Elvano memarkirkan motornya di depan markasnya. Lalu setelahnya dia masuk ke dalam markas dan tak lupa membawa makanan yang di pesan oleh teman-temannya. "Nih, makanan titipan lo semua."
"Widiih, mantap bener dah emang si Elvan. Makasih Van." Ucap Rayanka.
"Makasih Van." Ucap Alkantara dan Rashaka bersamaan sambil menampilkan senyumnya.
"Hm." Jawab Elvano
"Van, gimana sekarang lo sama Zafira?" Tanya Rashaka
"Gak gimana-gimana, dia juga udah ada pacar sekarang" Kata Elvano.
"Oh iya-iya, gue tadi liat mereka si Zafira makan ama pacarnya di kantin. Pacarnya bener yang satu kelas sama dia itu kan?" Ucap Rayanka.
"Iya, udah-udah gak usah di bahas. Gak penting juga bahas orang yang udah ada pacar." Elvano
"Iya juga sih." Jawab Rashaka sambil menganggukkan kepalanya.
Elvano memutuskan untuk pergi keluar markas dan duduk di kursi yang ada di teras markasnya. Elvano hanya diam sambil melamun. Entah kenapa Elvano tiba-tiba bisa memikirkan kejadian tadi saat dia bertemu dengan Eliza di supermarket. "Arghh, Lo apaan sih Van malah mikirin tuh cewek." Ucapnya sambil mengacak-acak rambutnya.
"VAN, LO MAU IKUT MABAR GAK?" Teriak Rayanka dari dalam markas.
Setelah mendengar ucapan yang di ucapkan temannya tersebut dia langsung saja masuk ke dalam markas dan bergabung dengan yang lain untuk mabar game kesukaannya.
ෆෆෆ
Sama halnya seperti Eliza saat ini di kamar. Dia tengah memikirkan kejadian tadi ketika dia tiba-tiba saja bertemu dengan Elvano. "Kenapa sih, semenjak ada kejadian waktu itu. Gue jadi sering banget ketemu sama tuh cowok." Ucap Eliza dengan kesal.
"Semoga aja besok-besok gue ga ketemu sama tuh cowok lagi. Eh..eh tapi sebentar deh, GUE KENAPA MALAH JADI MIKIRIN DIA SIH. Udah deh Za, mending sekarang lo tidur soalnya besok lo masih harus berangkat sekolah." Ucap Eliza yang langsung menarik selimutnya sebatas dada untuk segera tidur.ෆෆෆ
Keesokan paginya, Eliza tengah berlari tergopoh-gopoh menuju halte bus. Eliza harus menaiki bus karena ayah dan bundanya sedang keluar kota pagi buta tadi, dan abangnya yang malah tidak membangunkannya. Al-hasil Eliza terlambat bangun untuk pergi ke sekolah.
"Aduh bus-nya mana sih, kok belum ada. Ini juga ojeknya gue udah pesen masa ga bisa terus. Shaka juga gak bisa nganter gue lagi" Gerutu Eliza
5 menit setelah Eliza menggerutu di pinggir halte, tiba-tiba saja ada sebuah motor yang mendekat ke halte dan berhenti di depan Eliza. Awalnya Eliza tidak mengenali siapa pengendara tersebut. Namun setelah dia melepas helm-nya Eliza tersentak kaget, karena seingat dia laki-laki yang sekarang tengah turun dari motor tersebut adalah teman dari laki-laki yang tadi malam baru saja bertemu dengannya.
"Lo Eliza kan?" Tanya laki-laki tersebut
"I-iya." Jawab Eliza
"Gue Alkantara." Katanya sambil mengulurkan tangannya dan di jabat oleh Eliza.
"Gue tau lo pasti lagi nunggu bus. Tapi, kenapa kok tumben lo nunggu bus? Biasanya di anter." Tanya Alkantara.
"Itu, tadi bunda sama ayah gue harus keluar kota pagi-pagi banget. Terus abang gue juga gak bangunin gue, jadinya gue telat bangun dan harus naik bus." Jawab Eliza.
"Oh gitu,,,yaudah ayo lo berangkat sama gue aja. Daripada telat, soalnya juga ini udah mau jam 7." Ajak Alkantara.
"Ehhh, kak gak usah. Nanti malah ngrepotin lo lagi." Eliza
"Engga ngrepotin, udah ayo." Ajak Alkantara sambil menarik tangan Eliza, Eliza yang tiba-tiba di tarik pun tersentak kaget. Karena dia sudah tidak bisa menolak lagi, maka dia hanya bisa menurut-i saja.
ෆෆෆ
"Ini Alka kemana deh, kok tumben belum dateng, biasanya dia datengnya pagi." Ucap Rayanka
"Tadi waktu gue mau nebeng sama dia, dia bilang datengnya agak mepet. Jadinya gue gak jadi nebeng." Jawab Rashaka.
"Eh, bukannya itu ya si Alka?" Tanya Rayanka, yang melihat sobat karibnya baru saja memarkirkan motor di dekat motor-motor murid SMA Aldmoor.
"Iya juga, tapi sama siapa tuh." Jawab Rashaka
"Kayak kenal. Tapi siapa ya." Jawab Rayanka sambil berusaha berfikir keras siapa yang sedang berboncengan dengan sahabatnya, yang terbilang dingin itu.
"Eliza bukan sih!!" Ucap Rashaka dengan ekspresi kaget.
Elvano yang tadinya tengah sibuk dan sama sekali tidak menimbrung pembicaraan teman-temannya, seketika langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel kearah objek yang saat ini tengah lihat oleh teman-temannya.
"Lah? Iya anjrittt." Jawab Rashaka
"Wah, parah. Kayaknya bakalan ada yang mencairkan hati dingin Alka nih haha." Ucap Rashaka sambil tertawa.ෆෆෆ
"Makasih ya kak, udah mau nebengin gue." Ucap Eliza
"Sama-sama, oh iya. Maaf ya tadi gue tiba-tiba narik tangan lo. Soalnya tadi kita udah bener-bener mepet banget jam-nya. Takut nanti telat." Jawab Alkantara
Eliza hanya menanggapi perkataan kakak kelasnya tersebut dengan anggukan dan senyuman.
"Yaudah cepetan ke kelas, nanti keburu bel." Alkantara
"E-eh, iya kak. Yaudah kalo gitu gue duluan ya kak." Eliza
Alka pun hanya mengangguk dan tersenyum. "Wahh, ternyata oh ternyata. Lo tadi gue tebengin alesanya dateng bakalan mepet tuh karena mau boncengin Eliza." Ucap Rashaka yang tengah berjalan ke arahnya bersama dengan Rayanka dan Elvano.
"Enggak gitu. Tadi tuh gue emang datangnya vakalan mepet soalnya nganterin adik gue dulu ke sekolah. Soalnya bokap ga bisa nganter." Jawab Alka
"Terus kok bisa bareng sama Eliza?" Tanya Elvano, yang tiba-tiba suaranya menyeruak ketika Rashaka ingin membuka mulut untuk menjawab perkataan Alkantara.
"Y-ya, bisa soalnya tadi waktu gue mau ke sekolah tuh nglewatin halte yang ada di jalan Sudirman. Deket-nya perumahan Pelita Bunda." Jawab Alkantara.
"Oh." Jawab Elvano dingin dengan tatapan yang tidak bisa teman-temannya artikan.
"Lo kenapa deh? Tiba-tiba nanya begitu, terus natap guenya kayak mau ngajak perang lagi." Tanya Alkantara.
"Oh, apa jangan-jangan lo cemburu ya Van." Tanya Rashaka dengan cengiran tidak berdosanya.
"Gak." Jawab Elvano dingin lalu pergi meninggalkan teman-temannya yang menatapnya dengan tatapan yang masih bingung.
"Kenapa dah tu orang, aneh banget." Ucap Rayanka. Alka pun hanya menggedikkan bahu sambil tersenyum lalu pergi mengikuti Elvano kekelasnya bersama kedua temannya.ෆෆෆ
"Elizaa!!" Teriak Zea
"Apasih, teriak-teriak." Ucap Eliza
"Hehe, ya wajar lah gue teriak. Soalnya tuh gue udah takut banget Za lo telat, lagian kenapa sih kok lo bisa mepet gini masuknya. Biasanya juga datengnya pagi." Ucap Zea panjang lebar.
"Heuh, ceritanya panjang. Nanti aja deh gue ceritain. Bentar lagi kan juga udah mau masuk gurunya." Ucap Eliza. Zea hanya menanggapi perkataan Eliza dengan anggukan kepala.
TBC.
vote, comment, and share
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO (On Going)
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang seorang adik kelas bernama Eliza Mirabelle yang menyukai kakak kelasnya yang bernama Elvano Ganendra. Kisah mereka berawal dari Eliza sebagai murid baru di SMA ALDMOOR. Awalnya Eliza hanya tengah berjalan melewati depa...