"Haruskah melibatkan anggota ku? Bukankah ini hanya tentang kau dan aku saja?" bentak Dino pada orang diseberang telpon sana.
"Aku hanya ingin menyapa mereka, apakah tidak boleh?" Ucap Han Yonghae dengan nada yang dibuat sedih, membuat Dino mual saja mendengarnya.
"Jangan ganggu mereka, urusan mu hanya dengan ku bukan dengan anggota lain. Dan tidak perlu repot-repot untuk menyapa mereka." Ucap Dino dengan nada yang rendah namun juga tajam pada saat yang sama.
Tanpa menunggu persetujuan dari pihak kedua, Dino langsung memutus sambungan telpon. Nafas Dino sudah lebih teratur karena emosi yang sudah berhasil diredam nya, matanya dipejamkan menikmati semilir angin dari jendela kamar yang dibuka.
Angin musim gugur memang yang terbaik untuk penenang fikiran. Mata itu kembali terbuka perlahan saat rungunya mendengar sebuah notifikasi pesan.
"Jika aku tidak boleh menyapa mereka maka pergilah ke markas kita lusa, aku akan disana spesial untuk mu."- Han Yonghae
"Kau mau kemana Chan?" Jun yang sedang bermain dengan handphone nya menoleh karena merasa risih dengan Dino yang sedari tadi mondar mandir, ntah mencari apa.
"Aku akan pulang hyung. Liburan kita kali ini lumayan lama, jadi aku berencana untuk pulang," Ucap Dino sambil mengorek laci dibawah tv. "Hyung apa kau lihat dimana kalung merah ku?"
"Dikamar mu apakah tidak ada?," Jun beranjak dari duduk menyusul Dino yang kini menuju kamar nya."Meja komputer mu Chan."
"Ketemu hyung. Kapan aku meletakan nya disana." Sudah lama sekali Dino tidak melihat kalung ini.
"Kapan kau akan berangkat Chan-ie." Jun tetap bersandar dipintu sambil memperhatikan Dino yang mengemas sisa barang.
"Sekarang juga hyung, Yoon hyung sudah menunggu di bawah." Ucap Dino sambil menggendong ransel nya menuju pintu.
"Kenapa buru buru sekali. Sudah pamit?" Tanya Jun masih mengekor dibelakang Dino.
"Kesiapa?" Tanya balik Dino yang masih menggunakan sepatu.
"Scoup hyung, Jeonghan hyung, yang lain juga. Jangan sampai kau dimarahi lagi seperti tempo hari." Dino ingat saat dia menjalani sidang tengah malam bersama para tetua seventeen karena berjalan jauh sendirian dan tidak memberi kabar pada member lain, Dino lupa meninggalkan pesan karena panik saat tau Seungkwan dalam bahaya.
Dino sangat paham apa saja yang bisa Yonghae lakukan, dan Dino tidak mau anggota lain mengalami hal itu.
"Nanti saat dijalan aku akan mengirim pesan hyung, aku juga berangkat dengan manager Yoon jadi tidak perlu khawatir," Dino merapikan baju nya sekilas sebelum memeluk Jun. "Aku pergi."
"Hmm hati hati, nikmati liburan mu Chan-ie. Jangan lupa menghubungi kami dan bilang pada Yoon hyung untuk menyetir dengan perlahan ya." Jun melambaikan tangan sampai Dino menutup pintu.
Choi Seungcheol
Dino pulang hyung, baru saja dia berangkat diantar manager Yoon.
Dia tidak pamit dengan member lain?.
Nanti dia akan mengirim pesan hyung, jika tidak lupa tapi.
Baiklah, aku akan memberitahu yang lain.
Jun bisa melanjutkan bermain hp nya dengan tenang sekarang.
"Uri Chan-ie, akhir nya kau ingat jika masih punya rumah ya." Sambut ibu Chan pada putranya yang baru saja membuka gerbang.
"Omma, aku bahkan selalu pulang tiap bulan nya jika tidak ada tour," Dino mengerucut kan bibir nya sambil memeluk wanita yang paling di sayangi nya ini."Dimana aboji dan Geon?"
"Adik mu sedang pergi keluar bersama teman nya. kita masuk dulu ya, mereka sudah menunggu mu di dalam." Dino digiring masuk kedalam rumah yang tampak sepi sebenar nya.
Siapa mereka yang dimaksud??
Namun tanpa disangka oleh Dino, seorang yang niatnya baru akan ditemuinya malam nanti kini malah sedang duduk bersama dengan ayah nya.
"Ohh anak ku. Kau pulang ya, kemari lah ada teman mu yang mampir kemari. Yonghae bilang kalian berteman sedari SMP, kan." Hangat ayah Dino menyapa sambil menarik tangan Dino untuk duduk tepat disamping nya.
"Kau. Kau kemari?," Tanya Dino tergagap karena bingung."Kenapa sampai repot berkunjung kemari." Dino menormalkan nada bicaranya saat sadar ada orang tuanya.
"Kebetulan aku punya seorang paman yang tinggal didekat sini, dan aku ingat bahwa keluarga teman ku ini tinggal disini jadi aku memutuskan untuk mampir sebentar." Jawab Yonghae masih sambil menyesap teh hangat dari dalam gelas.
"Bukankah kau sibuk? Bagaimana mungkin kau punya waktu untuk sekedar berkunjung?? Apa kau sengaja menunggu ku pulang?" Tanya Dino Panjang bagaikan kereja api dengan angkutan batu bata diatas nya.
"Hmm itu salah satu alasan nya, aku ini rindu dengan mu. Baiklah karena kau sudah pulang dan seperti yang kau katakan bahwa aku ini sibuk jadi lebih baik aku pergi sekarang." Ayah Dino segera bangkit untuk mengantarkan tamu nya sampai kedepan gerbang.
"Kau tak mengantar nya Chan-ie? Dia teman mu bukan?" Dino yang sedari tadi melamun pun kembali sadar saat sang ibu menepuk pelan pundak nya.
"Chan-a, bukan kah aboji sudah mengajarkan cara menghormati seseorang, apalagi itu temanmu yang sudah lama tidak bertemu dimana sopan santun mu?" Tanya ayah Dino kecewa dengan sikap putra nya.
"Aboji, dia memang teman ku. Tapi tolong jangan pernah menerima nya dirumah ini saat dia berkunjung, dan jangan berhubungan dengan dia ataupun orang yang mengaku sebagai teman ku yang lain keculai para member." Ucap Dino dengan sungguh sungguh, sampai membuat orang tua nya keheranan.
"Apa maksud mu Chan-ie?" Tanya ibu Dino sambil memperhatikan anak nya yang kini malah sibuk merogoh ransel nya.
"Chan-a, jelaskan dulu maksud kata kata mu tadi," Ayah Dino mencoba menahan putranya yang kini sedang terburu buru menggunakan kembali sepatu nya."Kau mau kemana Chan-a?"
"Aku harus pergi sebentar aboji,omma. Tolong jangan bukakan pintu untuk siapa pun, dan suruh Geon pulang cepat." Dengan cepat Gino memacu motor yang biasa digunakan nya jika dirumah menuju markas. Dino harus segera bertemu dengan bajingan itu sebelum dia mengusik keluarganya lagi.
'orang tua mu baik, teman teman mu juga menyenangkan, bukan kah kau terlalu serakah jika memiliki semua itu?'
ps*happy scoups day🍒🍒🍒
happy reading🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE
Fanfiction"hyung jangan...!!!! ini masalah ku biar aku yang selesai kan, kau tak perlu mengorbankan diri mu hyung" "kau terlalu dewasa maknae-ya, bersandarlah pada ku jika kau segan pada yang lain. aku akan membuka tangan ku lebar saat kau minta pelukan damai...