•••
"Oke good, karena lo udah tenang, biar gua perkenalin diri dulu," lanjut pemuda itu.
"Kenalin gua Reynold Hongjoong Ajitama, entah lo udah denger gosip atau belum. Tapi orang-orang sering manggil gua Si Jenius dari Kelas IPA,"
Seonghwa tahu julukan itu, pagi ini dirinya mendengar para siswi di kelasnya membicarakan tentang seseorang dengan julukan 'Si Jenius dari Kelas IPA'. Yah, Seonghwa tidak ingin tahu, tapi melihat reaksi mereka sepertinya orang dengan julukan itu memiliki visual yang tampan.
–– Flashback ––
Seonghwa sedang membaca buku pagi tadi, moodnya terasa kurang baik setelah keluar dari ruang BK. Siapa orang yang masih dalam keadaan yang baik setelah mendapatkan omelan dari guru BK? Kalaupun ada, hanya manusia unik saja yang melakukannya.
Saat ini jam istirahat pertama, karena durasi yang singkat kebanyakan penghuni kelas Seonghwa hanya berdiam di dalam kelas daripada pergi ke kantin. Sebagai gantinya mereka pergi menghampiri teman mereka dan mengobrol bersama.
"Jin, lo ada kabar baru dari 'Si Jenius dari Kelas IPA' ?"
"Hm? Gua denger tu orang maju olimpiade matematika besok lusa, selain itu gua belum denger lagi," jawab Soojin sedikit acuh.
"Belum ada rumor dating apa-apa kan? Ya, lo taulah maksud gue,"
"Belum, belum ada," balas Soojin lagi.
"Yess!! Habis olimpiade besok, gue mau nembak dia, jin. Lo mau ikut temenin gue?!" Di lawan bicara nampak lebih bersemangat.
Seonghwa sedikit melirik kearah dua orang gadis itu, mereka hanya berjarak satu bangku dari tempat Seonghwa duduk, tentu ini membuat dirinya penasaran. Sayangnya, sifat mager di dalam dirinya lebih besar dibanding rasa penasarannya. Selain itu, ini bukanlah urusannya, kan?
"Darimana lu punya kepercayaan diri sekuat itu?" kali ini Soojin bertanya dengan kekehan. Sebelah bibirnya terangkat menanggapi ucapan teman sekelasnya itu.
"Yaaa, lo pikir aja dah siapa mau nolak pesona gue sebagai ciwi cantik nan imut kek gini. Jadi, gimana? Ikut ngga?"
"Lu harus inget lu sama gua ngga sedeket itu, Naomi,"
Dengan mengucrutkan bibir gadis itu membalas, "Ishh, yaudah lah gue dateng sendiri!".
Setelahnya gadis bernama Naomi itu pergi meninggalkan Soojin yang hanya menggeleng heran dengan kelakuannya.
Seonghwa juga heran dengan kelakuan gadis itu dan menggeleng kecil, sebelum akhirnya kembali acuh.
"Bukan urusan gua," gumam Seonghwa.
–– Flashback end ––
Kurang lebih seperti itulah yang Seonghwa dengar tentang 'Si Jenius dari Kelas IPA' pagi tadi.
"Hey, gua seganteng itu kah? Sampe lo liatin gua intens kek gitu?" kekehan Hongjoong terdengar.
Ucapan Hongjoong barusan menyadarkan Seonghwa kembali, terlihat pemuda rambut biru itu kebingungan dengan tingkah Seonghwa. Sial, dirinya melamun tanpa sadar.
"Ck, najis, tingkat kepedean lu terlalu tinggi. Langsung ke intinya, kenapa lu liatin gua pagi ini?" Seonghwa melempar tatapan tajam kepada Hongjoong dan mengubah tone suaranya menjadi sedikit galak––layaknya singa lagi pms, canda banh––
"Kenapa gua liatin lo hmm, bentar gua mikir," balas Hongjoong sembari melakukan pose berpikir.
Katakanlah Seonghwa bukanlah seorang penyabar, jadi pemuda surai merah itu kembali berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower [Joonghwa]
Fanfiction"Ngga ada yang pengen gua hidup, termasuk ayah gua." . "Gua suka daisy, karena bunga daisy yang ada di pikiran gua itu Seonghwa." . Terkadang seorang manusia tidak menyadari betapa berharganya dirinya sebelum akhirnya bertemu orang yang dapat mengaj...