Hai guys, aku datang dengan part 3 😁
Part 3 ini, lebih panjang ya dari sebelumnya😁
Maaf banget telat posting ya🙏
Semoga kalian makin suka sama cerita ini ya
Jangan lupa vote dan komentar disini sebanyak mungkin ya hihi
Kalau boleh share cerita ku ini ke temen temen kalian ya 😁
Sekian dari aku dan happy reading guys 😁Pagi ini di Mansion Wijaya, Alex dan Alfa
masih saja ngambek dengan Adin, lantaran, semalam dirinya tidak jadi merawat keduanya. Mode aksi ngambeknya masih berlanjut sampai mereka tiba di ruang makan. Bintang, Bulan dan Bianca terkekeh melihat wajah cemberut dari Alex dan Alfa, juga Wijaya dan Wina yang menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku cucu-cucunya itu. Adin yang jadi sasaran ngambek mereka, menghampiri keduanya dan memeluk mereka. Keduanya terdiam dan tidak membalas pelukan Adin sang kakak. Hingga akhirnya, Adin membuka pembicaraan dengan masih memeluk keduanya."Maafin gue ya, semalam itu, gue habis dari rumah sakit nya kak Ara. Ada kejadian setelah kalian udah balik kerumah. Dan, rekaman yang kemarin itu, ada kok di Alex. Kalian bisa liat sendiri itu di sekolah. Janji, nanti, di kantin, lo berdua bebas jajan hari ini apa aja. Udah ah, jelek tau kayak gitu." Ucap Adin tersenyum melepaskan pelukannya.
"Beneran kan, boleh jajan apapun?" Tanya Keduanya berbinar.
"Iya boleh." Ucap Adin mengusap rambut keduanya.
"Emang, kemarin, ada kejadian apa?" Tanya Alex penasaran.
"Kejadian itu udah ada di kamera yang kemarin lo bawa. Setelah kalian liat, gue harap, lo nggak salah sangka sama Dea dan Vanya. Kak, Oma, Opa, Adin duluan ya. Hari ini, Adin sama Chiara berangkat nya. Lex, Fa, gue duluan. Kita ketemuan di sekolah aja. Assalamualaikum." Ucap Adin yang selesai makan sambil berlalu.Alex dan Alfa terdiam mendengar ucapan Adin. Mereka ada perasaan bersalah dengan kejadian kemarin. Dan hari ini, Adin juga menghindar dari keduanya. Bintang, Bulan dan Bianca yang sudah tau kejadian nya, memilih tidak ikut campur. Walaupun mereka sepupu, ada baiknya mereka tidak ikut andil. Karena mereka yakin, adik-adiknya akan bisa menyelesaikan masalah nya sendiri. Ketiganya juga berpamitan kepada Oma dan Opanya serta kedua sepupunya. Dengan gemas, mereka memberikan kecupan di pipi tembam milik Alex dan Alfa. Keduanya makin cemberut dan membuka pembicaraan.
"Ih, sana ah." Ucap Alex menghindar dari ketiga kakak sepupu nya itu.
"Tau nih ribet kalian." Ucap Alfa pada Ketiganya.
"Iya-iya kita pergi. Bye semua. Assalamualaikum." Ucap Ketiganya pada semuanya.
"Waalaikumsalam." Ucap semuanya.
"Sayang, Oma sama Opa tau masalah yang kalian hadapi. Sikap Adin juga ketiga sepupu kamu udah benar sayang. Kalian boleh khawatir sama Adin. Tapi, dengan kalian membatasi Adin berteman dengan siapapun itu juga nggak baik nak. Apa nggak ingat, dulu kalian juga pernah di asingkan? Dan semenjak kalian disini pun, kalian juga seneng kan punya temen? Begitu juga dengan Adin sayang. Adin juga berhak berteman dengan siapapun. Tapi, kalian berdua termasuk Chiara, Azka, Egi, dan Ucup itu tetap prioritas. Biarkan Dea dan Vanya anggap Adin teman dekat atau temen curhat. Sampai sini paham?" Jelas Wina pada Alex dan Alfa.
"Paham Oma. Maafin Alex sama Alfa ya Oma, Opa." Ucap Keduanya menunduk.
"Iya dimaafin. Yaudah, berangkat sana. Nanti, baliknya sama Oma ya sayang. Adin katanya ada urusan sama temen-temennya." Ucap Wina.
"Oke Oma. Kita berangkat ya. Assalamualaikum." Ucap Keduanya berpamitan pada Wijaya dan Wina.Wijaya dan Wina menggelengkan kepala nya melihat tingkah laku para cucu-cucunya itu. Adin yang satu mobil dengan Chiara beserta Azka, Egi dan Ucup, mereka mencoba mencerna kejadian kemarin. Adin pun telah mengabari kondisi Dea kepada Vanya pas kemarin di perjalanan pulang dari rumah sakit. Vanya pun ikut sedih melihat Dea yang menjadi trauma akibat tiga manusia berhati iblis. Tapi, hari ini, Dea sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja, dirinya masih takut untuk bertemu dengan tiga manusia berhati iblis itu. Benar apa kata Adin, walaupun Geng Populer telah jahat, nggak seharusnya mereka ikut jahat juga. Dan ternyata ke khawatiran mereka kepada Adin kemarin sia-sia, karena, Vanya dan Dea sudah berubah jauh lebih baik. Semua itu berkat Adin. Ternyata Adin jauh lebih dewasa pemikirannya ketimbang mereka. Dan tak lama kemudian, mereka telah sampai di SMA Bakti Persada. Azka memakirkan mobilnya terlebih dahulu. Adin, Chiara keluar dari mobil Azka dan menunggu ketiga nya keluar dari mobil. Azka, Egi dan Ucup merangkul Adin dan Chiara dan mereka pun menjadi perbincangan hangat dari pasukan update. Ya, mereka telah menjadi perbincangan hangat di SMA Bakti Persada, akibat ikut menolong Dea dan Vanya. Rekaman yang Alex liat, sengaja di taruh di akun sekolah mereka, agar mudah untuk yang lain melihat aksi kejahatan Danu, Rio dan Aldi. Dan dari sanalah, semuanya kagum dengan Adin serta sahabat nya Adin termasuk Alex, Alfa dan semua sepupu serta sahabat dari sepupu mereka. Mereka memang belum mengeluarkan Danu, Rio dan Aldi. Mereka ingin membuat ketiganya menyesali perbuatan mereka hari ini, setelah hukuman hari pertama kelar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Us
Fiksi RemajaMemiliki Oma dan Opa yang tegas dan sangat disiplin, tidak membuat Adin, Alex dan Alfa menjadi anak yang berandal. Justru, ketiganya, sangat sopan dan ramah kepada siapapun. Kepindahan ketiganya dari Surabaya, sudah di rencanakan oleh Oma dan Opanya...