Anak pindahan?

206 24 0
                                        

"Creepy child ... "

"Lu tu sampah masyarakat!!"

"Gua muak punya cowo aneh kek elu, bye Seonghwa!"

"Istriku mati karenamu anak sialan!!"

"Entahlah, awalnya gua bodoamat. Tapi kelamaan gua risih juga dengerin lu ngomong sendiri."

"Temenan sama lu itu bagai kutukan buat gua, Kristadi Seonghwa Nalendra,"




Perlahan Seonghwa membuka matanya, melihat kearah plafon putih yang merupakan bagian dari atap kost-an miliknya.

"Jam berapa?" gumamnya pelan dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Diraihnya sebuah benda pipih persegi panjang itu, lalu menyalakannya. Pada lockscreen ponselnya, terlihat jam sudah menunjukan pukul 5.59 pagi. Dengan cepat Seonghwa bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mempersiapkan hari pertamanya memasuki sekolah baru.

Pemuda rambut merah itu berkutat pada bahan dan bumbu yang ada di dapur bersama kost-an tempatnya tinggal sembari menunggu air hangat untuk mandi.

Blup blup ~~

Tak lama terdengar suara air tidak jauh dari tempatnya berdiri, membuat Seonghwa melirik kearah asal suara itu. Tak lama dapat ia lihat sebuah gumpalan air bulat yang lama kelamaan berubah menjadi seekor hewan berbentuk seperti plesiosaurus mini. Hewan itu terbang menghampiri Seonghwa dan sedikit memberikan afeksi kepada pemuda berambut merah itu.

"Ngga seharusnya lu udah disini ... " ucap Seonghwa sembari tangannya mengelus pelan hewan itu.

Nampak hewan mungil itu menikmati usapan yang Seonghwa lakukan pada dirinya. Menyadari hal itu Seonghwa hanya sedikit menunjukan senyuman, sebelum kembali berkutat pada masakannya.

Seperti inilah Seonghwa memulai hari. Dengan memasak sarapan dan menyiapkan air hangat untuk mandi, tidak jarang juga beberapa makhluk menghampirinya, seperti contohnya––makhluk berlendir dengan banyak mata itu.

"Hhhh!!" Seonghwa terkejut dengan makhluk lendir yang berada di kakinya.

Dengan cepat Seonghwa menyingkirkan nya, sebelum akhirnya melempar makhluk itu ke dinding dapur kost-an nya. Kedua netra kelamnya memandang makhluk itu dengan nanar. Hei, itu menjijikan tahu.

"Anjing– gini banget pagi gua. Kaga ada normal-normal nya sama sekali," gumamnya tanpa mengalihkan perhatian dari makhluk aneh itu.

Disaat yang sama, ceret yang ia gunakan untuk memasak air telah berbunyi, menandakan kalau air di dalam ceret itu telah panas. Seonghwa langsung mematikan kompor, lalu memindahkan ceret ke kamar mandi untuk menuang air hangat itu kedalam ember.

Semua persiapan yang Seonghwa lalukan kurang dari 1 jam, membuat pemuda berambut merah itu langsung berangkat menuju sekolah pada pukul 6.30 dan masih sempat mampir ke beberapa toko untuk membeli beberapa barang lain.

•••

Sesampainya di sekolah, Seonghwa melihat cukup banyak guru dan siswa, ada juga empat orang satpam yang tengah menjaga gerbang.

Seonghwa memasuki area sekolah dengan santai, walaupun dapat Seonghwa rasakan banyak atensi yang orang-orang berikan kepada dirinya, tapi pemuda bersurai merah alami itu tidak mempedulikannya. Ia juga mendengar beberapa orang berbisik setelah melihat kearahnya, tapi kembali lagi ini adalah Seonghwa.

Selain manusia, Seonghwa juga melihat beberapa makhluk lain di sepanjang lorong. Ia dapat melihat beberapa makhluk yang bukan manusia dari berbagai bentuk dan ukuran. Mulai dari mungil, besar, lucu, seram semuanya dapat Seonghwa lihat dan mereka juga melihat kearah Seonghwa pastinya. Terimakasih pada mata 'tajam' yang entah merupakan warisan dari siapa, tapi berkat mata itulah Seonghwa bisa melihat lebih banyak hal daripada manusia biasa.

Flower [Joonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang