino menyebar keseluruh area gym dan penghuni nya pula.
Woozi juga terlihat sedikit tersenyum setelah melihat Mingyu sinis dengan mata sipit nya.
"Sudah sudah, chan-a ayo ambil tas mu dan pulang. Seperti nya kita akan belanja sedikit lama, banyak barang yang aku cari." Joshua segera menarik tangan Dino keluar dari gym setelah puas tertawa. Seperti nya Mingyu sudah bersiap siap juga, untuk memohon keringanan dari Woozi tentu nya.
******
"Kita jalan kaki saja ya hyung, jika naik bis pasti sangat ramai Sore ini." Saran Dino pada Joshua di sebelah nya.
"Tapi saat pulang aku mau naik lift, kaki ku lelah." Member memang biasa nya sering naik tangga untuk naik kelantai tempat tinggal mereka, sambil melatih kaki.
"Setuju." Senyum Joshua menular ke Dino juga.
Toko serba ada yang dituju Joshua memang dekat dengan perusahaan jadi tidak butuh waktu lama untuk mereka tiba di sana.
Joshua menghabiskan waktu lebih lama dari perkiraan nya dengan Dino yang setia mengekor di belakang, matahari sudah tenggelam saat mereka keluar dengan kantung belanjaan. Banyak barang yang di beli oleh Dino dan Joshua, bahkan kotak sampah berbentuk bunga hanya karna lucu.
Joshua benar benar menepati omongan nya soal naik lift untuk menuju drom, sedang kan Dino lebih memilih untuk menggunakan tangga.
Joshua langsung membersihkan diri setelah sampai dikamar nya, memakai kaus rumahan tanpa lengan dengan celana pendek. Alih alih membongkar belanjaan nya di kamar Joshua lebih memilih untuk memindahkan nya di ruang tv.
"Kau disini Bonon-ah, kapan kau pulang??" Vernon yang baru saja duduk di sofa segera bangkit untuk menolong Joshua yang terlihat kesulitan dengan bawaan nya.
"Sekitar dua jam yang lalu. Drom sangat sepi, Seungcheol hyung juga baru saja ke perusahaan untuk rekaman," Meja tv penuh dengan barang sekarang, drama yang sudah mulai pembukaan nya di abaikan oleh Vernon karna dia lebih tertarik dengan barang berwarna warni di atas meja."Kau beli ini semua kapan hyung??".
"Tadi saat berjalan pulang setelah olahraga dengan yang lain. Kata mu drom sepi, apakah Chan belum sampai?? Kami hanya berpisah di tangga tadi." Alis Joshua berkerut heran.
"Ntahlah, aku tidak melihat nya sama sekali dari tadi."
Sementara Vernon dan Joshua sedang keheranan, Dino kini sedang tergesa untuk menuju halte bus terdekat dari drom. Berkali kali di lihat nya layar handphone yang menunjukan arah.
Niat nya untuk segera memasuki drom harus dibatalkan karena sebuah pesan masuk dari nomor tidak terkenal, pesan itu hanya berisi sebuah foto mobil dengan pesan singkat 'mari kita mulai bermain, ku rasa orang ini akan menyenangkan jika di ajak bermain'.
Dino tidak begitu paham dengan foto mobil yang ditampil kan, tapi orang yang ada di sekitar mobil itu membuat Dino segera berlari. Seungkwan sedang menikmati satu cup amerikano sambil membaca naskah di sisi mobil saat foto itu diambil.
Tampilan layar handphone segera berganti menjadi sebuah panggilan dengan nama Seungkwan.
"Ada apa Chan-a, aku baru saja istirahat syuting kau menelfon ku terlalu banyak." Omel Seungkwan disebrang sana menjadi sebuah lega tersendiri untuk Dino, berarti Seungkwan baik baik saja.
"Bisa kirim lokasi mu hyung, ingin jalan jalan tapi tidak ada tujuan." Dino mencari alasan terbaik agar Seungkwan percaya.
"Kau sendiri?? Kau tidak bersama manager?? Kau kesini dengan apa Chan-a??" pertanyaan Seungkwan yang beruntun membuat Dino sakit kepala. Kini Dino yakin bahwa Seungkwan baik baik saja.
"Apa kau suka permain nya?? Chan-ie"
Ps* maaf kan diri yang labil ini ya gesss.....nth kenapa tiba tiba mood berantakan banget buat nulis, dan banyak makasi untuk kalian yang udh mampir
Happy reading🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE
Fanfiction"hyung jangan...!!!! ini masalah ku biar aku yang selesai kan, kau tak perlu mengorbankan diri mu hyung" "kau terlalu dewasa maknae-ya, bersandarlah pada ku jika kau segan pada yang lain. aku akan membuka tangan ku lebar saat kau minta pelukan damai...