chapter.05

4 0 0
                                    

Shaka sudah sampai di rumah Eliza, dia segera turun dari motor dan memencet bell yang ada di rumah tersebut. Tak berselang lama pintu rumah tersebut terbuka menampilkan Eliza dengan pakaiannya yang sederhana namun terlihat sangat cantik.

“Cantik banget sahabat gue” ucap Shaka

“Iya ka, gue tau kok kalo gue ini emang cantik” jawab Eliza sambil tersenyum

“Hadeh, yaudah yuk buruan.”

“Yuk.

Mereka berdua menaiki motor yang di kendarai oleh Shaka dan Eliza yang membonceng, Shaka mengendarai motor dengan kecepatan sedang dia ingin membelah jalanan kota Jakarta untuk mencari nasi padang sambil menikmati sore yang hampir menyambut malam ini dengan perasaan tenang dan tentu saja dengan di temani oleh sahabat perempuan satu-satunya yang terlihat sangat cantik sore ini yaitu, Eliza Mirabelle.

“Mau makan dulu apa jalan-jalan dulu Za?”

“Gue mah terserah lo aja, kan lo yang ajak gue”

“Yaudah makan dulu aja, kasian nanti kalo lo kelaperan terus kenapa-napa bisa-bisa gue yang di amuk sama abang lo.” ucap Shaka

Eliza hanya terkekeh mendengar omongan dari Shaka.

ෆෆෆ

Sore ini Elvano dan teman-temannya tengah berada di markas geng motor mereka, di sini adalah tempat yang di buat khusus oleh Elvano dan teman-temannya agar bisa mereka jadikan sebagai rumah kedua. Karena rata-rata dari anak-anak geng motor ini pasti jika sedang ada masalah di rumah atau dimana pun pasti di sini lah tempat pelarian mereka.

Namun tidak jika dengan Elvano, dia akan datang ke sini jika di rumah dia sedang merasa kesepian. Karena orang tuanya yang sibuk bekerja di luar kota dan abangnya yang juga belum pulang bekerja. Sebenarnya ada nenek dan kakeknya di rumah, tapi Elvano kan anak remaja masa dia harus bermain dengan orang tua kan tidak mungkin. Jadinya dia lebih sering memilih datang ke sini. Sama seperti yang sore ini dia lakukan, dia datang ke markas karena di rumah dia tidak ada teman.

“Kesepian lagi lo di rumah?” tanya Rashaka

Elvano hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

“Van, lo udah ngerjain PR apa belum?” tanya Rayanka

“Lo nanya si Elvan, ya jelas pasti udah lah” jawab Alkantara

“Gue ga nanya sama lo ya bangsat” Rashaka

“PR yang mana” Elvano

“Lah bukannya PRnya cuman ada 1 ya” Rashaka

“Ada dua, kimia sama matematika” Elvano

“Buset, gue kira cuma ada satu. Udah dua mana susah-susah semua lagi” Rashaka.

“Ga ada yang susah, lo-nya aja yang kurang belajar” Elvano.

“Noh dengerin tuh omongan Elvano” Rayanka

“Halah, kaya lo-nya sering belajar aja” jawab Rashaka yang di tujukan untuk Rayanka.

“Jamet-jamet gini gue juga sering belajar anjir di rumah. Lo kalo ngomong jangan asal-asalan” Rayanka.

Rashaka hanya menatap sahabatnya itu dengan keki lalu kembali menatap Elvano karena sebenarnya dia ingin mencontek punya sahabatnya tersebut.

“Gimana Van? Lo udah?” tanya Rashaka

“Udah” Elvano

“Contekin sabi-lah” Rashaka

“Buku gue di rumah, ga mungkin juga gue bawa-bawa buku kan ke sini” Elvano.

“Iya juga ya, yaudah nanti kalo udah di rumah fotoin ya” Rashaka.

ELVANO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang