"Mengapa alam selalu mempertemukan ku dengan mu, padahal aku sudah menjauh, sejauh mungkin"
"Naila, kamu lagi apa di sini?". Suara, itu rasa nya niat bulat untuk melupakan semua hal tentang nya meredup begitu saja.
"Emm, ini lagi nungguin angkot lewat?". Aku tak bisa lagi berbohong atau menghindar entah kenapa diri ini seolah tak ingin melewatkan nya.
"Hujan Nai, mending neduh dulu yu! nanti kamu bisa sakit kalo ujan ujanan !". Aku mengikuti nya dari belakang menuju sebuah warung yang berada di sisi jalan.
Atmosfer pun terasa berbeda hanya ada kecanggungan di antara aku dan Alden, bahkan aku belum berani membuka pembicaraan.
"Emmm kok mas Alden bisa di sini juga?". Akhir nya aku yang membuka pembicaraan, rasa nya sudah tidak tahan dengan kecanggungan ini.
"Ini saya tadi habis dari rumah teman saya, kebetulan lewat sini eh, saya lihat kamu Nai".
"Oh".
"Tadi kamu habis dari rumah Nida ya?".Nida lagi, jujur aku egois untuk kali ini aku tak ingin membahas Nida dulu.
"Iya".
"Btw, skrg kamu lagi ada hubungan sama siapa Nai?". Tanya nya.
"Nggak sama siapa-siapa".
"Bohong banget, kata Nida kamu lagi suka seseorang bahkan udah lama banget". Tanya Haidar penasaran.
"Iya aku emang pernah suka sama seseorang, tapi kan aku doang yang punya perasaan nya".
"Ouh, gak ada feedback gitu".
"Heem"
"Kasihan sekali nona manis ini". Ujar nya dengan panggilan yang sudah biasa ia lontarkan terhadapku.
Andai kau tau, yang kau panggil nona manis ini, yang kau bilang kasihan ini, sangat sangat menaruh perasaan lebih terhadapmu bahkan jauh lebih lama dari pada yang Nida tahu dan ia ceritakan pada mu.
Flashback
Aku menyukainya dari sejak aku kelas satu SMA dan saat itu ia sedang kuliah , awal pertemuan ku dengan nya di awali dengan kesan yang tak baik haha, Aku menyurunduk motor nya dari belakang, karena waktu itu Aku memang belum lancar bawa motor tapi kekeuh untuk bawa motor sendiri tanpa di antar.
"Brukk".
"Astagfirullah, Kak maaf saya gak sengaja". Ujar ku takut
"kalo belum bisa bawa motor gak usah makasain!
Selain bisa membahayakan diri sendiri,orang lain juga bisa kena kaya saya contoh nya!". Ujarnya galak"Maaf kak".
"Terus sekarang mau apa? Ganti rugi? Lihat tuh belakang motor saya ringsek begitu".
"Mau ganti rugi, tapi saya gak punya uang kak gimana dong". Aku bingung banget waktu itu rasanya pengen nangis aja.
"Iya iya lah uang dari mana, kamu masih pelajar saya juga tahu".
"Kalo gitu telepon bapak mu, mana biar saya yang telepon".
"Jangan kak, jangan nanti bapak saya bisa marah".
![](https://img.wattpad.com/cover/348242144-288-k848638.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENYAP
Fiksi UmumAku belajar dari laut yang tak pernah berbicara bahwa ia dalam ia diam, kau mengerti apa maksudku? ini tentang perasaan yang sudah sangat sulit di sembuhkan karena ketergantungan. Nayla, Wanita Malang yang tak pernah terbalaskan cintanya terdengar...